SELAMAT DATANG DI BLOG GURU PPKN-GURU PEMBELAJAR SEPANJANG HAYAT-BELAJAR BERBAGI-MERDEKA BELAJAR ABAD 21
Guru PPKN Abad 21


TUHAN ADALAH SUMBER KEKUATANKU
(Ayat Renungan Pribadi : Rancangan & Rencana Tuhan)
 Shaloom…..!!!!
Kiranya Damai Sejahtera dan Kasih karunia Tuhan selalu menyertai kita sekalian, Aminnnn……


Kali ini saya ingin berbagi berkat dengan kekasih Tuhan yang rindu akan jamahanNya dan yang selalu berpengharapan hanya KepadaNya, sebab hanya oleh kasih setia Tuhan dan kasih karuniaNya sehingga kita layak untuk mengucap syukur dan bisa memanggil namaNya.
Berikut ini merupakan ayat-ayat renungan saya secara pribadi (catatan singkat) yang berkenaan dengan pribadi saya dalam mengarungi gelombang kehidupan dan bahkan nyaris dalam keputusasaan rasa menyerah, kecewa dan pasrah terhadap keadaan yang ada, tapi satu hal yang tak terpikirkan olehku dan yang tak pernah terjangkau oleh akal pikiran saya bahwa selalu ada campur tangan Tuhan yang selalu menopangku dan janjiNya membangkitkanku dari keterpurukan itu bahkan Ia  membuat segala sesuatu Indah dalam hidupku.
Setiap kita pasti selalu berhadapan dengan segala persoalan hidup dan kadang kita lupa untuk bertanya sejenak dalam diri kita untuk merenung mengapa hal ini terjadi? Dan untuk apa Tuhan ijinkankan hal ini terjadi dalam hidup kita Dan terkadang disaat kita mengalami persoalan yang berat baru kita sadar bahwa kita sangat membutuhkan Tuhan untuk ikut campur dalam persoalan yang kita hadapi,dan meminta pertolonganNya untuk keluar dari persoalan itu, Tapi saat kita mengalami keadaan yang aman, nyaman, tentram terkadang disitulah kita merasa diri paling kuat, hebat, dan bahkan tidak sedikitpun untuk kita mengucap syukur atau berdoa kepada Tuhan.
Setiap kita yang beriman kepada Yesus tentu apapun, dan bagaimanapun persoalan hidup yang dijalani tentu sudah dalam rancangan dan rencanaNya, dan kita hanya menjalaninya dengan Iman sesuai dengan kehendakNya dengan keteguhan hati yang percaya sepenuhnya kepada sang pemberi hidup, dengan selalu membuka diri dan menjalin komunikasi dengan Tuhan sebab hanya Tuhanlah yang mengerti hidup kita secara pribadi dan hanya Dialah jalan satu-satunya sumber pengharapan kita dan siapapun yang berjalan bersama Yesus tidak akan ada yang berat,semuanya akan terasa ringan dan enak.
Akuilah Dia sebab hanya Tuhanlah kekuatan kita,,
Inilah Penghiburanku  dalam sengsaraku, Bahwa Janjimu Menghidupkan Aku.(Masmur 119:50)
Keluhanku
Aku mencurahkan keluhanku kehadapannNya, kesesakan kuberitahukan kehadapanNya, (Masmur 142:3)
Hatiku bergejolak dalam diriku menyala seperti api, ketika aku berkeluh-kesah aku berbicara dengan lidahku, (Masmur 39;4)
Tuhan Menjawabku
Marilah kepadaKu semua yang letih lesu dan berbeban berat Aku akan memberikan kelegaan kepadamu, (Matius 11:28)
Berserulah kepadaKu, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui, (Yeremia, 33:3)
Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepadaKu, maka Aku akan mendengarkan kamu; 13Apabila kamu mencari Aku,kamu akan menemukan Aku, apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati. (Yeremia 29:12,13)
Sesungguhnya tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan dan pendengaranNya tidak kurang tajam untuk mendengar, (Yesaya 59:1)
Meminta, Meyakini, Menerima, Mengucap Syukur
Pada hari aku berseru, Engkaupun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku (Masmur 138:3)
Dan apa juga yang kamu minta dalam namaKu, Aku akan melakukanNya, supaya Bapak dipermuliakan di dalam Anak ….14Jika kamu meminta sesuatu kepadaKu dalam namaKu, Aku akan melakukanNya (Yoh 14:13-14)
Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya,maka hal itu akan diberikan kepadamu.(Markus 11:24)
Jikalau kamu tinggal didalam Aku dan firmanKu tinggal didalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya (Yoh 15:7)
Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepadaKu, maka Aku akan mendengarkan kamu, (Yeremia 29:12)
Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya, (yakobus 5:16b)
Pengharapan ku
Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,  (Efesus 3:20)
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia, sebab Allah setia  dan karena itu ia tidak akan membiarkan kamu dicobai  melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya, (1 Kor 10:13)
Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan, (Yeremia 17:7)
Aku akan menaruh kunci rumah Daud keatas bahunya: Apabila ia membuka,tidak ada yang dapat menutup;apabila ia menutup tidak ada yang dapat membuka. (Yesaya 22:22)
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa, (Roma 12;12)
Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya akan ditambahkan kepadamu,  (Mat 6:33)
Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui;berserulah kepadaNya selama Ia dekat.(Yesaya 55:6)
Hidup Sederhana Dengan Mengandalkan Tuhan
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan, (Amsal 4;23)
karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat (Matius 15:19)

Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada pada dirimu  karena Allah telah berfirman: “ Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engaku.” 6Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata; Tuhan adalah penolongku,aku tidak akan takut. (ibrani 13:5,6)
Kristus Akan Menjagaku Dan Memberi Kekuatan
Jangan takut,sebab Aku menyertai engakau,janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engakau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.(Yesaya 41:10)
Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya,dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya,tetapi dengan setia Ia akan menyatakan hukum.4Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai,sampai Ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya (Yesaya 42 :3,4)
Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada bedaya.(Yesaya 40:29)
Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak ternoda dan penuh kgembiraan dihadapan kemuliaanNya. (Yudas 1:24)
Jangan Memaksakan Apa Yang Kita Inginkan
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri.(Amsal 3:5)
Sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu,dan jalanmu bukanlah jalanku ,demikianlah firman Tuhan. 9Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalanKu dari jalanmu dan rancanganKu dari rancanganmu. (Yesaya 55:8,9)
Aku tahu bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu dan tidak ada renacanaMu yang gagal. (Ayub 42:2)
Lakukan Segala Sesuatu Hanya Untuk Kemuliaan Nama Tuhan
Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. (1 Korintus 10:31)
Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan. (Filipi 2:14)
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. (Kolose 3:23)
Amin……

Penderitaan hidup bukanlah hal yang harus dihindari,bukan pula yang harus dinikmati, ia bagai batu uji yang membimbing orang percaya untuk datang kepada Tuhan, penderitaan mewartakan kasih Allah sekaligus menuntun kita untuk merasakan kasih itu. Diakhir penderitaan kita akan merasakan kasih Allah yang sempurna…
Rindukan kehadiranNya selalu sebab Ia sanggup mengubah yang buruk menjadi Mujizat.
Semoga Allah yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan,mengaruniakan kerukunan kepada kita,sesuai dengan kehendak Kristus Yesus,sehingga dengan satu hati dan satu suara kita memuliakan Allah dan Bapak Tuhan kita,Yesus Kristus.(Roma 15:5-6)
Guru PPKN Abad 21


Bangkit Dari Keterpurukan

“Dan seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah.” (Lukas 5:25)

      Ada kabar baik buat kita hari ini. Saat sedang mengalami kehidupan kurang menyenangkan, belajar untuk berpikir dan bertindak bijak. Artinya jangan pernah mencoba untuk menghindar apalagi lari dari tanggung jawab. Penyembuhan seorang lumpuh seperti yang ditulis dalam Lukas 5:17-26 adalah wujud nyata dari campur tangan Tuhan. Tuhan melihat iman dan usaha dari orang lumpuh yang memohon kesembuhan. Mujizat terjadi, orang lumpuh tersebut bangkit dan berjalan.
        Selama hidup di dunia akan selalu diperhadapkan dengan berbagai jenis tantangan. Beragam tantangan yang melumpuhkan semangat dan tenaga kita untuk berjuang meraih kemenangan. Tuhan yang akan menolong dan membangkitkan kita dari segala keterpurukan.
Baca Lukas 5:17-26

Jatuh itu Perlu

Ada kalanya Tuhan mengizinkan peristiwa buruk, konflik, dan pengalaman buruk lainnya terjadi. Meski demikian, sering kali kita beranggapan setiap peristiwa buruk yang terjadi adalah karena iblis. Banyak orang berpendapat bahwa Tuhan tidak mungkin tega memberikan anak-anakNya pencobaan dan ujian. Dalam Roma 8 : 28 dikatakan,

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”

Ya, segala sesuatu di sini adalah termasuk peristiwa buruk yang kita alami. Di kalimat berikutnya diperjelas, untuk mendatangkan kebaikan. Jadi jelas bukan hal buruk tersebut yang penting, tapi apa yang selanjutnya terjadi, itulah yang paling utama. Tetapi perlu kita ketahui, tidak semua orang bisa mendapatkannya, hanya mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Mungkin saat ini anda bertanya, mengapa Tuhan mengizinkan kita jatuh meskipun kita sudah hidup sesuai perintahNya? Inilah yang harus kita tahu, bahwa itu adalah untuk mendatangkan kebaikan! Maksudnya ketika peristiwa buruk sedang melanda kehidupan kita, jangan pernah menyerah. Pegang salibNya, minta Tuhan menopang kita agar kita dapat kembali bangkit, jangan sebaliknya meragukan dan menyalahkan Tuhan atas keterpurukan kita.tapi biarlah hal teraebut justru membuat kita semakin kuat di dalam Dia.

