Perjalan SM3T
Inilah ceritaku tentang di daerah 3T kabupaten malinau kalimantan timur, saya adalah salah satu peserta SM3T asal LPTK UNDANA Kupang angkatan ke-2. Merupakan
sebuah rasa syukur saya yang sangat
mendalam dalam menjalankan tugas mulia ini sebagai pendidik di daearah
terdepan, terluar dan tertinggal untuk itu saya bisa menjalaninya dengan penuh
suka cita dan merupakan sebuah kebanggaan untuk melayani mereka yang sangat
membutuhkan khususnya dalam dunia pendidikan.
Ini hanyalah
sebuah ringkasan-ringkasan kecilku yang sengaja ku rangkum dalam sebuah catatan
kecil dan semoga bisa bermanfaat bagi kita semua,dan catatan inipun masih jauh
dari kesempurnaan ini hanyalah sebuah catatan harian yang sengaja ku rangkum
sebagai catatan khusus.
Program sarjana mendidik daerah
terdepan,terluar dan tertinggal (SM-3T) adalah program mencerdaskan Indonesia
oleh pemerintah pusat dalam hal ini kemendikbud dengan tujuan pemerataan dan
percepatan pendidikan untuk mencerdaskan
bangsa, mungkin itulah penjelasan singkatnya. berawal dari sebuah keragu-raguan
akupun mulai memahami dan akhirnya menjadi sebuah cerita. Inilah sebuah kisahku
di tanah perantaun di tanah intimung kabupaten Malinau Kalimantan Timur dan
semoga bermanfaat.
Bulan
oktober 2012 perjalanan dari kupang di bandara Eltari menuju bandara Juanda
Surabaya dan dari Surabaya ke bandara Soekarno Hatta Jakarta dan dari Jakarta
ke Balik Papan,Balik Papan ke Tarakan, setibanya kami di Tarakan waktu itu kami
masih menginap semalam di kota itu dan keesokan harinya baru kami memulai
perjalanan menuju daerah sasaran SM3T yaitu di kota Malinau Kalimantan Timur
dengan menggunakan jasa transportasi sungai speat boat.
Adalah
sebuah kenyataan yang tidak bisa ku pungkiri bahwa dalam ketidaktahuanku
seolah-olah aku bagaikan terbangun dari sebuah mimpi, Malinau yang selama ini
tidak pernah ada dalam benakku ternyata sudah ku lihat dengan mata terbuka dan
keindahannyapun tidak bisa lagi kuungkapkan dengan kata-kata, Malinau atau
sering disebut tanah intimung dengan keelokan hutan yang masih alami akupun
terkesan, dan rasa kelelahanpun tak terasa. pelan sang mentaripun mulai
tenggelam dan sekitar jam 8 kami tiba di pelabuhan malinau dengan segala
perlengkapan yang kami bawah, sesaat kemudian kami di jemput oleh pemerintah
setempat dalam hal ini pemkab dinas pemuda dan olahraga dan kami di bawa ke
penginapan chery, setelah makan malam kamipun melepaskan kelelahan kami di
tempat tidur dengan segala syukur dan harapan kamipun terlelap.
Pagi mulai
tiba kamipun terjaga dengan segala harapan pelan mulai ku terbangun dan ku
dengar kicauan burung mengingatkanku tentang kampung halamanku dan membawa
sebuah rasa kerinduan yang mendalam, sedih saat saat ku ingat kamapung halamanku,
tapi hanya sekejab saja. Karena aku tidak ingin tenggelam dalam rasa yang
seolah separuh jiwa telah hilang. ku pandang tanah intimung dengan keasliannya
jiwa terasa termotivasi oleh keindahan yang sang pencipta berikan dan mulai
kunaikan segala puji dan syukur dalam hati dan mulai bertanya, apakah memang
kehadiranku di tanah ini benar-benar membutuhkanku dan aku mulai berpikir
tentang apa yang akan kuberikan bagi generasi ini agar kelak saat ku
meninggalkan daerah ini aku bisa di kenang oleh anak-anak negeri ini tetapi
kesimpimpulamku biarlah cakrawala yang bercerita tentang hari esok dan saya
lakukan yang bisa saya lakukan untuk hari ini. Tugas sebagai seorang pendidik
mencerdaskan bangsa memang tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan,
tapi sebagai pendidik dengan tugas yang diemban harus penuh tanggung jawab
biarlah seiring dengan berjalannya waktu ku ukir perjalanku di tanah intimung
dan biarlah mereka yang sedang menagis bercerita tentang fajar.
