APA ITU MENIKAH MENURUT ANDA
Tujuan pertanyaan ini akan menolong anda
untuk memahami arti sebuah pernikaha
Pernikahan bukan sebuah tindakan
emosi,atau dorongan nafsu
TIGA HAL YANG PENTING INI PERLU
DIPAHAMI BAGI YANG AKAN MENIAKAH
1.
Kesiapanhatidanpikiran
2.
Kesiapanjiwa
3.
Kesiapanperandanfungsi
Belajar bahwa dalam sebuah perkawinan ada tiga hal yang harus
diperhatikan agar dapat mewujudkan perkawinan yang langgeng, yaitu:
1. Menjalin komunikasi yang baik dengan pasangan kita.
2. Kesepakatan untuk mencocokan berbagai hal
dengan pasangan kita sehingga menumbuhkan
rasa saling mengerti.
3. Gereja mempunyai peran penting dalam pernikahan
terutama alam memberikan konseling pernikahan.
Dengan demikian maka sebuah pernikahan yang
langgeng bukan lagi hanya sebuah harapan
bagi setiap pasangan tetapi setiap pasangan
dapat mewujudkannya dengan memperhatikan ketiga hal diatas.
DUA PRINSIP, SATU KEHARUSAN &
6 PERTIMBANGAN PERNIKAHAN KRISTEN
Ø DUA PRINSIP
Pernikahan itu ciptaan Tuhan (Kej
2:18,24), karena itu didalamnya terdapat kehendak Allah. Lembaga pernikahan
adalah lembaga resmi yang diciptakan sendiri oleh Allah. Bukan ciptaan manusia
belaka, oleh karena itu manusia menghargai & tidak boleh semena-mena
terhadap lembaga ini.
Pernikahan
itu harus monogamy : satu suami satu istri ( Kej 2:24) tidak ada alasan apapun dalam Alkitab memperbolehkan orang kristen melakukan poligami.
Tidak boleh ada perceraian, (Mat 19:6).
Kalaupun ada perceraian itu hanya karena kemauan manusia. Tuhan Yesus hanya
menyinggung satu alasan perceraian yaitu perzinahan. Inipun ditegaskan dengan
dengan dua syarat pembatasan yakni, apakah perceraian itu merupakan jalan
terbaik & apakah perzinahan itu akan berkelanjutan bagi mereka yangmenikah.
SATU KEHARUSAN
Calon suami & calon
istri beriman yang sama (Ul 7:24; Kel 34:11-16; Yos 23:11-13; II Kor 6:14-18).
Kedua pemuda pemudi itu harus Kristen.
Kristen disini tidak berarti nama, tetapi benar-benar yang sudah lahir
baru. Menikah dengan orang yang tidak seiman termasuk dosa. Kerugian rohani
akan kita tanggung apabila kita melanggar larangan ini.
6 PERTIMBANGAN
- Kasih satu sama lain : Cinta bukanlah satu-satunya penentu pernikahan, kendatipun ia terletak diurutan yang paling atas.
- Latar belakang : Ini menyangkut latar belakang budaya dan juga nama yang disandang oleh keluarga masing2.
- Kesehatan : Bagi yang akan menikah, jangan melupakan nasehat-nasehat dokter. Terutama yang berkaitan dengan kesehatan jasmani.
- Sudah mandiri, artinya adalah tidak bergantung dengan orang lain
- Kebiasaan pribadi : Kebiasaan yang bersifat pembawaan sejak kecil, kebiasaan buruk harus diubah
- Penampilan : terimalah apa adanya penampilan fisik pasanganmu jangan membanding-bandingkan dengan lain. Cinta akan mengalakan penilaian luar itu dan akan memberikan kemampuan melihat jauh lebih dalam penampilan dalam ( rohani)
PENYESUAIAN DALAM KEHIDUPAN RUMAH TANGGA
v ADA TIGA FASE DALAM KEHIDUPAN PERNIKAHAN
1.
Berbulan madu-- semuanya serba
menyenangkan
2.
Penyesuaian -- mulai timbul
konflik/pertentangan
3.