“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Ibrani 11:1

Sebagai umat Kristen kita diminta untuk dapat melihat segala sesuatu dengan “kacamata” Allah. Dengan melihat segalanya dari sudut pandang Tuhan, maka kita dapat mengerti apa yang sedang terjadi dalam hidup kita. Tidak ada segala sesuatu yang terjadi tanpa seijin Tuhan. Dan tidak ada sesuatu terjadi hanya kebetulan saja. Tuhan selalu punya rencana dalam setiap hal yang kita alami. Dan Dia selalu menyediakan yang terbaik bagi hidup kita.

Tetapi tidak demikian yang terjadi dalam banyak kehidupan umat Kristen. Banyak yang selalu protes akan apa yang sedang mereka alami. Timbul berbagai pertanyaan mengapa hal ini terjadi, mengapa hal itu terjadi, mengapa Tuhan ijinkan semuanya dan masih banyak lagi pertanyaan yang muncul ketika segalanya tidak berjalan seperti yang kita harapkan.

Dalam keadaan seperti ini kita seakan hanya dapat melihat ada tembok besar yang menghalangi langkah hidup kita. Tidak ada jalan keluar lagi dan segalanya sudah menjadi berantakan. Kita tidak mengerti bahwa sebenarnya ada berkat yang Tuhan sediakan di balik tembok tersebut. Kita harus mengalami terobosan agar dapat meraih berkat yang telah tersedia.

Lalu bagaimana kita dapat mengalami terobosan dan melihat bahwa Tuhan telah menyediakan yang terbaik bagi hidup kita?

1. Melihat Dengan Mata Iman

“Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.” Ibrani 11:11
Abraham sadar bahwa secara fisik dia dan istrinya sudah tidak mungkin lagi memiliki anak, karena sudah lanjut usia. Tetapi dia belajar melihat dengan mata imannya bahwa Tuhan sanggup menggenapi apa yang telah dijanjikanNya. Dan Tuhan tidak lalai menepati janjiNya kepada Abraham untuk memberikan seorang anak.
Abraham mengandalkan imannya untuk melihat apa yang Tuhan sediakan jauh di depannya, sehingga ia memperoleh apa yang telah dijanjikan kepadanya.

2. Bangkit Dari Keterpurukan

“Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.” 1 Raja-raja 19:8

Setelah mengalahkan empat ratus lima puluh orang nabi-nabi baal, Nabi Elia mendapatkan ancaman oleh Izebel. Izebel sangat marah atas perbuatan Elia dan ingin membalasnya. Elia menjadi sangat ketakutan dan kabur ke padang gurun. Di sana ia merasa putus asa dan ingin mengakhiri hidupnya. Tetapi Tuhan mengirimkan malaikatNya untuk menolong dia. Tuhan menyampaikan pesanNya agar Elia bangun dan bangkit dari keterpurukannya. Dia menyelesaikan tugas-tugas besar yang Tuhan sediakan baginya. Dia tidak mau terintim

Menyadari apa yang Tuhan sediakan di balik setiap masalah yang kita alami tidaklah cukup. Kita harus bangkit dari keterpurukan. Kita harus bangkit dari kesedihan, kekecewaan, sakit hati dan keputus-asaan yang kita alami.

Lepaskan dan tinggalkan segala perasaan tersebut, bangun dan bangkit untuk meraih berkat yang Tuhan sediakan bagi kita. Ada perkara besar yang telah Tuhan sediakan bagi kita yang mau bangkit.

3. Raih Janji Tuhan Dengan Iman

“dan berkata kepada segenap umat Israel: “Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.” Bilangan 14:7-8
Ketika Bangsa Israel akan memasuki Tanah Perjanjian, mereka mengirim dua belas orang pengintai untuk melihat keadaan di sana. Setelah mengintai, sepuluh orang mengatakan bahwa negeri tersebut diduduki oleh para raksasa, dan tidak mungkin dapat dikalahkan (Bilangan 13:32-33). Hanya dua orang pengintai, yaitu Yosua dan Kaleb, yang tetap berkeyakinan bahwa Tuhan pasti akan membawa mereka masuk ke Tanah Perjanjian dan merebutnya dari tangan musuh.

Tuhan telah menyediakan berkatNya bagi kita. Walau demikian ada rintangan-rintangan yang memang harus kita lalui. Tidak sedikit dari rintangan tersebut yang membawa kita kepada duka. Tetapi Tuhan selalu memberikan yang terbaik bagi kita.

Bangsa Israel dibawa berputar-putar di padang gurun selama 40 tahun bukanlah tanpa maksud. Tuhan mengajar banyak hal kepada Bangsa Israel. Demikian pula dengan kehidupan kita. Tuhan sedang mengajar kita dalam berbagai masalah yang kita hadapi. Tuhan ingin agar kita dapat terus melihat janjiNya dan percaya bahwa Dia akan memberikannya kepada kita. Dan Tuhan ingin agar kita pergi meraih janji yang telah disediakan tersebut.

Jangan takut akan berbagai rintangan yang ada. Percayalah bahwa tangan Tuhan akan menuntun kita kepada kemenangan. Yakinlah bahwa Tuhan selalu menolong kita. Lihat janji Tuhan dengan mata iman, bangkit dari keterpurukan dan raih janji Tuhan dengan iman. Haleluya!
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Roma 8:28

ARTI SEBUAH SUKSES…!!!

Siapa yang tidak menginginkan sebuah keseuksesan?
Pertanyaan-pertanyaan diatas tentu tidak lagi asing terdengar ditelinga kita bukan? Dan tentu semua orang akan memimpikan hal demikian untuk mendapatkannya,tetapi tahukah arti sebuah kesuksesan itu? Yang sering kita perjuangkan.ya tentu akan banyak versi yang berbeda menurut pandangan setiap orang.
Banyak orang mengartikan sebuah kesuksesan adalah sesuatu apa yang ia raih atau dapatkan tetapi jarang sekali kita menyadarinya bahwa hal itu hanyalah sesuatu yang semu yang hanya memberikan kepuasaan sesaat dan lambat laun akan kita lupakan dan lenyap.

Bagi saya pribadi sebuah kesuksesan bukanlah hal demikian sebagaimana yang orang-orang defenisikan tentang sukses itu,bagi saya dan menurut kacamata saya pribadi saya selalu melihatnya secara sederhana bahwa kesuksesan adalah sesuatu yang sangat berharga dan tak akan pernah terlupakan dan sangat memberi manfaat yang sangat besar bagi semua orang atau sesame yakni: “Kesuksesan adalah kebaikan yang kita lakukan yang selalu terpancar dari lubuk hati yang tlus tanpa mengenal batas”

Berikut beberapa kesuksesan yang saya rangkum menurut pandangan saya dan anda termasuk dalam kategori sukses yang mana.
  1.  Sukses karena materi 
  2.  Sukses karena motivasi 
  3.  Sukses karena kerja keras
  4.  Sukses karena mimpi
  5.  Sukses karena relasi
  6.  Sukses karena pengorbanan
  7.  Sukses karena baik hati
  8.  Sukses karena peluang
  9.  Sukses karena penindasan/kekuatan/kekuasaan 
  10.  Sukses karena kecerdasan 
  11.  Sukses karena pengasihan, ATAU
  12. Sukses karena Iman

Berkat Tuhan
Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.(Amzal 10:22) berkat dan keberhasilan menurut standard firman Tuhan hanya diperoleh dari Tuhan, yaitu penyertaan Tuhan atas orang-orang yang dikasihinya.