Setelah
acara penyambutan di kantor SLB kota malianau sekaligus pembagian tempat tugas
mengajar dan waktu itupun saya di tugaskan untuk mengajar di SMAN 8 Malinau
barat, waktu itu gedung sekolahnya belum ada, bukan tidak ada tapi belum di
gunakan dan fasilitasnyapun belum ada jadi waktu itu kami sekolahnya pada sore
hari di gedung SMAN 1 Malinau dari jam 2 sampai jam 6. dan saat itupun kami
tidak ada penginapan jadi untuk sementara kami mencari rumah kontrakan atau
kos, keadaan rumah kos pun sangat memprihatinkan dengan ukuran kamar 3x4cm
rumah papan dan di bawah kolongnya berawa-rawa dengan air sampah yang berbau
busuk, di sinilah kami bertahan selama semester dan paginya kami mengisi waktu
dengan bekerja mencari uang tambahan yaitu bekerja sebagai tukang
galon/pengantar air minum dan dari sinilah kami bisa mulai mengenal masyarakat
setempat.
Berbicara
tentang dunia pendidikan memang sangat prihatinkan, tapi itulah tugas seorang
guru sebagai pendidik, dengan tanggung jawab yang di emban seorang guru
haruslah ia mampu dan terus tegar dalam segala keadaan dan percaya bahwa ia
mampu mengubah seseorang (generasi bangsa) menjadi baik untuk membawa terang
bagi mereka yang membutuhkan agar bangsa ini tetap pada tujuan yang ingin di
capai sebagaimanan telah di amanatkan dalam undang-undang dasar 1945. saat ini memang
dunia semakin pesat dan kita seakan-akan di tuntut untuk bersaing dengan dunia
luar tapi yang menjadi pertanyaan adalah mampuhkah kita membawa sebuah
perubahan sedangkan negara ini makin di kecam oleh setan-setan korupsi.
sedangkan dunia pendidikan kita semakin tenggelam, masih banyak yang tidak
mendapat keadilan, kekerasan, bentrokan dan masih banyak lagi yang terjadi di
negeri ini.
Kalimantan Timur,
Kabupaten Malinau merupakan wilayah NKRI yang sangat potensial, dengan kekayan
alam yang sangat luar biasa, namun kalau di lihat dari segi pendidikan menurut
pengamatan saya masih sangat rendah/teringgal dari daerah-daerah lain yang ada
di Indonesia, dan sangat tepat sekali bahwa pemerintah menghadirkan tenaga
pendidik yaitu guru SM3T untuk membantu dan mencerdaskan bangsa tapi itupun
tidak cukup dengan hanya mengirim .tenaga pendidik, karena di sini dari segi
fasilitas boleh di katakan belum tersentuh dan bahkan di setiap sekolah tidak
ada penunjang untuk proses belajar mengajar, bahkan toko buku pun tidak ada apa
lagi di malinau yang penduduknya berada di pedalaman yang sulit untuk di
jangkau. pendidikan pun mereka belum tersentuh.
Waktu demi waktu yang terus bergulir tak
terasa satu semester telah berakhir kami belajar di gedung SMAN 1 malinau, dan
pada bulan desember kami pun merayakan natal bersama digedung sekolah SMAN 8,
dengan segala kekurangan fasilitas tidak membuat para panitia natal menyerah.