Kedewasaan– menyadari kalau ia tidak dapat
hidup tanpa pasangannya.
v Didalam hidup
pernikahan perlu penyesuaian karena :
1. Adanya perbedaan antara pria & wanita (Kej 1:26)
2. Latar belakang yang berbada
Ada
sebuah kisah tentang penciptaan pria & wanita.Pada saat Sang
Pencipta telah selesai menciptakan pria.Ia baru menyadari bahwa Ia juga harus menciptakan wanita.
Padahal semua bahan untuk menciptakan manusia sudah habis dipakai untuk menciptakan pria.Kemudian
Sang Pencipta merenung sejenak, dan kemudian Ia mengambil lingkaran bulan purnama,
kelenturan ranting pohon anggur, goyang rumput yang tertiup angin, mekarnya bunga,
kelangsingan dari buluh galah, sinar dari matahari, tetes embun dan tiupan angin.
Ia juga mengambil rasa takut dari kelinci dan rasa sombong dari merak, kelembutan dari
dada burung dan kekerasan dari intan, rasa manis dari madu dan kekejaman dari harimau,
panas dari api dan dingin dari salju,keaktifan bicara dari burung kutilang dan nyanyian dari burung bul-bul,
kepalsuan dari burung bangau dan ketiaan Dari induk singa.
Dengan mencampurkannya bahan semua itu, maka
Sang Pencipta membentuk wanita dan memberikannya kepada pria.Pria itu merasa senang sekali karena hidupnya tidak merana dan kesepian seorang diri.Setelah satu minggu,
pria itu datang kepadaTuhan, katanya: 'Tuhan, ciptaan-Mu yang
telah Engkau berikan kepadaku membuat hidupku tidak bahagia.Iabicara tiada henti sehingga aku tidak dapat beristirahat.
Ia minta selalu untuk diperhatikan. Ia mudah menangis karena hal-hal sepele.
Aku datang untuk mengembalikan wanita itu kepada-Mu,
karena aku tidak bisa hidup dengannya'.'Baiklah', kata Sang Pencipta. Dan
Ia mengambilnya kembali. Beberapa minggu kemudian, pria itu datang lagi kepada Tuhan,dan berkata,
'Tuhan, sejak aku memberikan kembali wanita ciptaan-Mu,kini aku merana kesepian.
Tiada lagi yang memperhatikanku,
tiada lagi yang menyayangiku.Aku selalu memikirkan dia, kemana pun aku pergi,
aku selalu ingat dia. Makan tidak enak, tidur tidak nyenyak.Aku rindu kepadanya. Di
kala aku sendirian, kubayangkan wajahnya yang cantik,
kubayangkan bagaimana ia menari dan menyanyi. Bagaimana ia melirik aku.
Bagaimana ia bercakap-cakap dan manja kepadaku. Ia sangat cantik untuk dipandang,
dan sedemikian lembut untuk disentuh. Aku suka akan senyumannya. Tuhan,
kembalikan lagi wanita itu kepadaku!'.Sang Pencipta berkata,
'Baiklah'.Ia memberikan wanita itu kembali kepadanya. Tetapi,
tiga hari kemudian pria itu datang lagi kepadaTuhan dan berkata, 'Tuhan,
aku tidak mengerti. Mengapa dia memberikan lebih banyak lagi kesusahan daripada kegembiraan.Dia semakin menyebalkan. Aku tidak tahan lagi dengan sikap dan tingkah lakunya.Aku berdoa kepada-Mu.Ambillah kembali wanita itu.Aku tidak dapat lagi hidup dengannya'.
Sang Pencipta balik bertanya,
'Kamu tidak dapat hidup lagi dengannya?'.Pria itu tertunduk malu, ia merasa putus asa.
Dalam hatinya ia berkata, 'Apa yang harus aku perbuat? Aku tidak dapat hidup dengannya,
tetapi aku juga tidak dapat hidup tanpa dia. Tuhan,
ajarilah aku untuk mengerti apa arti hidup ini?'.
'Belajarlah untuk memahami perbedaan dan belajarlah untuk berani menerima perbedaan dalam hidupmu!Pahamilah dan usahakanlah apa
yang menjadi kebutuhan mendasar dari pasangan hidupmu!',jawabTuhan. Dan inilah enam kebutuhan mendasar pria dan wanita:
1.