Yesus tidak pernah menjanjikan hidup yang bebas dari masalah,tetapi Yesus berkata bahwa jika kita dicobai Dia akan memberi jalan keluar, (I Kor 10:13) dan tentu saja tidak ada himbauan untuk berpangku tangan tanpa melakukan apapun  dan hanya menanti berkat Tuhan.Rasul Paulus memberi peringatan keras kepada kita yang tidak mau bekerja “ Sebab juga waktu kami berada diantara kamu,kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja,jangan ia makan. Kami katakana ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja,melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna, (2 Tesalonika 3:10-11)

“Lihatlah, yang kuanggap baik dan tepat ialah, kalau orang makan dan minum dan bersenang-senang dalam segala usaha yang dilakukan dengan jerih payah dibawah matahari selama hidup yang pendek, yang dikaruniakan Allah kepadanya,sebab itulah bahagiannya. Setiap orang yang dikarunia Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersuka cita dalam jerih payahnya juga itupun karunia Allah” (Pengkhotbah 5:17-18)

Sebelum kembali ke surga, Yesus mengingatkan kepada murid-muridNya “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan,tetapi kuatkanlah hatimu,Aku telah mengalahkan dunia” (Yoh 16:33) Raja Daud dalam Mazmurnya mengungkapkan “Tuhan adalah gembalaku,takan kekurangan aku” artinya, janji-janji Tuhan tidak perlu diburu,Dia telah memberikannya kepada kita.seperti kawanan domba,mereka tidak perlu menghawatirkan apa yang akan mereka makan.meraka hanya percaya dan bersandar sepenuhnya kepada gembala mereka  yang akan menuntun ke padang rumput yang hijau pada waktunya.Demikian juga kita sebagai ahli waris kerajaan sorga  semua yang telah diberikan oleh Bapak Kepada Yesus menjadi milik kita juga, Yesaya mengatakan “ Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berserk-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu,dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu” (Yesaya 60:5) Janji Tuhan kepada Orang yang mencintai Dia, melakukan hukum-hukum-Nya dan merenungkannya siang dan malam adalah….”Apa saja yang perbuatnya berhasil (Mazmur 1:3) Tuhan tidak pernah gagal “Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya,maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Matius 6:33).

Pemikiran manusia memang terbatas,terkadang kita melihat luarnya saja,tetapi Tuhan melihat hati, Tuhan sendiri juga berkata “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu,dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan.Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu” (Yesaya 55:8-9)

“Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu” (Yohanes 14:18)”

Dan semua apa yang kita raih adalah “Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan,melainkan dengan roh-Ku,Firman Tuhan semesta alam” (Zakaria 4:6)

Raja Salomo yang terkenal sebagai orang yang paling bijaksana yang pernah hidup dibumi justru menasehati supaya: “Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu” (Amzal 4:13)

“Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan Tuhan,dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya.karena Tuhan memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya,seperti seorang ayah kepada seorang anak yang disayangi.” (Amzal 3:11-12)

“Firman itu telah menjadi manusia dan diam diantara kita dan kita telah melihat kemuliaanNya yang diberikan kepadaNya sebagai anak tunggal Bapak  penuh kasih karunia dan kenenaran” (Yohanes 1:14)

“Karena itu Aku berkata kepadamu: janganlah khawatir akan hidupmu,akan apa yang hendak kamu makan atu minum,dan janganlah khawatir pula akan tubuhmu,akan apa yang hendak kamu paka.Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian?....sebab itu janganlah kamu khawatir  dan berkata: apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan. Akan tetapi Bapakmu yang disorga tahu, memerlukan semuanya itu.tetapi carilah dahulukerajaan Allah dan kebenarannya,maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Matius 6:25, 31-33)

“sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu,demikianlah firman Tuhan,yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan,untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan” (Yeremia 29:11)

Tunduk Kepada pemerintah: Titus 3:1. 1 petrus 2:13-16 Roma 13:1-7

“Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu,dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru,yang sekarang sudah tumbuh,belumkah kamu mengetahuinya? Ya,Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan susngai-sungai di padang belantar. Binatang hutan akan memuliakan Aku,serigala dan burung unta ,sebab Akku telah membuat air memancar dipadang gurun  dan sungai-sungai dipadang belantara, untuk memberi minum umat pilihanKu; umat yang telah Kubentuk bagiKu akan memberikan kemasyhuran-Ku. (Yesaya 43:18-21)

Janganlah mengerjakan tugas hanya untuk menyenangkan hati tetapi lakukanlah semuanya untuk Tuhan,kita dipanggil diladang masing-masing dan tidak perlu membandingkan diri kita dengan yang lain Efesus 6:6-7 berkata: Jangan hanya dihadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang,tetapi sebagai hamba-hamba kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak allah,dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia.
“Apapun juga yang kamu perbuat,perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” (Kolose 3:23)

Sebelum Yesus terangkat kembali ke sorga, Dia memanggil Petrus untuk membicarakan tugas penting yang harus Petrus jalani. Tugas yang sukar itu akan diikuti  dengan serangkaian penderitaan yang harus ditanggungnya juga,Yesus berkata:

“Simon, anak Yohanes,Apakah engkau mengasihi Aku?...maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: dan ia berkata kepadaNya: Tuhan,Engkau tahu segala sesuatu,Engkau tahu,bahwa aku mengasihi Engkau. Kata Yesus kepadanya: Gembalakanlah domba-dombaKu.Aku berkata kepadamu:sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan kemana sja keukehendaki,tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan  mengikat engakau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki. Dan hal ini dikatakanNya untuk menyatakan bagaimnana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus : Ikutlah Aku.” (Yohanes 21:17-19)

Menyadari bahwa hanya dirinya yang dibebabnkan tugas seberat itu, petrus menoleh kepada Yohanes dan bertanya kepadaguruNya dengan kesal hati,” Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: Tuhan,siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau? Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini? Jawab Yesus: Jikalau Aku menghendaki,supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang,itu bukan urusanmu.Tetapi engkau: ikutlah Aku”(Yohanes 21:20-22)

Petrus membandingkan dirinya denga tugas rekan-rekan sejawatnya,mengapa hanya aku yang diberi tugas seberat itu? Apakah yang lain hanya enak-enakan saja dan mendapat gelar (Rasul) yang sama,sedangkan aku Kau suruh untuk bekerja keras? Tidak hanya itu,tetapi aku sudah diramalkan akan mati akan tugas yang kujalani ini, sedangkan Yohanes akan hidup sampai Guru datang kembali!

Semakin berat tugas yang diberikan,semakin besar pula upah yang disediahkan,semakin kuat kita melewati ujian yang besar justru semakin besar mukjizat yang disediahkan bagi kita. Tuhan seringkali mengijinkan persiapan hidup seseorang yang dipilihnya dengan penderitaan yang besar, Namun, Dia tahu menjaga perak yang sedang dilebur dalam bara api.Dia tidak akan pernah mengalihkan perhatianNya dari tempat peleburan itu sampai perak tersebut menjadi indah dan sempurna dalam tanganNya.

Raja Daud sendiri mengatakan: “Tuhan adalah gembalaku,takan kekurangan aku,Ia membaringkan aku dipadang yang berumput hijau,Ia membimbing akukeair yang tenang:Ia menyegarkan jiwaku.Ia menuntun aku dijalan yang benar oleh karena namaNya”     (Mazmur 23:1-3)

“Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja didalam kita, bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun temurun sampai selama-lamanya. Amin..(Efesus 3:20-21)

Ringan dan Enak

‘Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan, Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan bebankupu ringan”. (Matius 11:29-30)

Kesengsaraan Yang Tidak Mengecewakan

Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan dan ppengharapan tidan mengecewakan,karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. (Roma 5:3-5)

Berdoa saja tidak cukup jika tidak disertai dengan usaha. Usahapun tidak akan cukup jika tidak disertai dengan kegigihan,kegigihan juga tidak akan berhasil jika tidak dilandasi dengan kekuatan Iman.iman manusia juga tidak akan mengerjakan apapun jika tidak dilandaskan kepada Allah yang hidup. Hanya ada satu Tuhan yang mampu melakukan segalanya diluar kemampuan manusia,Yesus Kristus Hanya satu Tuhan yang sanggup memberi janji dan menepatinya “ Masakan kuasa Tuhan akan kurang untuk melakukan itu? Sekarang engkau akan melihat apakah firmanKu terjadi kepadamu atau tidak! (Bilangan 11:23) Dengan kata lain Tuhan menantang kita Apakah kuasa-Ku terbatas untuk menolongmu?.


Identitas

“….Dan orang akan  menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh Tuhan sendiri” (Yesaya 62:2b) saya tidak berusaha memperbaiki nama saya seperti para selebriti kondang, Tetapi saya berusaha menghargai nama seperti Tuhan menghargai nama setiap orang. Tuhan menghargai nama saya secara khusus dengan pronounciation yang jelas, dan saya tahu itulah nama yang Tuhan pakai disurga dihadapan para malaikatNya.