untuk mensukseskan acara perayaan natal itu. dan akahirnya sukses, di sinilah
kami menjalali kebersamaan bersama rekan-rekan guru, siswa-siswi maupun para
undangan, awal tahun bulan januari kami sudah mulai menggunakan gedung sekolah
SMAN 8 tepatnya di desa kuala lapang kecamatan malinau barat kurang lebih 7 km
dari pusat kota malinau. SMAN 8 yang tak kunjung selesai pembuatan gedungnya
apalagi fasilitasnya, tapi kami terus bersemangat bersama anak didik kami mulai
dari kebersihan halamannya, ruangannya, jalannya, dll. dan saya lihat betapa
anak-anak bersemangat bekerja walaupun kegiatan belajar mengajarnya tidak
cukup, setelah semuanya sudah agak bersih kami sudah bisa belajar dengan tenang
dengan apa adanya, bulan pebruari sekitar pertengahan kami pindah ke mes SMAN 8
dengan menggunakan transportasi angkutan kota untuk mengangkut barang-barang
kami dari kontarakan dekat SMAN 1 malinau ke SMAN 8 di desa kuala lapang,
kurang lebih 30 menit perjalan dan kamipun tiba di mes itu dengan keadaan gelap
karena waktu itu listriknya belum ada jadi kami hanya memakai lilin dan
kadang-kadang jika saat bulan purnama kami hanya duduk di luar bahkan makan di
luar. Tapi itu saya tidak mengatakan bahwa itu adalah sebuah penderitaan bagi
saya itu adalah sebuah kisah yang berharga karena saya bisa menikmati dengan segala kebahagiaan saya bisa berada
dalam keadaan itu dan memberikan suatu keistimewaan yaitu bisa menjadi sebuah
cerita atau pengalaman yang berharga.
Bersama
teman - teman Di bandara Juanda
SUKA DUKA
Suka duka
yang saya maksudkan di sini bukanalah suatu penderitaan fisik atau derita karena kekuarang makanan,
tetapi yang saya maksudkan dengan suka duka di sini adalah dalam proses
mendidik anak bangsa untuk menjadi cerdas dalam segala aspek kehidupannya
menjadi manusia yang seutuhnya, tugas sebagai seorang guru memang berat dengan
menghadapi berbagai macam karakter anak didik, terkadang kita menangis tanpa
air mata, dan kadang saat kita tertawa pun ada rasa sakit, mungkin seperti
itulah penjelasannya saya tidak bisa menjelaskan lagi. tugas sebagai pendidik
tidaklah semudah apa yang kita pikirkan karena apapun yang kita pikir dan
perbuat ini menentukan kesuksesan anak didik kita. di kabupaten
malinau-kalimantan timur khususnya di SMAN 8 tempat saya mengajar dengan segala
kekurangan dan kelemahan saya tetap mencoba memaksimalkan dan menjadikan segala
kekkurangan dan kelemahan itu sebagai kekuatan. tetapi semua itu harus di
dukung dengan hati yang ikhlas, lemah lembut dan kesabaran yang tidak bisa di
ukur dengan apapun, bertolak dari itu maka saya
merasa dan berpikir bahwa “tugas itu adalah hidupku” dengan
keterpanggilan yang menjiwai segala aspek perjalanan hidupku, maka semua pintu
akan terbuka lebar. tugas guru bukan hanya terletak pada bagaimana ia mengajar
tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kita mendidik anak untuk menjadi
unggul sehingga menjadi generasi yang di andalkan untuk itu guru harus harus
menjadi teladan bagai anak didiknya. Seorang guru percaya bahwa ia mampu
mengubah seseorang menjadi baik, maka sebelum ia menjadi teladan ia harus mampu
menjadi teladan dirinya sendiri.
Menjalani
tugas sebagai pendidik tidak terlepas dari berbagai tantangan dan hambatan, dan
itu bukanlah sesuatu hal atau alasan untuk membuat kita berhenti dan menyerah,
tantangan dan hambatan yang saya maksudkan di sini adalah bagaimana kita mampu
mengubah dunia pendidikan itu dari kekurangannya untuk menjadi pendidikan yang
kita harapkan. di daerah terdepan, terluar dan tertinggal khususnya di malinau
sebenarnya masih banyak yang harus di
benahi dan yang harus di ubah baik dari pola kehidupan masyarakat maupun
kekurangan akan fasilitas itu sebenarnaya harus di perlengkapi, kesadaran
masyarakat tentang dunia pendidikan di malinau ini menurut saya masih sangat
rendah, sesuai pengamatan saya selama di daerah ini sangat memprihatinkan
karena sebagian besar masyarakat malinau bermata pencaharian sebagai pekerja
batu bara,dan petani jadi menurut pandangan masyarakat setempat sudah cukup
untuk biaya hidup, karena pendapatan mereka sangat besar dari pekerjaan itu, jadi kesadaran akan dunia pendidikan
sangat rendah sehingga menyebabkan rasa kepedulian terhadap anaknya tidak ada
untuk dunia pendidikan.