Wanita membutuhkan perhatian,
dan pria membutuhkan kepercayaan.
2.
Wanita membutuhkan pengertian,
dan pria membutuhkan penerimaan.
3.
Wanita membutuhkan
rasa hormat, dan pria membutuhkan penghargaan.
4.
Wanita membutuhkan kesetiaan,
dan pria membutuhkan kekaguman.
5.
Wanita membutuhkan penegasan,
dan pria membutuhkan persetujuan.
6.
Wanita membutuhkan jaminan,
dan pria membutuhkan dorongan
LANGKAH-LANGKAH PPAKTIS DALAM MASA PENYESUAIAN
- Kasih (buah Roh)
- Kerendahan hati
- Suka mengampuni
- Keterbukaan
Cara untuk membuka diri
seorang kepada yang lain adalah melalui komunikasih. Cara berkomunikasih dapat
melalui : kata-kata & bahasa isyarat. Halangan-halangan dalam
berkomunikasih :
- Tidak mendengar dengan baik
- Tidak punya waktu
- Bicara terlalu banyak, Pkh,5:2,3,7;Terlalu diam,Pkh 3:7
- Saling menyalakan, Kej3:8-13;Am 25:23
- Marah, Ams 17:27
- Perdebatan/adu argumentasi, Am18:18;19:13;21:9
GAYA KOMUNIKASIH PRIA & WANITA
Salah satu sumber konflik
dalam rumah tangga adalah komunikasih yang tidak tepat sasran. Meski kita tidak dapat menggeneralisasi
semua, namun ada pola komunikasi tertentu yang lebih sering ditemukan pada pria
& wanita. Memahami pola ini bisa membatu kita memperlancar arus komunikasi.
Dalam berkomunikasi dengan
pasangan, pada umumnya pria menuntut ketundukan istri kepadanya. Jadi,
sebaiknya istri tidak langsung menyatakan ketidak setujuannya melainkan meminta
waktu untuk memikirkan ulang usulan suami. Atau, di awal bantahannya, istri
langsung menyatakan kesetiaannya untuk mematuhi kehendak suami namun ia ingin
mengungkapkan pikirannya terlebih dahulu. Biasanya jika suami tahu bahwa istri
bersedia mematuhinya, iapunakan lebih siap untuk bernegosiasi.
TANGGUNG JAWAB SUAMI
- Mengasihi/Pakkaboro’ istri ( Ef 5:25)
- Peka terhadapan kelemahan istri sebagai seorang wanita (1. Pet 3:7)
- Mencukupi kebutuhan keluarga ( I Tim 5:8)
- Memberikan kepuasan bagi istri (Ikor 7:3,Ef 5:31)
- Memimpin istrinya ( I Kor 11:3, Kej 2:22 )
- Menjaga & memelihara istrinya ( Ef 5:28-29)
- Memuji istrinya ( Am 31:28 )
- Menyenangkan istri ( Am 5:18 )
TANGUNG JAWAB ISTRI
- Tunduk kepada suami (Ef 5:22-24; Kol 3:18)
- Menghormati suami ( Am 31:23 )
- Taat kepada suami ( I Pet 3:6 )
- Mengasihi suami ( Tit 2:4)
- Tau mengatur rumah tangga ( Tit 2:5, Am 31:15-17 )
- Berdadan dengan pantas & sopan ( I Tim 2:9-10; I Pet 3:3-4 )
- Memberi kepuasan bagi suaminya ( 1 Kor 7:34)
- Menjdi penolong ( Kej 2:18-20 )
- Ramah tamah ( 1 Tim 5:10 )
APA TUJUAN KATA TUNDUK
Hai istri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami
adalah kepala istri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Ef 5:22-23
latar belakang:Disini Tuhan
memberikan pedoman hidup bersama menurut cara Allah. Jika kita menaatinya, kita
akan menikmati relasi yang rukun, sebaliknya, bila kita melanggarnya, kita akan
mencicipi relasi yang penuh konflik.