Saya belajar bahwa nama seseorang itu sangat penting, Tuhan mengubah nama Abram menjadi ABRAHAM; Sarai menjadi SARAH; Simon menjadi PETRUS; Saul menjadi PAULUS.Dia sungguh-sungguh mempunyai rencana dan arti dengan mengubah nama mereka. Setiap nama mempunyai arti yang penting, sehingga kita tidak boleh main-main mengeja nama orang lain bukan dengan nama yang sebenarnya,apalagi mengejeknya dengan nama jelek. Saya belajar untuk lebih sensitive dalam memanggil nama seseorang,lebih baik bertanya nama apa yang kedengaran baik untuk di panggil.

Sahabat Tuhan

Saat Tuhan hendak menghancurkan kota Sodom dan Gomoro. Dia mempertimbangkan apakah Ia hendak menyembunyikan rencanaNya terhadap Abraham-SahabatNya?Lalu dalam PikiranNya Sendiri berargumentasi,

“Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini? Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat? Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkan kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukan Tuhan, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya Tuhan memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikanNya kepadanya”.(Kejadian18:17-19)

Tuhan tidak akan pernah menyembunyikan rencanaNya dari orang-orang yang dikasihiNya,sahabat-sahabatNya. Kitapun tidak sembarangan berbagi rahasia dan rencana kepada orang-orang yang hanya bertemu seminggu sekali digereja dan bahkan lupa namanya. Atau kita tidak akan percaya kepada orang yang tidak dekat dengan kita. Kita dapat membuka diri dan berbagi hasrat hati kepada orang yang kita percayai,yang mengasihi kita, yang bersedia mendengarkan keluhan kita saja.

Seorang hamba tidak tahu apa yang direncanankan oleh tuannya.Tidak demikian halnya dengan sahabat, Tuhan tidak menyembunyikan segala rencananNya dari sahabat yang dikasihiNya

“Kamu adalah sahabatKu, jikalau kamu bebuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba,sebab hamba tidak tahu,apa yang diperbuat oleh tuannya,tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Ku dengar dar BapakKu”. (Yohanes 15:14-15)

“Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: “lalu percayalah Abraham kepada Allah,maka Allah memperhitungkan hal itu kapadanaya sebagai kebenaran”. Karena itu Abraham disebut “Sahabat Allah” (Yakobus 2:23)

Dengan demikan dapat disimpulkan bahwa Tuhan tidak pernah menyembunyikan segala rencanaNya kepada para sahabat yang dikasihiNya. Dia akan menyatakan, memberitahukan, membagikan apa yang ada dihati-Nya, apa yang akan dilakukan-Nya, rencana-rencana-Nya kepada sahabat-sahabat-Nya.

Hal Duniawi

Kita akan tenggelam oleh kelicikan iblis jika tidak waspada dengan tipuan-tipuan dunia yang kelihatanya menggiurkan. Tetapi jika kita mendekatkan diri kepada Tuhan dan hidup menurut hukum-hukum sorga, maka kita tidak akan terpengaruh dengan keadaan sekitar kita.
Firman Tuhan berkata:

“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini,tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik,yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Roma 12:2)

“Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu,bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barang siapa hendak menjadi sahabat dunia ini,ia menjadikan dirinya musuh Allah. Janganlah kamu menyangka, bahwa kitab suci tanpa alasan berkata “roh yang ditempatkan Allahdidalam diri kita, diinginiNya dengan cemburu!” (Yakobus 4:4-5)

Keputusan Sorga

Sebenarnya semua harapan dan keindahan masa depan sudah terpampang didepan mata, “ Seperti tingginya langit dari bumi,demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu” (Yesaya 55:9)

Doa Tidak Dijawab

Tuhan dapat berbicara kepada kita lewat apapun dan siapapun juga, Tuhan juga dapat berbicara kepada kita jika kita bertanya dan mendengar.tetapi banyak diantara kita yang tidak mendapat jawaban dari Tuhan karena kita tidak menunggu.seringkali kita meminta agar Allah menyatakan kehendakNya dalam hidup kita,tetapi ironisnya kita ternyata lebih menuruti kehendak kita sendiri. ”Atau kamu berdoa juga,tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa,sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu” (Yakobus 4:3)

Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya,dan Ia akan bertindak. (Mazmur 37:3-5)

BUKAN SEKEDAR PENGGEMAR
Dalam Yohanes pasal 6  Yesus berbicara dihadapan orang banyak  yang jumlahnya bisa saja berkembang lebih dari lima ribu orang. Pada saat itu, Yesus sangat popular, Berita tentang mujizat penyembuhanNya yang ajaib dan pengajaranNya yang inspiratif telah tersebar kesegala penjuru Yudea. Ribuan orang datang untuk mengelu-elukan Yesus.

Setelah seharian penuh mengajar, Yesus tahu orang-orang itu kelaparan, maka Iapun berpaling pada murid-muridNya dan  menanyakan apa yang bisa mereka lakukan untuk menyediakan makanan bagi ribuan orang itu. Salah satu mired Yesus, Filipus, mengatakan bahwa upah bekerja selama delapan bulanpun tidak akan cukup untuk membeli segigit roti bagi semua orang. Dari perspektif Filipus,taka da hal yang bisa mereka lakukan. Namun murid yang lain, Andreas telah mengamati orang banyak dan memberitahu Yesus bahwa ada seorang anak yang membawa lima roti dan dua ikan, Yesus meminta bekal makan siang anak itu dan melaluinya, Ia memberi makan seluruh kerumunan itu . Bahkan, menurut catatan Alkitab,setelah semua orang makan hingga kenyang,masih ada banyak makanan yang tersisa.

Seusai makan malam, orang banyak itu memutuskan untuk berkemah dan menginap agar mereka dapat menemui Yesus lagi keesokan harinya. Mereka inilah yang merupakan sejumlah besar penggemar berat Yesus.
Keesokan paginya ketika orang banyak itu terbangun dan merasa lapar lagi, mereka sibuk mencari Yesus –alias tiket makanan mereka-namun  Ia tak bisa ditemukan dimanapun juga. Sekelompok  penggemar ini berharap dapat melihat pertunjukan mijizat lagi. 

Akhirnya mereka tahu bahwa Yesus dan murid-muridNya telah berlayar diseberang danau. Ketika berhasil mengejar Yesus,mereka sudah sangat kelaparan . mereka telah melewatkan kesempatan untuk memesan sarapan dan sekarang siap mencaritahu apa yang ada dalam menu makan siang. Namun Yesus telah memutuskan untuk menutup layanan prasmanan “makan sepuasnya” Ia tidak mau lagi membagi-bagikan sampel gratis. 

Dalam ayat 26 Yesus berkata kepada orang banyak itu:

Aku berkata kepadamu,sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.

Yesus tahu orang-orang ini tidak menempuh berbagai kesulitan dan rela berkorban karena ingin mengikut Dia, mereka hanya mengharapkan makanan gratis , Yesuskah yang mereka dambakan  ataukah mereka hanya tertarik pada apa yang Yesus bisa lakukan bagi mreka? 

Dalam ayat 35 Yesus menawarkan diri-Nya sendiri,namun pertanyaannya adalah, Apakah itu cukup?

Kemudian Yesus menyatakan, “Akulah roti hidup, barang siapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi,dan barang siapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi”

Yesus berkata Akulah Roti Hidup. Saat itu juga Yesus menjadi satu-satunya hidangan yang ada didaftar menu. Orang banyak itu harus memutuskan , apakah Yesus saja sudah cukup ataukah mereka masih lapar dan mengharapkan sesuatu yang lebih.

Mulai dai waktu itu banyak murid-muridNya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia. (Yoh 6:66)

Banyak penggemar Yesus kecewa dan kembali kerumah masing-masing, yang membuat saya terkesan Yesus tidak mengejar mereka , Ia tidak melembutkan pesanNya agar terdengar lebih memikat , Ia tidak mengutus murid-muridNya untuk mengejar mereka kemudian memberikan selebaran kreatif yang mengundang mereka untuk datang kembali memnghadiri acara “makan es krimsepuasnya”  Ia tidak menghiraukan fakta bahwa popularitasNya semakin anjlok

PENGGEMAR ATAU PENGIKUT?