Dari keadaan
yang semacam itu bisa di simpulkan bahwa di Malinau merupakan daerah yang maju
untuk sumber daya alam untuk itu perlu adanya perhatian khusu bagi pemerintah
untuk meningkatkan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang bersinergi
agar tetap terjaga dan terus dilestarikan demi pencapaian multi sumber yang
bermanfaat bagi daerah maupun bangsa dan negara. saya sebagai peserta SM3T dari
NTT sangat kangum akan kekayaan alam namun disisi laian masih banyak
kekuarangan yang seharusnya butuh perhatian khusus untuk malinau seperti sarana transportasi dan jalur
perhubungan, selain itu juga dilihata dari segi kapasitas pendidikan di malinau
sangat kurang baik sarana gedung maupun perangkat atau penunjang laiannya
seperti buku atau sumber belajar laiannya, memang sangat memprihatinkan untuk
pendidikan hal ini disebabkan juga oleh sistem transportasi yang telah
diuraikan diatas memang yang sangat sulit.
Berikut adalah fose bersama dengan
rekan guru dan siswa/siswi se SMAN 8 Malinau-kaltim
civitas akademika SMA Negeri 8 malinau barat
ANTARA KEKAYAAN
ALAM DAN DUNIA PENDIDIKAN
Berbicara
tentang kekayaan alam atau sumber daya alam khususnya di malinau menurut saya
malinau merupakan daerah potensial bahkan kalau di lihat dari segi alamnya
masih terlalu alami jadi di dalamnya masih terdapat kekayaan alam yang snagat
luar biasa, salah satu kekayaan alam di malinau yang dapat di ketahui seperti
batu bara, kelapa sawit, kopi, coklat dll. Mengapa antara kekayaan alam dan
dunia pendidikan? Pertanyaan ini memang menjadi sebuah tanya yang penulis
sendiri tidak mengerti, tetapi saya terus mencoba untuk menemukan pemecahan
permasalahan ini dalam hal ketidaktahuan saya sebagai bahan berpikir untuk kita
semua. Kekayaan alam dan kekayaan akan ilmu pengetahuan sangatlah berbeda jauh
tetapi semua manusia memiliki pilihan untuk menentukan sebuah pilihan itu.
Kurangnya kesadaran dan ilmu pengetahuan maka harta kekayaan alam dapat
memperhamba, jadi menurut saya butuh keseimbangan, agar semua berjalan sesuai
dengan koridor dan harapan dengan perkembangan yang semakin pesat. Agar kita
tidak menjadi penonton di negeri sendiri.
Pendidikan
merupakan pemeran utama dalam pembentukan karakter bangsa oleh sebab itu perlu
pembenahan yang menitikberatkan pada
lembaga pendidikan,karena lembaga pendidikan yang mempunyai peran dan tanggung
jawab penuh untuk mendidik dan mengembangkan nilai-nilai budaya bangsa.untuk
bisa menciptakan generasi bangsa yang dapat bertanggung jawab dan dapat
meneruskan cita-cita bangsa sebagaimana di amanatkan dalam Undang-Undang Dasar
1945.
Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyrakat
khususnya di Indonesia yang di tandai dengan adanya pembaharuan maupun
eksperimen guna terus mencari kurikulum, sistem pendidikan, dan metode
pengajaran yang efektif dan efisien.
Berbicara tentang pendidikan berarti berbicara tentang
manusia dengan segala aspeknya. Nilai suatu bangsa terletak pada diri sumber
daya manusia yang menjadi warga negara.semakin baik kualitas manusianya,bangsa
tersebut semakin memiliki peluang besar menuju kemakmuran dan kemajuan .
Dalam rangka mencapai tujuan nasional khususnya dalam bidang
pendidikan yang berupaya mencapai masyarakat adil dan makmur baik jasmani
maupun rohani, perlu adanya usaha untuk menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas guna memenuhi kebutuhan pembangunan dewasa ini dan masa yang akan
datang.
Untuk mencapai hal tersebut di atas, perlu di tumbuhkan motivasi yang kuat untuk meraih
sesuatu yang di cita-citakan. Motivasi yang tumbuh baik secara internal maupun
secara eksternal dengan motivasi yang kuat di harapkan dapat memacu
meningkatkan kualitas dan potensi sumber daya manusia. Khususnya di bidang
pendidikan, sebagaimana di tegaskan dalam pasal 4 UU No 20 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional yang menyebutkan;
Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, serta berakhlak mulia,sehat, berilmu,cakap,kreatif,mandiri
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertangung jawab.