Beberapa
pertanyaan yang muncul tatkala membaca ayat ini adalah:
Mengapa Tuhan secara spesifik menetapkan suami sebgai kepala sehingga istri
harus tundu kepadanya
PENOLONG YANG SEPADAN & EFEKTIF
PENGERTIAN PENOLONG
Penolong adalah pertner yang melakukan sesuatu untuk melengkapi apa yang
tidak dapat dilakukan oleh suami, hal ini bukan berarti mengambil alih
tugas/pekerjaan sang suami itu sendiri, tetapi menolong sehingga pekerjaan
menjadi efektik, & sangat diperlukan sehingga pekerjaan menjadi sempurna.
Fungsi penolong/partner tidak dapat
dianggap remeh, tetapi justru turut menentukan, karena tanpa ada penolong tidak
akan menjadi kesempurnaan.
TANGGUNG JAWAB ORANG TUA
- Mengajar anak-anak, ul 6:6-7
- Mendidik anak-anak, am 22:6
- Mendoakan anak-anak, ayub 1:5
- Menegur anak-anak, am 29:15
- Mendisiplin anak-anak, am 13:24
- Mengasihi anak-anak, tit 2:4
- Tidak membangkitkan amarah dihati anak-anak, ef 6:4
- Memberi pengampunan, luk 15:20-24
o PERKAWINAN YANG LANGGENG
Perkawinan, seperti halnya persahabatan,
harus dibina; diperlukan adanya
kesabaran, ketekunan, pengertian, dan kesepakatan dengan
orang yang benar-benar saudara nikahi --
jadi bukan dengan orang yang saudara
mungkin tadinya ingin nikahi.
CIRI-CIRI
PERNIKAHAN SEHAT
Apakah yang dimaksud dengan pernikahan
sehat? Bagaimana ciri-ciri
Yang pertama-tama saya ingin menekankan
bahwa pernikahan yangsehat itu adalah pernikahan yang tidak sempurna. Jadi jangan
sampai kita ini mempunyai idealisme yang tidak realistik tentangpernikahanitu.Pernikahan
yang sehat bukan berarti tidak pernah bertengkar. Pertengkaran bisa terjadi
namun bisa menyelesaikan sehingga tidak
berlarut-larut
Salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap pasangan adalah
keterampilan menyelesaikan
Pertengkaran. Pertengkaran saya kira
sesuatu yang tak bisa kita hindarkan.
Ketika baru menikah, terus terangkita sendiri masih berharap bahwa istri/suamitidak harus bertengkar. Waktu mulai bertengkar hal itu cukup mengganggu.
Jadi,
harapan saya itu sangatlah tidak realistik. Akhirnya saya belajar untuk menerima fakta bahwa orang yang saling
mencintai pun bisa bertengkar. Pasangan
yang tidak bisa atau tidak mempunyai ketrampilan untuk menyelesaikan
pertengkaran tinggal menunggu waktu
sampai pernikahan itu benar-benar retak.
Karena pernikahanyang terus-menerus
diganggu oleh pertengkaran akan menjadi pernikahan yang tidak sehat. Ibaratnya
pertengkaran itu seperti virus yang akan meracuni dan membuat daya tahan tubuh
pernikahan kitaitu
lemah.
Apakah kedekatan secara fisik menjamin
bahwa pernikahan itu akan sehat?
Pernikahan yang sehat bukannya selalu
mesra penuh kasih seperti di film-film
itu. Pada awal-awal pernikahan masih ada sepertiitu, tapi saya kira setelah menikah beberapa waktu
kemesraan dan pernyataan kasih sayang tidak lagi sesemarak
pada masa berpacaran.
Tapi meskipun perasaan-perasaan mesra itu
tidak lagi bermunculan dengan semarak tetapi lebih sering ada perasaan sayang.
Jadi jangan sampai tidak ada lagi perasaan sayang, tidak ada lagi perasaan mesra.
Beberapa waktu yang lalu adaseorangsuami berbicara dengan istrinyatentang perasaan mereka, tentang pernikahanmereka. Hal ini yang membuat mereka sampai sekarang terus saling mencintai. Nah mereka memang
membicarakan beberapa hal -- intinya adalah: merekatidak menyerah, merekai terus berusaha, bekerja; yang perlu mereka poles, mereka poles;
yang perlu dibereskan, mereka bereskan -- dan itu akhirnya mulai membuahkan
hasil. Buah yang mereka hasilkan mulai merekai petik, Yaitu Perasaan Sayang.
