SELAMAT DATANG DI BLOG GURU PPKN-GURU PEMBELAJAR SEPANJANG HAYAT-BELAJAR BERBAGI-MERDEKA BELAJAR ABAD 21
Guru PPKN Abad 21

 

MGMP sebagai sarana/wadah bagi guru dalam berkomunikasi,berkolaborasi, belajar, dan bertukar pikiran serta pengalaman untuk meningkatkan kinerja guru selaku pelaku perubahan dalam proses pembelajaran di dalam kelas.

MGMP merupakan suatu hal yang penting. Selain beberapa alasan di atas, kegiatan MGMP membantu para guru dalam meningkatkan profesionalisme mengajar, baik berupa sikap, pengetahuan, maupun keterampilan, sehingga akan berpengaruh pula terhadap siswa.

Selanjutnya, tujuan dari pembentukan atau kegitan MGMP antara lain:

  1. Memperluas pengetahuan guru dalam hal penguasaan materi pembelajaran, penyusunan bahan-bahan pembelajaran, metode pembelajaran, tata cara pembelajaran, dan hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran.
  2. Sebagai forum untuk menyetarakan kemampuan guru di bidangnya agar mampu menunjang pemerataan peningkatan kegiatan belajar mengajar.
  3. Sebagai sarana diskusi bagi guru terkait permasalahan yang terjadi sehari-hari selama proses pembelajaran.
  4. Sebagai wadah bagi guru untuk mendapatkan dan berbagi informasi terkait pendidikan, misalnya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, perubahan kurikulum, metodologi, dan sebagainya.
  5. Meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan modul ajar.
  6. Meningkatkan kompetensi dalam penyelenggaraan pembelajaran aktif, inovatif, keratif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM).
  7. Menjadikan guru lebih profesional dalam bekerja.
Kegiatan rutin dalam MGMP antara lain:

  • Berdiskusi terkait masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran.
  • Menyusun dan mengembangkan silabus, program semester, dan rencana program pembelajaran.
  • Analisis kurikulum.
  • Menyusun laporan hasil belajar siswa.
  • Pendalaman materi.
  • Pelatihan yang berkaitan dengan penguasaan materi yang mendukung proses pembelajaran. 
  • Pembahasan materi dan pemantapan menghadapi ujian.
SMP Negeri 2 Umbu Ratu Nggay Barat sebagai lembaga pendidikan formal telah melakukan kegiatan MGMP yang berlangsung selama 2 hari yakni selasa 26-27 september 2023 di aula SMP Negeri 2 Umbu Ratu Nggay Barat, adapun yang menjadi bahan diskusi pada kegiatan ini adalah tentang modul ajar, P5, refleksi dan evaluasi implementasi kurikulum merdeka.

Pada kesempatan ini bapak Melki Umbu Sorung, S.Pd., Gr Selaku Kepala Sekolah memberikan sambutannya bahwa sekolah sebagai wadah pendidikan tentu harus terus berupaya untuk terus berinovasi dan mengembangkan diri baik secara pribadi maupun secara kolaboratif, apalagi sekolah ini merupakan sekolah yang mengimplementasikan kurikulum merdeka angkatan ke 2, dan tahun ini merupakan tahun kedua kita melaksanakannya, untuk itu kita perlu merefleksi dan mengevaluasi diri agar terus berkembang kerah yang lebih baik.

Kesempatan ini juga hadir bapak pengawas wilayah bapak Lowu Dapajiangu, S.Pd sekaligus menjadi narasumber untuk memberikan motivasi dan nasehat kepada peserta MGMP pada kegiatan tersebut, dalam sambutannya beliu menyampaikan beberapa hal penting diantaranya:
  • Sebagai guru harus terus belajar mengupgreat diri sesuai perkembangan zaman.
  • Terus berinovasi dan bekerjasama
  • Selalu update terhadap informasi terbaru
  • Mengembangkan diri dengan cara belajar dan berbagi.
  • Melaksanakan tugas dan kewajiban secara baik.
  • Terus bersemangat dalam memajukan sekolah.
Kesimpulan