Salah satu kisah paling mencekam dalam kitab suci bercerita tentang suatu hari dimana banyak orang yang menganggap dirinya pengikut Yesus tercengang karena ternyata Yesus tidak mengenal mereka .
Dalam injil Matius pasal 7 , Yesus bercerita tentang hari dimana setiap orang yang pernah hidup akan berdiri dihadapan Allah , pada hari itu ,banyak orang yang menyebut diri mereka Kristen dan mengenal diri mereka sebagai pengikut Kristus. Namu yang Ia katakana justru, Aku tidak mengenal engkau,Enyahlah dari hadapanKu.” Jika kita baru saja menganggap diri seorang pengikut Yesusteguhkan lah keyakinan itu untuk mengevaluasi kembali hubungan kita dengan Yesus dan menguatkan komitmen kita untuk mengikut Dia.

Pengukur Yang Akurat

Jadi apakah kita seorang penggemar atau pengikut? Masalahnya jika kita mengajukan pertanyaan itu pada diri kita, mustahil kita bisa bersikap obyektif. Lagi pula,jika kita berkata, “saya seorang pengikut”, Apa yang membuat kita seyakin itu? Ukuran apa yang kita gunakan untuk mendefenisikan hubungan kita dengan kristus? Sebangian besar dari kita akan menjawab pertanyaan ini dengan metode penilaian yang sangat subyektif.

Banyak penggemar keliru mengenali diri mereka sebagai pengikut karena mereka memakai perbandingan budaya. Mereka melihat tingkat komitmen orang lain disekeliling mereka dan meresa seolah-olah punya hubungan yang mendalam dengan Yesus. Intinya mereka menilai hubungan mereka dengan Yesus tidak bermasalah dan selama mereka lebih rohani daripada tetangga sebelahnya, semuanya akan baik-baik saja itulah sebabnya beberapa penggemar cukup gembira ketika tahu bahwa keluarga Kristen yang dikagumi semua orang ternyata bermasalah-entah karena memiliki anak yang pemberontak atau sedang bergumul akan kondisi pernikahan yang terus berjuang agar tetap bersama-dan tidak sesempurna yang tampak dari luar,kurva standarpun diturunkan sedikit lebih rendah.

Pernah kita menyadari bahwa ketika kita membandingkan diri kita dengan orang lain untuk mengukur hubungan kita dengan Kristus, kita hamper selalu membandingkan diri dengan mereka yang mengalami anemia rohani. 

Ukuran lain yang biasanya digunakan penggemar adalah pengukur keagamaan. Mereka menunjuk ketaatan mereka terhadap aturan agama dan berbagai ritual sebagai bukti bahwa mereka benar-benar mengikut Yesus. Lagipula ,mereka beralasan ,mungkinkah seorang penggemar pergi ke gereja setiap hari minggu,memberi uang persembahan, menjadi relawan didaerah yang terkena bencana alam,mendengarkan hanya radio kristentidak melihat film porno,dan tidak minum-minuman keras? 

Masih ada banyak cara lain untuk melihat apakah kita adalah pengikut Kristus, Pengukuran secara denominasi, latar belakang keluarga,dan pengetahuan Alkitab pun menjadi cara untuk membuktikan jati diri kita sebagai pengikut Yesus. Namun inilah pertanyaan yang sesungguhnya: apa yang Yesus defenisikan tentang arti dari mengikut Dia ? Ukuran apapun yang Ia berikan, itulah yang harus kita pakai.

Sebuah Keputusan Atau Komitmen?
Yohanes 3-Nikonemus

Dalam Yohanes pasal 3, kiata membaca kisah tentang seorang penggemar Yesus yang bernamaNikodemus, kita perlu tahu bahwa ia bukan penggemar biasa. Ia orang saleh yang termasyur dan disegani, Nikodemus adalah seorang anggota Sanhedrin, kelompok elit dalam komunitas dan kepemimpinan agama Yahudi. Ia telah menjadi pengangum Yesus selama beberapa waktu, ketika mendengar pengajaran Yesus ia sangat terinspirasi oleh ajaranNya.ia menyaksikan Yesus mengadakan berbagai mijizat, namun bukan hanya kuasaNya yang membuat Nikodemus terkesan; kemurahan hati dan kasihNya juga.

Nikodemus siap membawa hubungannya dengan Yesus ketingkatan yang lebih lanjut,namun itu tidak mudah,memang tak pernah mudah. Akan ada sangat banyak hal yang dikorbankan jika ia menyatakan diri sebagi pengikut Yesus di depan semua orang. Apa yang mereka pikirkan jika mereka tahu nikodemus mengangumi seorang tukang kayu tunawisma dari dusun Galilea yang mendadak menjadi Rabi? Ia bisa kehilangan posisinya di Sanhedrin dan reputasinya sebagi pemuka agama! Dengan menjadi pengangum rahasia Yesus, ia tak perlu mengorbankan apa pun, namun, jika Nikodemus menjadi seorang pengikut harga yang harus dia bayar mahal sekali. Ya, memang bagitu aturan mainnya.

Jadi, Nikodemus mendapati dirinya berada pada persimpangan jalan yang mengejutkan, ia harus memilih Antara agama atau hubungan dengan Yesus. Mustahil ia bisa menjadi pengikut Yesus yang sungguh-sungguh jika tidak melepaskan agamanya. Dan ini bukan terakhir kalinya agama menghalangi seseorang mengikut Yesus. Dalam Yohanes pasal 3, kita membaca tentang saat-saat dimana Nikodemus menegaskan komitmennya pada Yesus. Kisah ini dibuka dengan suatu penanda waktu saat Nikodemus menhampiri Yesus:
Ia datang pada malam kepada Yesus…..(ayat 2)

Detail ini memang mudah diabaikan dan dianggap tidak penting namun coba tanyakan pada diri kita, Untuk apa Nikodemus datang menemui Yesus pada malam hari? Ada banyak kesempatan untuk melakukannya di siang hari, Yesus mengajar di tempat-tempat umum dimana Nikodemus bisa cukup nyaman untuk ngobrol denganNya selama beberapa menit, Apalgi mengingat posisinya sebagi pemuka agama- orang lain tentu akan cepat-cepat menyingkir dan memberi Nikodemus ruang untuk menikmati waktu dan perhatian dari Yesus, Namun injil berkata “ Ia datang pada waktu malam kepada Yesus….”

Pada waktu malam, tak seorangpun akan memergokinya pada waktu mala,ia dapat menghindari pertanyaan-pertanyaan yang merepotkan dari pemuka agama lainnya. Kalau ia dapat berbicara berdua saja dengan Yesus di waktu malam,mungkin ia dapat memulai hubungan denga Yesus tanpa harus mengadakan perubahan apapun. Ia dapat mengikuti Yesus, namun pekerjaannya takan terpengaruh. Bahkan teman-teman dan keluarganya tidak akan mengetahuinya. Ia bisa berbicara dengan Yesus diwaktu malam dan diam-diam mengambil keputusan untun memercayai Yesus dalam hatinya. Cara itu takan mengusik kehidupannya yang nyaman dan mapan. Nah itu terdengar seperti banyak penggemar  Yesus yang kita kenal, para penggemar biasanya senang mengikuti Yesus,selama itu tidak menuntut perubahan besar-besaran atau memberinya dampak yang kurang baik.

Inilah kebenaran penting yang sesaat lagi akan Nikodemus pahami; mustahil kita bisa mengikuti Yesus tanpa membiarkanNya turut campur dalam hidup kita. Ketika mengikut Yesus  ada harga yang harus dibayar. Ketika mengikuti Yesus selalu ada sesuatu yang harus dikorbankan. Bagi Nikodemus,sesuatu adalah posisinya yang berkuasa ia akan kehilangan rasa hormat dari rekan-rekan sekerjanya, mengikuti Yesus akan mengoorbankan sumber pemasukan dan mata pencaharianya,relasi persabatanya,dan sangat mungkin juga relasi dengan beberapa ngggota keluarganya,ini menimbulkan satu pertanyaan yang menampar nyaris semua penggemar:

Sudahkah Kita Membayar Harga Dalam Mengikut Yesus?

Kebanyakan dari kita tidak keberatan jika Yesus mengadakan bebebrapa perubahan kecil dalam hidup kita. Penggemar Yesus tidak keberatan tidak keberatan jika ia membuat perbaikan atau penambahan kecil, tetapi Yesus mengingikan pembaruan menyeluruh. Penggemar menghampiri Yesus dan mengharapkan sedikit saja penyesuaian, namun Yesus ingin merombak habis-habisan.bagi penggemar sedikit mempercantik saja sudah cukup, tetapi Yesus menginginkan pembentukan ulang.penggemar ingin menginspirasi meraka, namun Yesus ingin campur tangan dalam kehidupan meraka.