Jadi intinya:
Dengan kata lain, kita mengasihi dia seolah-olah seperti barang
yang berharga. Saya dulu mengasihi dia seperti barang yang menarik pada masa berpacaran, sekarang
sebagai seorang yang berharga, karena memang dia telah menjadi begitu berharga
buat kehidupan saya. Pernikahan yang sehat ditandai oleh adanyaperasaan sayang
bahwa pasangan kita adalah seseorang yangberharga dalam hidup kita.
PERNIKAHAN
DAN MASALAHNYA
Efesus 5:22-33 ,1Korintus 7:3-4
Filipi 2:3-5 ,1Petrus 3:7
LATAR BELAKANG
Ketika dua kehidupan dipersatukan bersama
dalam suatu hubungan intim jangka
panjang, sewaktu-waktu akan muncul masalah. Banyak pasangan memasuki pernikahan
hanya dengan sedikit persiapan untuk
menghadapinya. Kadang-kadang mereka kurang memiliki kedewasaan emosional, kemantapan atau keluwesan, yang
harus dimiliki dalam pasangan yang
berhasil.
Apa saja unsur-unsur pembentuk suatu
pernikahan yang baik?
Saling menghormati.
Saling menghormati berarti masing-masing
menerima pasangannya sebagaimana adanya, tidak berusaha memperalat,
membantu pasangannya untuk bertumbuh
sesuai rencana Allah dengan tidaK
mementingkan dirinya sendiri, saling menghargai, membedakan antara yang ideal dan yang merupakan kenyataan,
serta tidak menuntut terlalu banyak. "Kasihilah istrimu seperti dirimu
sendiri dan istri hendaklah menghormati
suaminya." (Efesus 5:33)
Penyerahan diri yang tulus.
Hakekat janji yang diucapkan dalam
pemberkatan nikah ialah penyerahan diri
secara tulus, satu kepada yang lain, sambil meninggalkan segala hal lainnya.
Alkitab berkata, "Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya
dan bersatu dengan istrinya, sehingga
keduanya menjadi satu daging" (Kejadian 2:24) Waktu dan pengalaman membuktikan bahwa
"menjadi satu daging" dalampernikahan, tidak berarti pelepasan
kepribadian atau hak-hak pribadi. Justru
penyerahan diri yang memperkaya kepribadian
keduanya.
Komunikasi yang baik.
Agar dapat berkomunikasi, harus ada
pengertian tentang perbedaan- perbedaan emosional, mental dan jasmani, antara
pria dan wanita. Perlu dikembangkan
suasana persahabatan. "Lebih baik bersama teman hidupmu, dari pada dengan
orang lain." Harus terjadi percakapan,
bukan saja berdiskusi ketika muncul perbedaan, tetapi pertukaran informasi yang berarti, baik dalam tingkat
intelektual maupun emosional.
Waktu dan usaha.
Kasih harus diberi kesempatan untuk tumbuh
dewasa. Suasana untuk itu, terdapat
dalam Firman Tuhan. Ketika perjalanan hidup menjadi berat, pasangan tersebut
tidak "membuang cinta" mereka; tetapi mereka bertahan bersama dan berusaha
menyelesaikannya. Mereka tidak
menganggap diri mereka "korban" dari "salah perhitungan",tetapi
"teman pewaris kasih karunia". (1Petrus 3:7)
Masalah dan perbedaan diselesaikan melalui
pengampunan "Hendaklah kamu ramah
seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di
dalam Kristus telah mengampuni kamu."
(Efesus 4:32)
Kalimat-kalimat berikut perlu dihayati
oleh pasangan-pasangan yang ingin agar
pernikahannya terpelihara:
"Aku bersalah",
"Aku menyesal",
"Maafkan aku",
"Aku mengasihimu".
KESATUAN ROHANI.