  1. Dalam ajaran Ki Hadjar Dewantara, kemerdekaan dalam pendidikan berarti:
  • Tidak hidup terperintah;
  • Berdiri tegak karena kekuatan sendiri;
  • Cakap mengatur hidupnya dengan tertib. Tidak hidup terperintah berarti seseorang bisa menentukan sendiri arah tujuannya, memerintah diri sendiri. Poin kedua menekankan pada kemandirian seseorang, mencapai tujuan dengan daya upaya sendiri. Poin ketiga menekankan pada keterampilan mengatur hidup secara tertib.
  1. Ki Hajar Dewantara menjelaskan tujuan pendidikan dalam bukunya Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka seri Pendidikan, beliau menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.
  2. Untuk mencapai murid merdeka ada tiga komponen penting yang perlu dilakukan guru dikelas yaitu melibatkan murid dalam menentukan tujuan, memberikan pilihan cara dan mengajak murid untuk melakukan refleksi
  3. Komponen siklus merdeka belajar: menentukan tujuan, mandiri tehadap cara melakukan refleksi.
  4. Tujuan pendidikan yaitu menyiapkan hidup, fokus pada kompetensi sehingga ujian bersifat bermakna, meningkatkan kemampuan menalar dan mengembangkan kemandirian.
  5. Merdeka Belajar adalah belajar yang diatur sendiri oleh pelajar. Pelajar yang menentukan tujuan, cara dan penilaian belajarnya. Dari sudut pandang pengajar, merdeka belajar berarti belajar yang melibatkan murid dalam penentuan tujuan, memberi pilihan cara, dan melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar.
  6. Belajar bukan untuk ujian, tapi untuk mencapai tujuan belajar yang bermakna. Belajar bukan dikendalikan pengajar, tapi disepakati bersama antara pengajar dan pelajar. Belajar bukan dengan cara yang seragam, tapi ada diferensiasi cara belajar. Belajar bukan hanya menghafal rumus, tapi menalar dan menyelesaikan persoalan. Belajar bukan untuk dinilai pengajar, tapi dinilai bersama untuk membangun kesadaran. Belajar bukan dinilai oleh besarnya angka, tapi oleh karya yang bermakna.
  7. Guru Merdeka Belajar adalah guru yang senantiasa berefleksi untuk menyesuaikan pemikiran untuk menyesuaikan pemikiran dan perbuatannya terhadap perubahan dalam upaya mencapai tujuan.
  8. Empat Kunci Pengembangan Guru Merdeka Belajar:
  • Kemerdekaan: Guru merdeka belajar mempunyai kesempatan menentukan tujuan, cara dan refleksi belajar untuk terus menerus melakukan pengembangan diri, seperti: terlibat dalam menetapkan target kinerja sekolah dan guru, memilih pelatihan yang sesuai kebutuhan belajarnya, dan melakukan refleksi berkala terhadap capaian dan proses mencapai target.
  • Kompetensi: Guru merdeka belajar mempunyai kesempatan mengembangkan kompetensinya sehingga siap menghadapi tantangan pengajaran sesuai bidang studi, murid yang diajar dan relevan dengan konteksnya, seperti kesempatan untuk mengikuti pelatihan yang sesuai kebutuhan belajarnya, kesempatan melakukan proyek percobaan. kesempatan mendapatkan umpan balik berkualitas dan kesempatan menilai kompetensinya.
  • Kolaborasi Guru merdeka belajar mempunyai kesempatan melakukan kolaborasi dengan guru dan komunitas untuk menghasilkan karya atau mencapai tujuan bersama, seperti: kesempatan berinteraksi ke sekolah lain, kesempatan terlibat di komunitas yang relevan dan kesempatan melakukan proyek bersama.
  • Karier: Guru merdeka belajar mempunyai kesempatan untuk mengenali, memilih, merencanakan dan mengembangkan karier sesuai potensi dan aspirasinya dengan tetap mengajar di kelas, seperti kesempatan berkarya. kesempatan mengenalkan karya melalui presentasi, pameran atau di web/aplikasi dan mendapat umpan balik terhadap karyanya.
Program Kelas Merdeka Belajar:
  • Kesepakatan Kelas Merdeka Belajar
  • Merancang RPP Merdeka Belajar
  • Asesmen formatif merdeka belajar
  • Pembelajaran Merdeka Belajar berbasis Kompetensi

Terima Kasih Kepada;
#Dinas Pendidikan Sumba Tengah
#Bapak Pengawas
#Bapak Kepala Sekolah
#Guru Dan Tendik SMPN 2 Umbu Ratu Nggay Barat

0 Responses

Posting Komentar