Nikodemus memulai percakapanya bersama Yesus dengan menegaskan keyakinannya bahwa Yesus benar-benar berasal dari Allah. Ia sudah sampai pada titik keyakinan, namun setelah dari titik itu, ia harus melangkah kemana lagi? Yesus tidak membuang-buang waktu. Ia langsung membidik alasan utama Nikodemus datang menemuinya dimalam hari, bukan di siang hari, secara terang-terangan. Di ayat 3 Ia membertahu Nikodemus bahwa ia harus dilahirka kembali. Itu respon yang kan sulit diterima seorang pemuka agama.Nikodemus telah menghafalkan lima kitab pertama semenjak masih anak-anak dan menghabiskan masa dewasanya untuk membangun kemapanan rohani. Tetapi Yesus memperjelas kepada Nikodemus bahwa tindakan dan ritual agama bukanlah pengukur yang Ia pakai. Nikodemus harus merendahkan dirinya dan dilahirkan kembali dalam cara hidup yang sangat berbeda. 

Nikodemus sudah mengambil keputusan tentang arti Yesus baginya, tetapi itu tidak sama artinya dengan mengikut Yesus. Yesus tidak menginginkan hubungan dimana Nikodemus sekedar percaya ; Yesus ingin Nikodemus mengikutinya. Yesus tidak hanya menginginkan Nikodemus pada malam hari saja; Ia pun menginginkan Nikodemus di siang hari juga.  Sampai pada proses pembelaan Nikodemus di pasal 7:51 dan diakhir injil Yohanes,Nikodemus disebutkan lagi secara singkat pasal 19 Yesus telah disalipkan dan jasadNya sedang dipersiapkan untuk dimakamkan, dan kemudian kita membaca bahwa Nikodemus membawa “campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira limah puluh kati beratnya” bagi Nikodemus ini akan menjadi langkah yang sangat mahal dan merugikan ,jangan salah, Nikodemus tidak hanya mengorbankan uangnya. Pada detik itu juga ia tidak bisa lagi menyembunyikan kasihnya kepada Kristus.
 
Justru disaat hampir semua murid Yesus telah meninggalkanNya dan bersembunyi ketakutan, Nikodemus mengambil langkah penuh kasih dan kesetiaan yang luar biasa ini. Kini ia bertindak melampaui pengakuan iman yang dinyatakannya ditengah kegelapan malam, ia bukan lagi seorang pengangum yang bersemangat, sepertinya ia telah menjadi pengikut Kristus. 

Sudahkah Kita Mengambil Keputusan Untuk Menerima Yesus Atau Sudahkah Kita Berkomitmen Pada Yesus?

Pernyataan diatas ada bedanya. Seharusnya tidak ada.namun ada sebuah perbedaan banyak orang telah memutuskan untuk percaya kepada Yesus, namun tidak berkomitmen untuk mengikut Dia. Injil tentu tidak mengizinkan adanya perbedaan seperti itu. Keyakinan kepada Alkitab lebih dari sekedar persetujuan mental atau pengakuan verbal. Banyak penggemar pernah mengulangi sebaris doa komitmen yang dipanjatkan oleh pengkhotbah,mengangkat tangan,ataupun maju ke altar dan memutuskan untuk memercayai Yesus, Namun tidak pernah berkomitmen untuk mengikut Yesus. Padahal Yesus tidak pernah menwarkan pilihan seperti itu, yang Ia cari bukanlah pengakuan iman; ia ingin menlihat bagaimana pengakuan itu dihayati dalam hidup kita ketika kita memutuskan untuk percaya pada Yesus namun tidak berkomitmen untuk mengikuti-Nya, kita tak lebih dari seorang penggemar.

Bayangkan jika kita pergi menghadiri sebuah pernikahan dan menyaksikan si pengantin pria/wanita saling menatap sambil berlinang air mata mengucapkan janji kesetiaan “aku menerima engkau menjadi satu-satunya istri/suami dalam pernikahan yang sah, untuk dimiliki,dan dipertahankan sejak hari ini dan seterusnya…..sampai kematian memisahkan kita”.

Janji dan keputusan yang diambilnya membuat kita terharu, nnamun bayangkan jika minggu berikutnya kita tahu si pengantin wanita malah berselingkuh dengan mantan pacarnya. Tiba-tiba saja janjinya menjadi tidak berarti lagi,perkataan itu telah kehilangan nilainya. Kita ajkan menyimpulkan bahwa janji yang disampaikan dengan emosional dan dinyatakan didepan semua orang itu tidak lagi bermakna karena tidak di teguhkan oleh komitmen dalam kesetiaan.

Biasanya seperti inilah kita mendefenisikan iman: menerima bahwa sesuatu itu nyata atau benar. Namun iman yang Alkitabiah lebih dari sekedar penerimaan intelektual atau pengakuan yang tulus; iman adalah komitmen untuk mengikut Yesus, mengikut Yesus bukan hanya menuntut persetujuan mental, melainkan juga aksi.Namun gereja berpotensi menjadi menjadi pabrik yang memproduksi para penggemar karena kita memisahkan pesan “Percaya Yesus” dari pesan “mengikut Yesus”. Padahal kedua pesan itu akan kehilangan keseimbangannya jika disampaikan dan dijalankan secara terpisah.

Jika membaca keempat injil yang mengisahkan kehidupan Kristus kita akan melihat bahwa Yesus mengatakan “Percayalah padaku” sekitar lima kali. Namun coba tebak berapa kali Yesus mengatakan “Ikutkah Aku”? sekitar dua puluh kali. Nah saya tidak sedang berkata bahwa mengikut lebih penting daripada percaya, maksud saya keduanya salaing terkait erat, mengikut dan percaya ibarat jantung dan paru-paru iman,yang satu tidak bisa bertahan tanpa yang lainnya. Jika kita mencoba memisahkan pesan “mengikut Yesus” dari pesan “percaya Yesus”, Iman kita akan padam dalam prosesnya. Gereja-gereja kita akan terus disesaki penggemar jika kita tidak mematahkan pemisahan Antara mengikut dan percaya kepadaNya. Mengikut Yesus adalah bagian dari percaya, kita sungguh-sungguh percaya  jika kita menjadi pengikut.

Pengetahuan Tentang Dirinya Atau Keintiman Dengan-Nya

Dalam Matius 15:8 Yesus menggambarkan orang-orang Farisi seperti ini;
Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh daripada-Ku.
Trus kita lihat lagi di dalam injil Lukas 7, seorang Farisi mengundang Yesus menghadiri jamuan makan malam,namanya Simon

Apakah Kita Tahu Tentang Yesus Atau Apakah Kita Sungguh Mengenalnya?

Pengetahuan Alkitab bukanlah masalahnya. Masalahnya kita dapat tahu banyak tentang Allah, namun tidak memiliki hubungan yang intim dengan-Nya,bahkan pengetahuan dapat menjadi indicator palsu dari keintiman. Tentu saja dimana ada keintiman, seharusnya ada pengetahuan yang kian bertambah. Namun yang sering terjadi adal sebaliknya: bertambahnya pengetahuan tidak diiringi oleh keimtiman yang semakin dalam.

Mungkin kata alkitab terbaik untuk keintiman dalam akar kata Bahasa aslinya adalah “Yada” yang artinya “Mengenal” Namun pengenalan ini jauh lebih dalam daripada pengetahuan.Alkitab pertama kali menggunakan kata ini untuk menggambarkan hubungan Adam dan Hawa dalam kejadian 4:1: Adam Knew Eva his wife.

Kata Ibrani untuk “Knew” atau “mengenal” disini adalah yada. Inilah cara terbaik untuk mendefenisikan kata yada: untuk mengenal dan dikenal secara utuh. Namun LAI menerjemahkan kata tersebut sedikit berbeda untuk menyesuaikannya dengan konteks peristiwa yang terjadi. Jadi dalam kejadian 4:1,Alkitab kita mungkin menyebutkan:

Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa isterinya….

Salah Satu Atau Hanya Satu-Satunya? (Lukas 14)

Pada akhirnya yang paling dipedulikan bukanlah seberapa banyak orang dalam kerumunan itu, melainkan tingkat komitmen mereka, apakah mereka hanya datang untuk menonton pertunjukan mujizat dan penyembuhan? Apakah meraka hanya ingin mendengarkan seorang pembicara motivasi? Kita akan segera tahu karena orang banyak ini akan dipisahkan menjadi dua kelompok: para penggemar dan para pengikut.
Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalananNya,sambil berpaling Ia berkata kepada mereka: “Jikalau seorang datang kepadaKu dan ia tidak membenci bapaknya,ibunya,isterinya,anak-anaknya,saudara-saudaranya laki-laki atau perempauan,bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi muridKu. (Luk, 14:25-26)”

Apakah Yesus Menjadi Satu-Satunya Atau Hanya Satu-Satunya Dalam Hidup Kita?