Mengerti dimensi rohani dalam pernikahan
akan membawa dampak yang dalam. Paulus membandingkan pernikahan - kesatuan suami dan istri dengan hubungan kekal
antara Kristus dan Gereja (Lihat Efesus
5:22-33)
10 HUKUM PERNIKAHAN BAHAGIA
- Jangan marah pada waktu yang sama. (Efesus 5:1)
- Jangan berteriak pada waktu yang sama, kecuali rumah kebakara (Matius 5:5)
- Kalau bertengkar cobalah mengalah untuk menang. (Amsal 16:32)
- Tegurlah pasangan Anda dengan kasih. (Yohanes 13:34-35)
- Lupakanlah kesalahan masa lalu. (Yesaya 1:18; Amsal 16:6)
- Boleh lupakan yang lain, tetapi jangan pasangan Anda.(Kidung Agung 3:1-2)
- Jangan menyimpan amarah sampai matahari terbenam. (Efesus 4:26-27)
- Seringlah memberikan pujian kepada pasangan Anda. (Kidung Agung 4:1-5; 5:9-16)
- Bersedia mengakui kesalahan. (1Yohanes 1:9)
- Dalam pertengkaran,yang paling banyak bicara dialah yang salah. (Matius 5:9)
RAHASIA/SYARAT2 UNTUK MEMPEROLEH BERKAT
- BERKAT BERIBADAH, KEL 23:25-28;15:26;UL 28:1,14; MAT 6:33
- BERKAT MEMBARI, KIS 20:35; 2 KOR 9:6-9; KEL 23:14-15; IBR 13:16, AM 3:9; 11:34-35; 9:17; MAT 25:34-40
- BERKAT MENGEMBALIKAN MILIK TUHAN, MAL 3:8-11; LUK 20:25; ROM 13:7
- JANJI TUHAN KEPADA ORANG YANG MELAKUKAN KEHENDAKNYA : YES 43:18-19; MAZ 1:1-3; 119:165
- PENGAKUAN DOSA : 1 YOH 1:7-9; MAZ 50:1-5.
APA TUJUAN KELUARGA?
Allah membentuk serta menabiskan keluarga bukannya
tanpa tujuan atau pola. Allah mengukuhkan keluarga selaku konteks dimana
manusia mau tak mau akan menyadari tujuan kekal dari citra ilahi serta
penguasaan, untuk mana ia diciptakan (kej 1:26-28). Itu sebabnya keluarga
adalah konteks yang dikukuhkan oleh allah sendiri guna terbentuknya serta
berkembangnya :
1.
Hubungan
& persekutuan yang berpusat pada allah.
2.
Watak
yang serupa dengan watak allah
3.
Pelayanan
& kegiatan yang dikukuhkan oleh allah sendiri
4.
Pengembangbiakan, baik jasmani maupun rohani
5.
Penguasaan
rohani & alami
Dalam lingkungan keluarga prinsip-prinsip
sejati dari hubungan (kita) dengan allah & dengan sesama manusia mula-mula
diletakkan. Lingkungan keluarga pula yang akan “melahirkan” karakter yang
serupa dengan karakter allah (2 tim 1:5) dalam keluarga juga segala bentuk
pelayanan & kegiatan akan teruji & terbukti ( 1 tim 3:3:4,5;5:4;tit 2:5
). Melalui penyanan yag dilakukan oleh keluarga maka keluarga allah akan
berkembang & menjadi besar.
Jadi, apa definisi “keluarga” yang bisa
kita pegang
Keluarga
adalah unit dasar dari masyarakat, yang dikukuhkan oleh allah sendiri,
dengan orang tua selaku kepala & pengajar disiplin. Tujuan dibentuknya
keluarga adalah demi terbinanya kehidupan bersama melalui, memberi perhatian,
serta melayani tuhan, sesama& (seluruh anggota) keluarga itu sendiri.
PENGOLAAN KEUANGAN DALAM RUMAH TANGGA
Ø Misalnya anda punya penghasilan rp.1 jt
Ø Kita diajar untuk mengemalikan milik tuhan
10%
Ø Uang yang ada untuk dikelolah rp.900.000
Ø Kebutuhan 1 bulan misal rp.500.000
Ø Tabungan rp.200.000
Ø Biaya tak terduga rp.100.000
Ø Simpanan di rumah rp.100.000
SEKIAN...Semoga bermanfaat,Tuhan Yesus Memberkati