SELAMAT DATANG DI BLOG GURU PPKN-GURU PEMBELAJAR SEPANJANG HAYAT-BELAJAR BERBAGI-MERDEKA BELAJAR ABAD 21
Guru PPKN Abad 21


Profil pelajar Pancasila merupakan gambaran pelajar Indonesia yang merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai- nilai Pancasila. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan pembelajarn lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan dilingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajar Pancasila.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila disebut pembelajaran lintas disiplin ilmu bukan integrasi antar mata pelajaran, kegiatan ini  untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project-based learning), yang berbeda dengan pembelajaran berbasis projek dalam program intrakurikuler di dalam kelas. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar dalam situasi tidak formal, struktur belajar yang fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif, dan juga terlibat langsung dengan lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila. Projek adalah serangkaian kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu dengan cara menelaah suatu tema menantang. Projek didesain agar peserta didik dapat melakukan investigasi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Guru sebagai fasilitator menilai proses pelaksanaan bukan semata-mata menilai hasil produk akhir, Peserta didik bekerja dalam periode waktu yang telah dijadwalkan untuk menjalani proses serta menghasilkan produk dan/atau aksi yang dapat mereka pertanggungjawabkan.
Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yag disusun berdasarkan Standar Kometensi Lulusan. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pembelajaran yang baru dimunculkan pada sekolah penggerak. Pada tahun ajaran 2022/2023 mulai berlaku Kurikulum Merdeka yang juga menerapkan P5.

Pelaksanaan P5 di SMP Negeri 2 Umbu Ratu Nggay Barat menggunakan sistem blok yaitu kurang lebih 3 minggu penuh sesuai dengan alokasi waktu yang telah direncanakan. Perhitungan waktu pelaksanaan P5 dalam 1 tahun berjumlah 360 jam pelajaran atau 20-30% dari alokasi total jam pelajaran. Terdapat 3 Projek dalam 1 tahun, sehingga tiap projek memiliki alokasi waktu 120 JP.

Dalam satu tahun memilih tiga tema yang harus di projekan, 3 projek tersebut yaitu:

➢  Proyek 1 dengan tema Suara Demokrasi,
➢  Proyek 2 dengan tema kearifan lokal,
➢  Proyek 3 dengan tema bangunlah jiwa dan raganya.

MANFAAT PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan ruang bagi semua anggota komunitas satuan pendidikan untuk dapat mempraktikkan dan mengamalkan Profil Pelajar Pancasila.
  • Untuk satuan pendidikan
  1. Menjadikan satuan pendidikan sebagai sebuah ekosistem yang terbuka  untuk partisipasi dan keterlibatan masyarakat.
  2. Menjadikan satuan pendidikan sebagai organisasi pembelajaran yang berkontribusi kepada lingkungan dan komunitas di sekitarnya.
  • Untuk pendidik
  1. Memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter dan Profil Pelajar Pancasila.
  2. Merencanakan proses pembelajaran projek dengan tujuan akhir yang jelas.
  3. Mengembangkan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk berkolaborasi dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran.
  • Untuk peserta didik
  1. Memperkuat karakter dan mengembangkan kompetensi sebagai warga dunia yang aktif.
  2. Berpartisipasi merencanakan pembelajaran secara aktif dan berkelanjutan.
  3. Mengembangkan keterampilan, sikap, dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam mengerjakan projek pada periode waktu tertentu.
  4. Melatih kemampuan pemecahan masalah dalam beragam situasi belajar.
  5. Memperlihatkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap isu di sekitar mereka sebagai salah satu bentuk hasil belajar.
  6. Menghargai proses belajar dan bangga dengan hasil pencapaian yang telah diupayakan secara optimal.

SMP Negeri 2 Umbu Ratu Nggay Barat melaksanakan kegiatan P5 dimulai dengan Rapat dewan guru untuk pemilihan tema umun dan tema spesiafik sampai pada rencana penyusunan modol dan proses pelaksaan.
Berikut jadwal pelaksanaan P5 Di SMP Negeri 2 Umbu Ratu Nggay Barat:


















Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dilaksanakan dalam tiga Projek dengan tiga tema berbeda. Projek yang digelar juga harus mengacu pada dimensi perkembangan profil pelajar Pancasila. 

Karena itu, sebelum menjalankan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila satuan pendidikan wajib mengetahui prinsip-prinsip dalam  Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Apa sajakah prinsipnya? Simak penjelasan di bawah ini, ya.

• Holistik 

Holistik bermakna memandang sesuatu secara utuh dan menyeluruh, tidak parsial atau terpisah-pisah. Dalam konteks perancangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, kerangka berpikir holistik mendorong kita untuk menelaah sebuah tema secara utuh dan melihat keterhubungan dari berbagai hal untuk memahami sebuah isu secara mendalam. Oleh karenanya, setiap tema projek yang dijalankan bukan merupakan sebuah wadah tematik yang menghimpun berbagai mata pelajaran, namun lebih kepada wadah untuk meleburkan beragam perspektif dan konten pengetahuan secara terpadu.