  1. Kita menghabiskan uang kita untuk apa?  Alkitab  berkata, “Dimana hartamu berada disitu hatimu berada” dan dalam Matius 6:24, Yesus berkata “Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon”. Kita tidak dapat menjadi pengikut uang sekaligus Yesus,kedua jalur itu mengarah pada tujuan yang berbeda dan kita harus memilih salah satunya.
  2. Ketika kita terluka kemana kita mencari penghiburan?
Bayangkan ada seorang ibu yang mengunjungi taman kanak-kanak tempat putranya bersekolah. Wanita ini merasa sedikit terancam karena anaknya sangat menyayangi  guru barunya dan terus-menerus bercerita tentangnya. Selama waktu istirahat, ia berdiri disebelah guru tersebut dan membahas kemajuan anaknya,puteranya berayun dari palang gantung dan jatuh berdebum ketanah,ia menangis dan menghambur kea rah ibu dan gurunya,bocah itu memang menyayangi gurunya namun ketika ia menghampiri mereka kepada siapa ia akan mencari penghiburan? Anak itu tidak harus berhenti dan berpikir; jelas ia akan langsung lari kedalam pelukan ibunya. Rasa sakit yang ia alami menciptakan pemandangan yang jujur ketika kasih sayangnya terungkap.

  1. Apa yang paling mengecewakan atau membuat kita frustasi?
Bayangkan seorang anak yang sedang gembira karena ayahnya mau mengajaknya memancing, namun saat mereka memancing tidak ada ikan yang memakan umpan mereka semakin lama waktu berlalu si makin makin frustasi dan kecewa,dalam perjalanan pulang ia diam seribu Bahasa dan jelas saat itu ia sedang kesal. Bukankah itu pertanda bagian terpenting dari hari sang ayah bukanlah menghabiskan waktu bersama anaknya, melainkan menangkap ikan? Sadarkah kita bahwa rasa kecewa yang berlebihan dan frustasi yang terus menerus dapat menunjukan kerinduan hati kita yang sesungguhnya?

  1. Apa yang membuat kita sangat bersemangat?
Ku beri kepadamu makanan dari terigu yang paling baik,madu dan minyak zaitun yang paling murni. Tetapi semua itu kau persembahkan kepada berhala-berhala itu untuk menyenangkan hati mereka (Yeh 16:19, BIS)

MENGIKUT YESUS ATAU MENGIKUT ATURAN?
Matius 23
  1. Klub penggemar
Iman kepercayaan kita selalu lebih banyak berbicara tentang menghormati warisan agama yang kita terima, bukan menyerahkan hati kita.
  1. Apakah kita lebih berfocus pada tampilan lahiriah daripada batiniah.
Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang dan matius ayatnya yang ke 27-28.
  1. Lebih memilih aturan daripada relasi
Matius 23 ayatnya yang ke 13
  1. Lebih memilih hokum daripada kasih
Matius 23 ayat 16-17
  1. Lebih memilih rasa bersalah daripada kasih karunia, (matius 23 ayat 4)
  2. Melewatkan hal yang benar-benar penting, (mat 23:23-24, Ul 14:22-29, Im 27:30)

MENGANDALKAN DIRI SENDIRI ATAU DIPENUHI OLEH ROH KUDUS?
Yohanes 16
  1. Apakah kita penggemar yang mengandalkan kekuatan sendiri atau pengikut yang dipenuhi roh?
Inilah yang Yesus katakana kepada para pengikutNya sebelum Ia naik kesorga.
(Kisah para rasul  1:8-9, Yoh 16:7, Kisah 4:7,8, Roma 8:11, Gal 3:3)

  1. Kelemahan adalah kekuatan
Dalam surat Paulus kepada jemaat di Korintus,ia berbicara tentang bagaimana mengakui kelemahan kita memberi ruang bagi kuasa Kristus.
(2 Kor,12:9-10, Galatia 5:25)


HUBUNGAN YANG DITEGASKAN 

Matius 7,Flp 2:12
  1. Apakah hidup kita mencerminkan keyakinan yang terucap dibibir kita?
(Matius 7:21)
  1. Apakah kita mengira bahwa kita berada dijalan yang benar karena perbuatan baik yang telah kita lakukan?
(Matius 7:22)
  1. Apakah saya mengenal Yesus dan apakah ia mengenal saya?
(Matius 7:23, Efesus 2:8, Yud 1:24)

AJAKAN UNTUK MENGIKUTI YESUS

Yoh 3:16 dan Lukas 9:23 harus di suguhkan bersama agar undangan injil dapat dipahami secara akurat.

Yohanes 3:16 menekankan Percaya
Lukas 9:23 Berfocus pada mengikut

Kedua hal ini harus selalu berjalan beriringan taka da kepercayaan tanpa keputusan untuk mengikut Yesus taka da Yoh 3: 16 tanpa Lukas 9:23
Diawal , kita mengenali posisi kita dalam hubungan dengan Yesus, dalam bagian ini kita akan mengetahui kemana Yesus membawa kita saat kita memutuskan untuk mengikut Dia.berikut ini akan membahas undangan Yesus untuk mengikut Dia dari Lukas 9:23. Dalam bagaian ini, dengan jelas Yesus menjabarkan harapan-harapan-Nya bagi para pengikutnya, ayat ini menegaskan hubungan yang ingin Yesus miliki secara terperinci sehingga kita bisa tahu apa persisnya yang sedang kita sepakati saat mengambil keputusan untuk mengikut Yesus.

Siapapun berarti setiap orang

Yesus mengawali panggilan-Nya dengan dua kata setiap orang,…..setiap orang adalah kata yang penting karena itu memperjelas siapa saja yang Yesus undang.Ia mengundang setiap orang,setiap orang adalah kata yang mencakup semuanya Yesus tidak memulai dengan daftar prasyarat undangan untuk mengikuti Dia ditujukan kepada siapapun, banyak orang tidak sadar bahwa kita telah diundang untuk mengikut Yesus. Kita mengira “setelah semua hal yang kulakukan, Yesus pasti tak ingin aku menjadi pengikutNya, aku takan memenuhi harapan-Nya” kita merasa bahwa diri kita tidak memenuhi syarat, kita tidak pernah serius memikirkan arti dari mengikut Yesus.dan kita terbuaih dengan segala perbuatan noda yang telah kita lakukan dan merasa diri tak lagi layak.

Salah satu pengikut terdekat-Nya yang tentu meras seperti itu pastilah Matius, ketika pertama kali kita diperkenalkan dengan Matius,sudah lama sekali ia mencoba menyembunyikan noda-noda itu cukup signifikan sehingga mungkin saja keluarga dan temannya telah mencoretnya dari daftar. Setidaknya ia sangat mengecewakan orang tuanya. Mereka sesungguhnya punya rencana yang berbeda baginya. Kita tahu ini karena Matius memiliki nama lain: Lewi. Jika kita dinamai seperti itu berarti orang tua mengharapkan kita melayani Tuhan seperti orang Lewi dalam perjanjian Lama. Semenjak lahir ia ditetapkan untuk menjadi pemimpin rohani bagi bangsa Israel, sangat mungkin ayah,kakek dan kakek buyut Matius pun menjadi imam yang melayani Tuhan.Matius mungkin sudah menghafal isi kitab pertama dari Alkitab ketika berusia dua belas tahun, kemungkinan besar Matius ingin menjadi murid dari salah satu rabi. Namun saat ia mengirimkan formulir pendaftaran, ia ditolak ia gagal memenuhi standar . Matius dikeluarkan dari sekolah kerabian ia tidak memiliki kualitas yang di syaratkan.

Apaun yang terjadi kita tahu ada sesustu yang pasti berjalan keliru, alih-alih melayani Tuhan, ia memutuskan untuk melayani dirinya sendiri. Ia menghianati bangsanya sendiri dan menjadi pemungut cukai bagi pemerintah Romawi. Pada dasarnya deskripsi tugasnya adalah merampas uang bangsanya secara tidak adil dan memberikannya kepada pemerintahan Romawi yang menjajah mereka. Kalaupun ia memungut pajak secara wajar tetap saja ia bekerja pada musuh, namun pada saat itu tidak ada pemungut cukai yang jujur. Mereka biasanya menipu orang yang mengisi pundi-pundi mereka sendiri, seorang pemungut cukai dipandang sebagai orang buangan social dan agamawi, ia dianggap najis bahkan tidak diijinkan berada dipelataran luar Bait Allah, namanya telah dicoret dari keanggotaan bangsa Israel.

Anda dan saya punya banyak kesamaan dengan Matius, mungkin kita tidak mencuri uang tetangga-tetangga kita, namun kita semua pernah mengecewakan orang lain, kita tidak memiliki kualitas yang disyaratkan , kita tidak memenuhi standar. Dalam kitab Roma alkitab berkata bahwa kita semua telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Kita telah mengucapkan banyak hal yang seharusnya tidak dikatakan, kita telah banyak melakukan banyak hal yang kita harap tidak pernah kita lakukan, dan sekeras apapun kita berusaha mengosok noda-noda itu  tetap tidak akan lenyap.