Sumber daya manusia yang memiliki kecerdasan tinggi, yang di
tunjang oleh adanya sikap dan perilaku yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, serta berbudi pekerti luhur sangat di harapkan dalam mencapai tujuan
nasional. Disisi lain adanya pengetahuan dan keterampilan,serta pola
kepribadian yang mantap dan dinamis, juga dapat membantu tercapainya tujuan
nasional yaitu: “ Membentuk manusia yang bertanggung jawab terhadap pembangunan
bangsa”.
Adapun langkah yang harus di tempuh dalam upaya membantu
mewujudkan tujuan di atas adalah dengan menumbuhkan dan membina motivasi kepada
para peserta didik yang merupakan harapan bangsa untuk memacu prestasi dalam
segala bidang agar menjadi generasi-generasi yang siap dalam menghadapi
tantangan masa kini dan masa yang akan datang.
Masih banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang
rendah dan mengecewakan, hal tersebut di duga karena salah satu faktor
penyebabnya adalah motivasi belajar mereka yang masih lemah dan kurang tidak
adanya tanggung jawab.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan sumber daya alam tetapi pertanyaannya apakah bangsa Indonesia kaya akan sumber daya manusia? Dan jika jawabannya ya, seperti apa bangsa Indonesia sekarang. Mengapa masih ada isu-isu bahwa sumber kekayaan alam yang ada di negeri ini banyak di kelola oleh sektor asing, dimanakah orang-orang pribumi?
Apakah Bangsa indonesia,bangsa yang berbudaya? Jika ya, bangaimana kondisi tata etikanya dalam kehidupan yang semakin pesat. Mengapa banyak budaya-budaya atau gaya-gaya anak bangsa seperti berbudaya barat. Dan masih banyak lagi.
Untuk itu sebagai generasi bangsa yang masih mempunyai kesadaran akan kondisi ini, dan selagi masih ada kesempatan, tunjukan bahwa kita bisa dan bisa menjadi lebih baik dan terbaik, untuk Indonesia maju bersama mencerdaskan Indonesia.
PENGALAMAN DI DAERAH 3T
Berbicara tentang pengalaman selama di daerah 3T tidak terlepas
dari apa yang kita buat dan yang kita dapatkan, jadi tidak heran banyak orang
yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Maka dari apa yang buat
maka dengan dengan sendirinya menentukan tentang apa yang kita dapatkan atau
yang kita peroleh, yang diperoleh yang saya maksudkan disini adalah bukan sesuatu yang bersifat materil, tetapi yang
saya maksudkan tentang yang kita peroleh dari pengalaman itu adalah ilmu
pengetahuan sehingga menambah wawasan dan cakrawala berpikir kita tentang dunia
pendidikan. Selama saya berada di daerah 3T di kabupaten Malinau-kalimantan
Timur mungkin apa yang saya tuliskan ini belum cukup untuk saya ceritakan
tetapi mungkin apa yang saya pikirkan tentang pengalaman itu ada. Selama kita
berpikir dan berjuang untuk mendapatkan pengalaman maka Pengalaman itu tidak
akan pernah cukup dan mungkin tidak akan pernah habis, pengalaman itu cukup
mungkin jika pengalaman itu sendiri telah habis. Selama mengikuti program
mencerdaskan bangsa atau yang sering di sebut SM3T, pengalaman yang saya dapat
bahwa yang pertama bagi saya adalah bahwa keragaman kultur/budaya, bahasa, adat
istiadat, dan lain-lain membuat saya terkesan bahwa betapa uniknya bangsa
Indonesia, sehingga selama saya disana masih butuh penyesuaian, Dan dalam satu
kabupaten itu masih terdapat beragam etnis dan budaya yang berbeda pula tetapi
sikap toleransinya sangat tinggi.
Pengalaman saya dalam bidang pendidikan selama di daearah 3T di
kabupaten malinau seperti apa yang telah saya paparkan diatas ada sedikit rumit
dalam proses belajar mengajar disisi lain kurangnya kesadaran masyarakat akan
dunia pendidikan mengakibatkan turunnya rasa keingintahuan anak untuk mengikuti
proses belajar mengajar sehingga menimbulkan kemalasan didalam kelas disisi
lain kurangnya fasialitas-fasilitas penunjang seperti buku-buku, perpustakaan,
internet dll mengakibatkan kurangnya pengetahuan akan dunia luar dan pendidikan
itu sendiri, sehingga terkadang hanya guru yang menjadi sumber belajar bagi
siswa. Jadi solusi yang saya tempuh dalam hal keadaan seperti itu adalah
meningkatkan motivasi siswa akan pentingnya belajar sehingga siswa memiliki
kesadaran untuk belajar, mengerti dan memahami menurut karakter sisiwa dan
memperlakukan mereka sebagai sahabat dan memberikan pemahaman tentang
pendidikan.
Setahun selama pengabdian tidaklah cukup untuk memberikan apa yang
kita berikan tetapi yang sangat penting adalah apa yang telah kita lakukan
selama setahun itu sehingga menjadi cerita hari ini. waktu terus berjalan musim
terus berganti, satu kebaikan yang kita buat hari ini mungkin tidaklah cukup
untuk hari esok tapi kita jangan mengkhatirkannya. MAJU BERSAMA MENCERDASKAN BANGSA.
DATANGLAH KEAKRABAN DI SIMPANG PERPISAHAN |
Kini tibalah waktunya bagi kami peserta
SM3T untuk kembali ke daerah asal kami, setelah setahun mengabdi di
daerah 3T karena memang waktunya telah habis,tepat di bulan oktober 2013 di
SMAN 8 Malinau tempat saya mengabdi terlihatlah hari-hari yang melelahkan dan
bagaikan merpati bersayap satu, hatipun terasa berat, dan langkahpun terasa
lelah karena tinggal menghitung hari.untuk meninggal daerah yang selama ini
telah menjadi momen terindah bagi saya dan teman-teman untuk berbagi dengan
mereka.
Sejenak aku berpikir tentang arti kehadiranku dan memang berat
rasanya,hingga aku berkesimpulan bahwa
bukan bagaimana cara saya supaya tidak berpisah dengan mereka melainkan
bagaimana caranya supaya ketika perpisahan datang bukan kenangan pahit yang
harus di pendam
Aku menyadarinya bahwa setiap yang hidup tentu akan mengalami
pertemuan-pertemuan dan tentu saja pada saatnya akan berpisah dan memang
perpisahan selalu menimbulkan rasa sedih dan ketidaknyamanan dan selalu
diiringi dengan air mata…ku maknai sebuah perpisahan itu tanpa harus menyalah
siapa-siapa apalagi meninggalkan dendam dan kebencian dan kunaikan rasa bangga
bahwa tanpa sebuah perpisahan saya tidak pernah tahu tentang arti kehadiranku,
perpisahan juga mengajarkan bagaimana cara memaafkan dan melupakan,Tuhan
menciptakan pertemuan sebagai bekal untuk ibadah saat berpisah dan terkadang
aku berpikir dan seakan masih perlu waktu berpisah supaya belajar lagi bahwa
betapa berharganya saat bersama mereka..
Hati terasa berat saat acara perpisahan di ruang aula SMAN 8
malianu tepatnya pada tanggal 18 oktober 2013 sekaligu acara sambutan guru SM3T
angkatan ke 3 (pengganti)dari jogja dan malang, dari kelima orang guru SM3T
terasa bagaikan kehilangan arah tanpa tujuan saat acara berlangsung dan
anak-anak didik yang di geluti rasa kesedihan yang mendalam, saya menyadarinya
bahwa keikhlasan mereka adalah beban nagi saya bahwa hari-harinya saya sering
menemani mereka baik saat-saat senang maupun kecewa,,,,teringatlah mereka
bagaikan sahabat dan merekapun demikian sebagaimana kami perbuat sebagai adik,
dan selalu memberikan semangat untuk mereka tetap belajar……
Berikut adalah fose bersama disaat acara perpisahan……………………….
inilah wajah-wajah kami beserta rekan-rekan guru SM3T dan guru-guru SMA Negeri 8 malinau saat acara penrimaan dan pelepasan guru-guru SM3T yang sangat mengharukan..hehehe,Tapi biarlah dengan segala hormat harapanku kepada anak-anak didik
saya teruslah berjuang jangan patah semangat, bangkitlah dan tunjukan kepada
dunia bahwa SMAN 8 bisa……!!!!!!!
kira apa yang telah kami berikan menjadi benih yang berharga dan
kita terus maju bersama demi bangsa dan Negara yang kita cintai..jangan nyerah
teruslah berkarya…,,,,,,,,,,,,,,,,
Hanya penderitaan ketika berpisah yang dapat membuat kita mengetahui kedalaman arti persahabatan, manusia tidak dapat menuai cinta hingga ia dapat merasakan perpisahan yang menyedihkan dan mampu membuka pikiranny, serta merasakan kesabaran yang pahit dan kesulitan yang sangat menyedihkan,,berpisah dengan orang yang di benci adalah kesenangan, tetapi berpisah dengan orang yang sangat di sayangi merupakan hal yang sangat menyiksa, jika pertemuan adalah awal dari sebuah perpisahan, maka perpisahan adalah awal dari sebuah keindahan untuk pertemuan selanjutnya.
Perpisahan tidak lebih hanya dari sebuah lambaian tangan dan
setitik air mata, karena setelahnya akan selalu ada hati yang terpaut antara
satu sama lain, terimah kenyataan kuatkan niat dan juga tujuan sebagai pondasi
menghadapi rasa keterpurukan akan sebuah perpisahan, perpisahan bukan berarti
berhenti untuk menyatukan hati meski tidak ada lagi di satu tempat,
Jika dengan menangis akan merubah segalanya, maka lakukanlah
karena kamu adalah kamu dan orang lain belum tentu meraskan apa yang kamu
rasakan saat ini, pertemuan boleh berujung dengan perpisahan tapi cinta adalah
lingkaran yang tak berujung,,,perasaan rindu yang terlalu dalam tentang sebuah
kenangan abadi di masa lalu akan tetap abadi meskipun pertemuan hanyaakan
terkenang dalam hati,,
Manusia merencanakan pertemuan tapi Tuhan yang menentukan jika
akhirnya harus ada perpisahan, tak ada yang harus di sesali, saat sebuah pertemuan
berawal dari kebaikan maka akhirilah sebuah pertemuan dengan perpisahan yang
memiliki kenangan terindah,,
Persahabatan merupakan sebuah ikatan yang sangat suci terutama
dengan seseorang yang sangat berarti namun saat perpisahan datang menghampiri semua
seakan sedang beradadi dalam mimpi. boleh jadi perpisahan akan menyedihkan pada
awalnya tapi kemudian akan Nampak kebaikan dirinya dari kejauhan,
Tahan air mata ketika akan jatuh dan basahi pipi karena hal
tersebut akan membuat sebuah perpisahan menjadi lebih berat untuk diikhlaskan,
hidup yang penuh dengan berbagai warna dan juga keindahan terkadang menjelma di
dalam kehidupan yang di awali oleh sebuah perpisahan,,,,
Mutiara akan bertebaran di
pelupuk mata ketika hati menyadari akan arti dari sebuah
perpisahan,,,perpisahan tercipta karena aka ada sebuah pertemuan selanjutnya
yang akan lebih indah……ketika saat berpisah memang pasti akansangat menyedihkan
tapi akan lebih sedih jika ia tidak mengingat kembali di saat terulangnya
sebuah pertemuan,,,
Mungkin itu saja yang dapat saya ceritakan….untuk itu mari kita
simak tentang peran keluarga karena menurut saya sangat erat hubungannya denga
dunia pendidikan dimana seorang anak dapat berhasil atau sukses bukan saja
dalam dunia pendidikan tapi saya berharap bahwa anak sebagai anugerah yang
Tuhan titipkan kepada orang tua dan keluarga dapat menemukan jati dirinya yang
sesungguhnya untuk sukses dalam berbagai hal dan di balik kesuksesan seorang
anak adalah kebanggaan orang tua……..okeyy…
saya ucapkan terimah kasih buat;
Teman-teman SM3T angkatan pertama SMA Negeri 8 Malinau Barat buat pak Ryan,pak bisri,Bu aning dan pak umar selamat berkarya dan sukses.
Buat guru-guru SMA Negeri 8 Malinau Barat yang telah memberikan bimbingan dan bantuannya.
semau siswa/i SMA Negeri 8 Malinau Barat,tetap semangat dan sukses.