• Kontekstual 

Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian. Prinsip ini mendorong pendidik dan peserta didik untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar dan realitas kehidupan sehari-hari sebagai bahan utama pembelajaran. Oleh karenanya, satuan pendidikan sebagai penyelenggara kegiatan projek harus membuka ruang dan kesempatan bagi peserta didik untuk dapat mengeksplorasi berbagai hal di luar lingkup satuan pendidikan. Tema-tema projek yang disajikan sebisa mungkin dapat menyentuh persoalan lokal yang terjadi di daerah masing-masing.

• Berpusat pada Peserta Didik 

Prinsip berpusat pada peserta didik berkaitan dengan skema pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk menjadi subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses belajarnya secara mandiri. pendidik sebaiknya menjadi fasilitator pembelajaran yang memberikan banyak kesempatan bagi peserta didik untuk mengeksplorasi berbagai hal atas dukungannya sendiri. Harapannya, setiap kegiatan pembelajaran dapat mengasah kemampuan peserta didik dalam memunculkan inisiatif serta meningkatkan daya untuk menentukan pilihan dan memecahkan masalah yang dihadapinya.

• Eksploratif

Prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang yang lebar bagi proses inkuiri dan pengembangan diri. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tidak berada dalam struktur intrakurikuler yang terkait dengan berbagai skema formal pengaturan mata pelajaran.

Prinsip eksploratif juga diharapkan dapat mendorong peran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk menggenapkan dan menguatkan kemampuan yang sudah peserta didik dapatkan dalam pelajaran intrakurikuler.

Sumber Tambahan:

https://drive.google.com/drive/u/0/mobile/folders/1Vr2q86FORKadyHenLVzAT2qPG117uMBI

kurikulum.kemdikbud.go.id
https://kurikulum.kemdikbud.go.id › ...PDF
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

SALAM " SPENDU MANGGEWAR"

Guru PPKN Abad 21

 PENGERTIAN KISI-KISI


Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks yang memuat kriteria tentang soal-soal yang diperlukan atau yang hendak disusun. Kisi-kisi juga dapat diartikan test cetak biru  atau table spesifikasi  merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan. Wujudnya adalah sebuah tabel yang memuat tentang perperincian materi dan tingkah laku beserta imbangan/proporsi yang dikehendaki oleh penilai. Tiap kotak diisi dengan bilangan yang menunjukkan jumlah soal.


Kisi-kisi adalah suatu format berupa matriks yang memuat informasi yang dijadikan pedoman untuk menulis soal atau merakit soal menjadi suatu tes. Kisi-kisi berisi ruang lingkup dan isi materi yang akan diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam menulis soal.


FUNGSI KISI-KISI


Ada pun fungsi dari kisi-kisi antara lain:

  1. Panduan/pedoman dalam penulisan soal yang hendak disusun

Pedoman penulisan soal meurupakan aspek tepenting ketika guru hendak memberikan soal kepada siswa, pedoman tersebut akan menjadi acuan bagi guru dalam penulisan soal sehingga akan memudahkan dalam pembuatan soal.


  1. Penulis soal akan menghasilkan soal-soal yang sesuai dengan tujuan tes.

Tes merupakan bahan evaluasi guru terhadap keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran yang disampaikan, guru dalam mengevalusi peserta didik akan memberikan soal tes evaluasi yang bermacam-macam sesuai dengan tujuan pencapaian evalusi terhadap pembelajaran tertenu. Dalam pembuatan soal yang menggunakan kisi-kisi, penulis akan menghasilkan soal-soal yang sesuai dengan tujuan tes.


  1. Penulis soal yang berbeda akan menghasilkan perangkat soal yang relatif sama, dari segi tingkat kedalamannyas segi cakupan materi yang ditanyakan.

Penulisan kisi-kisi berfungsi untuk menselaraskan perangkat soal, sehingga hal ini juga akan mempermudah dalam proses evaluasi.


SYARAT KISI-KISI


Kisi-kisi yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini:

  1. Kisi-kisi harus dapat mewakili isi silabus/kurikulum atau materi yang telah diajarkan secara tepat dan proporsional.

  2. Komponen-komponennya diuraikan secara jelas dan mudah dipahami.

  3. Materi yang hendak ditanyakan dapat dibuatkan soalnya.


MANFAAT KISI-KISI


Manfaat kisi-kisi yaitu sebagai pedoman dalam penulisan soal atau dalam merakit soal menjadi suatu tes. Manfaat lain dari kisi-kisi ialah untuk menjamin sampel soal yang baik, dalam arti mencakup semua pokok bahasan secara proporsional. Agar item-item atau butir-butir tes mencakup keseluruhan materi (pokok bahasan atau sub pokok bahasan) secara proporsional, maka sebelum menulis butir-butir tes terlebih dahulu kita harus membuat kisi-kisi sebagai pedoman. Sebuah kisi-kisi memuat jumlah butir yang harus dibuat untuk setiap bentuk soal dan setiap pokok bahasab serta untuk setiap aspek kemampuan yang hendak diukur.