Setiap hari, Matius duduk di meja pemungutan cukai di tepi jalan yang ramai, ketika beranjak dewasa tak pernah dibayangkannya ia menjadi seperti ini, ada saatnya ia jujur dengan dirinya sendiri  mungkin sambil meratap langit dilarut malam dan rasa bersalah serta penyesalan meyergap hatinya, saya yakin Matius pun mendengar tentang seorang rabi baru yang sedang naik daun. Namanya Yesus dan Ia banyak melakukan banyak hal secara berbeda, kemudian suatu hari saat Matiu sedang duduk di meja kerjanya Yesus singgah dan berbicara kepadanya, Apa yang Yesus katakana padanya sungguh diluar dugaan semua orang. Hanya dua kata “Ikutlah Aku” seorang rabi Yahudi menjadi salah salah satu pengikutNya? 

Rabi adalah pengajar Firman Tuhan dimana pada waktu itu yang diajarkan adalah perjanjian lama, rabi harus memiliki pengetahuan luas tentang taurat (lima kitab pertama dari Alkitab)  dan semua isi tulisan para nabi.

Rabi juga istimewa mereka memiliki sekelompok Talmidim,kata Talmid diterjemahkan menjadi “Murid”atau “siswa”

Dari sanalah Matius,duduk di meja pemungut cukainya sambil merenungkan tawaran sang rabi, tidak diragukan lagi Matius tahu dengan jelas konsekuensi dari menerima undangan itu ia paham itu artinya ia harus menyerahkan segalanya, ia bisa menerima undangan itu namun mustahil ia bisa tetap menjalani hidupnya seperti sebelumnya. Mengatakan “Ya” untuk mengikuti Yesus berarti mengatakan “Tidak” untuk bisnisnya yang menguntungkan itu.

Siapapun dapat mengikuti Yesus namun mereka harus melepaskan segalanya.

Yesus mengatakan “ikutlah aku”.
Dengan sederhana, Matius 9:9 ….dan Matius bangkit dan mengikuti Dia.

Kini kita tidak lagi mengenal Matius sebagai produk gagal dan memalukan yang menjual jiwanya kepada orang Roma demi mencari nafkah. Kita mengenal Matius sebagai pengikut Yesus yang menulis kitab pertama dalam perjanjian Baru.

Mau Mengikut Aku – Sebuah Pengejaran Yang Penuh Gairah

Yesus ingin kita mengerti bahwa mengikutNya adalah pengejaran yang menuntut semua hal yang kita punyai, Yesus mengisahkan perumpamaan di Matius 13 yang berjudul “Mutiara yang berharga” hal ini memberikan kita gambaran akan apa yang dipikirkan Yesus saat Ia mengundang kita untuk mencariNya.

Hal kerajaan sorga itu seumpama harta yang terpendam diladang, yang ditemukan orang,lalu dipendamkannya lagi,oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli lading itu. (Mat 13:44)

Salah satu motivasi terbesar dari kasih pengejaran yang penuh gairah akan Yesus adalah pemahaman yang lebih dalam akan betapa besar kasih-Nya. Dalam 1 Yohanes 4:19 kita membaca:

Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.

Kisah mengejar paling gila dari semua kisah yang pernah ada adalah ketika Allah menjadi manusia,datang ke dunia ini, dan mati menggantikan kita. Ia berinisiatif dan mengejar kita ketika kita menyadari betapa besarnya kasih Allah, itulah yang mengubah hati kita mengasihi,karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.

Kehilangan Rasa Cinta

Cara yang lebih baik untuk menyampaikan masalah yang menjadi perhatian pemimpin gereja mula-mula adalah “apatis rohani” kita sudah mencapai titik dimana kita sekedar berkata aku tidak peduli lagi“ Allah mengasihi kita dan mengutus anakNya untuk mati di kayu salib demi mengampuni dosa kita namun kita sekedar mengangkat bahu.

Gairah itu hilang kita sama sekali tidak mengejar mungkin ada saat-saat ketika kita mengikuti Yesus seperti itu namun di titik tertentu kita kehilangan minat, itulah yang terjadi pada jemaat di Efesus. Dalam wahyu 2:4-5, Yesus mengatakan ini kepada gereja:

Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian , Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

Di dalam terjemahan ini dikatakan bahwa gereja telah meninggalkan kasih mula-mulanya. Kasih itu mengacu pada hilangnya antusiasme atau semangat untuk mengejar Allah. Dalam Yeremiah 2:2, Allah berkata kepada umuatnya bahwa Ia mengenang “Kasihmu pada masa mudamu,kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin”. Bulan madu kita bersama Tuhan seharusnya tidak pernah berakhir.

Dalam Masmur 63:8, Daud membahasakannya seperti ini:
Jiwaku melekat kepada-Mu,….

MENYANGKAL DIRI SEBUAH PENYERAHAN TOTAL

Dalam Lukas 9: 23 Yesu memperjelas bahwa jika kita ingin mengikut Dia, tawaran akan sebuah hubungan tanpa status tidak masuk hitungan.

Setiap orang yang mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya,memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku….

Kita tidak dapat mengejar Yesus tanpa menyangkal diri sendiri Ungkpan menyangkal diri bukan hanya tentang berkata tidak pada diri sendiri atau bahkan menentang diri sendiri. Yang dimaksudkan disini adalah kita bahwa tidak boleh mengakui atau mengenali keberadaan kita sendiri.

Kita banyak membahas kebenaran bahwa menjadi orang Kristen berarti percaya kepada Yesus-tetapi kita tidak banyak berbicara tentang menyangkal diri, ppadahal itu adalah pesan yang menarik. Bagaimana kita menyangkal diri dalam budaya yang menggemakan bahwa diri kitalah yang paling penting?

Dalam Matius pasl 19, kita bertemu seorang pria yang namanya tidak diketahui kita tahu cukup banyak tentangnya dari injil yang menyebutnya “orang muda yang kaya”. Jalan hidup yang ia tempuh membawanya pada kekayaan dan kekuasaan,itulah jalan yang berusaha dicari kebanyakan dari kita. Ia datang kepada Yesus membawa satu pertanyaan dalam ayat 16 ia bertanya:

Guru perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?

Kita harus memujinya karena telah mengajukan pertanyaan yang tepat. Ia ingin tahu bagaimana cara mencapai surge? Namun caranya bertanya menunjukan hati seorang penggemar. Ia mengatakan, apa yang harus “kulakukan”. Kata itu bisa diterjemahkan menjadi mendapatkan atau mengusahakan. Ia mengira itu akan menjadi profil mengesankan yang bisa membuatnya masuk surge. Akhirnya Yesus menjelaskan apa yang perlu dilakukan pemuda itu dalam ayat 21, Yesus berkata

Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah,juallah segala milikimu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surge kemudian datanglah kemari dan ikutlah aku.

Salah satu alasan mengapa kita begitu sulit menyangkal diri adalah karena itu tampak bertentangan dengan keinginan terbesar kita dalam hidup, kebanyak orang berkata bahwa keinginan terbesar mereka lebih dari apapun juga yaitu meraih kebahagiaan. Meraka yakin jalan menuju kebahagian berarti berkata “ya” pada diri sendiri. Kesenangan adalah jalan menuju kebahagiaan sehingga menyangkal diri terlihat sangat berbeda dengan apa yang akan membuat kita bahagia. Hak untuk mengejar kebahagiaan sepertinya langsung bertentangan dengan panggilan untuk menyangkal diri.
Hidup dalam penyangkalan
Tanpa syarat pengecualian
Mendaftar untuk perhambaaan
Pikullah salibmu setiap hari- sebuah kematian tiap hari
Memilih kematian
Mati setiap hari
Mengikut yesus- kemanapun,kapanpun apapun
Kapanpun,bagaimana dengan sekarang?
Nanti yang menjadi tak pernah


Penutup

Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga,dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediahkan Tuhan untuk mereka yang mengasihi Dia. (I Korintus 2:9)
Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh Iman dalam Anak Allah yang telah mengasii aku dann menyerahkan diri-Nya untuk aku. (Galatia 2:20)
Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman ,sebab denga perisai itu kamu akan dapat memadamkan SEMUA panah api dari si jahat. (Efesus 6:16)
Semuanya itu ku katakana kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku.Dalam dunia kamu menderita penganiayaan,tetapi kuatkanlah hatimu,aku telah mengalahkan dunia. (Yohanes 16:33)



Daftar Pustaka
Dr. Maqdalene W. Kawotjo,(2003) Berhasil Karena Iman.PT Kreasindo Grafikatama
Idleman kyle, (2013) Not a Fan .literature perkantas Jawa Timur
Alkitab,(1991) Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta