SELAMAT DATANG DI BLOG GURU PPKN-GURU PEMBELAJAR SEPANJANG HAYAT-BELAJAR BERBAGI-MERDEKA BELAJAR ABAD 21
Guru PPKN Abad 21
 

 
APA ITU MENIKAH MENURUT ANDA






     Tujuan pertanyaan ini akan menolong anda untuk memahami arti sebuah pernikaha
  Pernikahan bukan sebuah tindakan emosi,atau dorongan nafsu 

  TIGA HAL YANG PENTING INI PERLU DIPAHAMI  BAGI YANG AKAN MENIAKAH

1.       Kesiapanhatidanpikiran
2.       Kesiapanjiwa
3.       Kesiapanperandanfungsi

  Belajar bahwa dalam sebuah  perkawinan ada tiga hal yang harus diperhatikan agar dapat mewujudkan perkawinan yang langgeng, yaitu:

1.        Menjalin komunikasi yang baik dengan pasangan kita.
2.       Kesepakatan untuk mencocokan berbagai hal dengan pasangan kita  sehingga menumbuhkan rasa saling mengerti.
3.       Gereja mempunyai peran penting dalam pernikahan terutama alam memberikan konseling pernikahan.

    —   Dengan demikian maka sebuah pernikahan yang langgeng bukan lagi  hanya sebuah harapan bagi setiap pasangan tetapi setiap pasangan  dapat mewujudkannya dengan memperhatikan ketiga hal diatas.

DUA PRINSIP, SATU KEHARUSAN & 6 PERTIMBANGAN PERNIKAHAN KRISTEN

Ø DUA PRINSIP

Pernikahan itu ciptaan Tuhan (Kej 2:18,24), karena itu didalamnya terdapat kehendak Allah. Lembaga pernikahan adalah lembaga resmi yang diciptakan sendiri oleh Allah. Bukan ciptaan manusia belaka, oleh karena itu manusia menghargai & tidak boleh semena-mena terhadap lembaga ini.
                     Pernikahan itu harus monogamy : satu suami satu istri ( Kej 2:24) tidak ada alasan apapun 
           dalam Alkitab memperbolehkan orang kristen melakukan poligami. 
Tidak boleh ada perceraian, (Mat 19:6). Kalaupun ada perceraian itu hanya karena kemauan manusia. Tuhan Yesus hanya menyinggung satu alasan perceraian yaitu perzinahan. Inipun ditegaskan dengan dengan dua syarat pembatasan yakni, apakah perceraian itu merupakan jalan terbaik & apakah perzinahan itu akan berkelanjutan bagi mereka yangmenikah.

SATU KEHARUSAN

Calon suami & calon istri beriman yang sama (Ul 7:24; Kel 34:11-16; Yos 23:11-13; II Kor 6:14-18). Kedua pemuda pemudi itu harus Kristen.  Kristen disini tidak berarti nama, tetapi benar-benar yang sudah lahir baru. Menikah dengan orang yang tidak seiman termasuk dosa. Kerugian rohani akan kita tanggung apabila kita melanggar larangan ini. 

6 PERTIMBANGAN

  1. Kasih satu sama lain : Cinta bukanlah satu-satunya penentu pernikahan, kendatipun ia terletak diurutan yang paling atas.
  2. Latar belakang : Ini menyangkut latar belakang budaya dan juga nama yang disandang oleh keluarga masing2.
  3. Kesehatan : Bagi yang akan menikah, jangan melupakan nasehat-nasehat dokter. Terutama yang berkaitan dengan kesehatan jasmani.
  4. Sudah mandiri, artinya adalah tidak bergantung dengan orang lain
  5. Kebiasaan pribadi : Kebiasaan yang bersifat pembawaan sejak kecil, kebiasaan buruk harus diubah
  6. Penampilan : terimalah apa adanya penampilan fisik pasanganmu jangan membanding-bandingkan dengan lain. Cinta akan mengalakan penilaian luar itu dan akan memberikan kemampuan melihat jauh lebih dalam penampilan dalam ( rohani)

PENYESUAIAN DALAM KEHIDUPAN RUMAH TANGGA
v  ADA TIGA FASE DALAM KEHIDUPAN PERNIKAHAN

1.       Berbulan madu-- semuanya serba menyenangkan
2.       Penyesuaian -- mulai timbul konflik/pertentangan
3.       Kedewasaan– menyadari kalau ia tidak dapat hidup tanpa pasangannya.

v  Didalam hidup pernikahan perlu penyesuaian karena :

1.       Adanya perbedaan antara pria & wanita (Kej 1:26)
2.       Latar belakang yang berbada

Ada sebuah kisah tentang penciptaan pria & wanita.Pada saat Sang Pencipta telah selesai menciptakan pria.Ia baru menyadari bahwa Ia juga harus menciptakan wanita. Padahal semua bahan untuk menciptakan manusia sudah habis dipakai untuk menciptakan pria.Kemudian Sang Pencipta merenung sejenak, dan kemudian Ia mengambil lingkaran bulan purnama, kelenturan ranting pohon anggur, goyang rumput yang tertiup angin, mekarnya bunga, kelangsingan dari buluh galah, sinar dari matahari, tetes embun dan tiupan angin. Ia juga mengambil rasa takut dari kelinci dan rasa sombong dari merak, kelembutan dari dada burung dan kekerasan dari intan, rasa manis dari madu dan kekejaman dari harimau, panas dari api dan dingin dari salju,keaktifan bicara dari burung kutilang dan nyanyian dari burung bul-bul, kepalsuan dari burung bangau dan ketiaan Dari induk singa.
Dengan mencampurkannya bahan semua itu, maka Sang Pencipta membentuk wanita dan memberikannya kepada pria.Pria itu merasa senang sekali karena hidupnya tidak merana dan kesepian seorang diri.Setelah satu minggu, pria itu datang kepadaTuhan, katanya: 'Tuhan, ciptaan-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku membuat hidupku tidak bahagia.Iabicara tiada henti sehingga aku tidak dapat beristirahat. Ia minta selalu untuk diperhatikan. Ia mudah menangis karena hal-hal sepele. Aku datang untuk mengembalikan wanita itu kepada-Mu, karena aku tidak bisa hidup dengannya'.'Baiklah', kata Sang Pencipta. Dan Ia mengambilnya kembali. Beberapa minggu kemudian, pria itu datang lagi kepada Tuhan,dan berkata, 'Tuhan, sejak aku memberikan kembali wanita ciptaan-Mu,kini  aku merana kesepian.
Tiada lagi yang memperhatikanku, tiada lagi yang menyayangiku.Aku selalu memikirkan dia, kemana pun aku pergi, aku selalu ingat dia. Makan tidak enak, tidur tidak nyenyak.Aku rindu kepadanya. Di kala aku sendirian, kubayangkan wajahnya yang cantik, kubayangkan bagaimana ia menari dan menyanyi. Bagaimana ia melirik aku. Bagaimana ia bercakap-cakap dan manja kepadaku. Ia sangat cantik untuk dipandang, dan sedemikian lembut untuk disentuh. Aku suka akan senyumannya. Tuhan, kembalikan lagi wanita itu kepadaku!'.Sang Pencipta berkata, 'Baiklah'.Ia memberikan wanita itu kembali kepadanya. Tetapi, tiga hari kemudian pria itu datang lagi kepadaTuhan dan berkata, 'Tuhan, aku tidak mengerti. Mengapa dia memberikan lebih banyak lagi kesusahan daripada kegembiraan.Dia semakin menyebalkan. Aku tidak tahan lagi dengan sikap dan tingkah lakunya.Aku berdoa kepada-Mu.Ambillah kembali wanita itu.Aku tidak dapat lagi hidup dengannya'. Sang Pencipta balik bertanya, 'Kamu tidak dapat hidup lagi dengannya?'.Pria itu tertunduk malu, ia merasa putus asa. Dalam hatinya ia berkata, 'Apa yang harus aku perbuat? Aku tidak dapat hidup dengannya, tetapi aku juga tidak dapat hidup tanpa dia. Tuhan, ajarilah aku untuk mengerti apa arti hidup ini?'.
'Belajarlah untuk memahami perbedaan dan belajarlah untuk berani menerima perbedaan dalam hidupmu!Pahamilah dan usahakanlah apa yang menjadi kebutuhan mendasar dari pasangan hidupmu!',jawabTuhan. Dan inilah enam kebutuhan mendasar pria dan wanita:

1.    Wanita membutuhkan perhatian, dan pria membutuhkan kepercayaan.
2.    Wanita membutuhkan pengertian, dan pria membutuhkan penerimaan.
3.    Wanita membutuhkan rasa hormat, dan pria membutuhkan penghargaan.
4.    Wanita membutuhkan kesetiaan, dan pria membutuhkan kekaguman.
5.    Wanita membutuhkan penegasan, dan pria membutuhkan persetujuan.
6.    Wanita membutuhkan jaminan, dan pria membutuhkan dorongan


LANGKAH-LANGKAH PPAKTIS DALAM MASA PENYESUAIAN
  1. Kasih (buah Roh)
  2. Kerendahan hati
  3. Suka mengampuni
  4. Keterbukaan

Cara untuk membuka diri seorang kepada yang lain adalah melalui komunikasih. Cara berkomunikasih dapat melalui : kata-kata & bahasa isyarat. Halangan-halangan dalam berkomunikasih :

  1. Tidak mendengar dengan baik
  2. Tidak punya waktu
  3. Bicara terlalu banyak, Pkh,5:2,3,7;Terlalu diam,Pkh 3:7
  4. Saling menyalakan, Kej3:8-13;Am 25:23
  5. Marah, Ams 17:27
  6. Perdebatan/adu argumentasi, Am18:18;19:13;21:9

GAYA KOMUNIKASIH PRIA & WANITA

Salah satu sumber konflik dalam rumah tangga adalah komunikasih yang tidak tepat sasran.  Meski kita tidak dapat menggeneralisasi semua, namun ada pola komunikasi tertentu yang lebih sering ditemukan pada pria & wanita. Memahami pola ini bisa membatu kita memperlancar arus komunikasi.
Dalam berkomunikasi dengan pasangan, pada umumnya pria menuntut ketundukan istri kepadanya. Jadi, sebaiknya istri tidak langsung menyatakan ketidak setujuannya melainkan meminta waktu untuk memikirkan ulang usulan suami. Atau, di awal bantahannya, istri langsung menyatakan kesetiaannya untuk mematuhi kehendak suami namun ia ingin mengungkapkan pikirannya terlebih dahulu. Biasanya jika suami tahu bahwa istri bersedia mematuhinya, iapunakan lebih siap untuk bernegosiasi.

TANGGUNG JAWAB SUAMI

  1. Mengasihi/Pakkaboro’ istri ( Ef 5:25)
  2. Peka terhadapan kelemahan istri sebagai seorang wanita (1. Pet 3:7)
  3. Mencukupi kebutuhan keluarga ( I Tim 5:8)
  4. Memberikan kepuasan bagi istri (Ikor 7:3,Ef 5:31)
  5. Memimpin istrinya ( I Kor 11:3, Kej 2:22 )
  6. Menjaga & memelihara istrinya ( Ef 5:28-29)
  7. Memuji istrinya ( Am 31:28 )
  8. Menyenangkan istri ( Am 5:18 )

TANGUNG JAWAB ISTRI

  1. Tunduk kepada suami (Ef 5:22-24; Kol 3:18)
  2. Menghormati suami ( Am 31:23 )
  3. Taat kepada suami ( I Pet 3:6 )
  4. Mengasihi suami ( Tit 2:4)
  5. Tau mengatur rumah tangga ( Tit 2:5, Am 31:15-17 )
  6. Berdadan dengan pantas & sopan ( I Tim 2:9-10; I Pet 3:3-4 )
  7. Memberi kepuasan bagi suaminya ( 1 Kor 7:34)
  8. Menjdi penolong ( Kej 2:18-20 )
  9. Ramah tamah ( 1 Tim 5:10 )

APA TUJUAN KATA TUNDUK

    ž  Hai istri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala istri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Ef 5:22-23

ž          latar belakang:Disini Tuhan memberikan pedoman hidup bersama menurut cara Allah. Jika kita menaatinya, kita akan menikmati relasi yang rukun, sebaliknya, bila kita melanggarnya, kita akan mencicipi relasi yang penuh konflik.

       Beberapa pertanyaan yang muncul tatkala membaca ayat ini adalah:
ž  Mengapa Tuhan secara spesifik menetapkan suami sebgai kepala sehingga istri harus tundu kepadanya 

PENOLONG YANG SEPADAN & EFEKTIF

ž  PENGERTIAN PENOLONG

Penolong adalah pertner yang melakukan sesuatu untuk melengkapi apa yang tidak dapat dilakukan oleh suami, hal ini bukan berarti mengambil alih tugas/pekerjaan sang suami itu sendiri, tetapi menolong sehingga pekerjaan menjadi efektik, & sangat diperlukan sehingga pekerjaan menjadi sempurna. Fungsi penolong/partner  tidak dapat dianggap remeh, tetapi justru turut menentukan, karena tanpa ada penolong tidak akan menjadi kesempurnaan.

TANGGUNG JAWAB ORANG TUA

  1. Mengajar anak-anak, ul 6:6-7
  2. Mendidik anak-anak, am 22:6
  3. Mendoakan anak-anak, ayub 1:5
  4. Menegur anak-anak, am 29:15
  5. Mendisiplin anak-anak, am 13:24
  6. Mengasihi anak-anak, tit 2:4
  7. Tidak membangkitkan amarah dihati anak-anak, ef 6:4
  8. Memberi pengampunan, luk 15:20-24


o   PERKAWINAN YANG LANGGENG 

Perkawinan, seperti halnya persahabatan, harus dibina; diperlukan  adanya kesabaran, ketekunan, pengertian, dan kesepakatan dengan
orang yang benar-benar saudara nikahi -- jadi bukan dengan orang  yang saudara mungkin tadinya ingin nikahi.

CIRI-CIRI PERNIKAHAN SEHAT

          Apakah yang dimaksud dengan pernikahan sehat? Bagaimana ciri-ciri
   Yang pertama-tama saya ingin menekankan bahwa pernikahan yangsehat itu adalah pernikahan yang tidak sempurna. Jadi jangan sampai kita ini mempunyai idealisme yang tidak realistik tentangpernikahanitu.Pernikahan yang sehat bukan berarti tidak pernah bertengkar. Pertengkaran bisa terjadi namun bisa menyelesaikan   sehingga tidak berlarut-larut
   
    —  Salah satu keterampilan yang harus  dimiliki oleh setiap pasangan adalah keterampilan menyelesaikan
Pertengkaran. Pertengkaran saya kira sesuatu yang tak bisa kita  hindarkan. Ketika baru menikah, terus terangkita sendiri masih berharap bahwa istri/suamitidak harus bertengkar. Waktu  mulai bertengkar hal itu cukup mengganggu.

   —  Jadi,  harapan saya itu sangatlah tidak realistik. Akhirnya saya belajar  untuk menerima fakta bahwa orang yang saling mencintai pun bisa  bertengkar. Pasangan yang tidak bisa atau tidak mempunyai ketrampilan untuk menyelesaikan pertengkaran tinggal menunggu  waktu sampai pernikahan itu benar-benar retak.

    Karena pernikahanyang terus-menerus diganggu oleh pertengkaran akan menjadi pernikahan yang tidak sehat. Ibaratnya pertengkaran itu seperti virus yang akan meracuni dan membuat daya tahan tubuh pernikahan kitaitu lemah.

    —  Apakah kedekatan secara fisik menjamin bahwa pernikahan itu   akan sehat?
   —  Pernikahan yang sehat bukannya selalu mesra penuh kasih seperti   di film-film itu. Pada awal-awal pernikahan masih ada sepertiitu, tapi saya kira setelah menikah beberapa waktu kemesraan dan   pernyataan kasih sayang tidak lagi sesemarak pada masa berpacaran.

       Tapi meskipun perasaan-perasaan mesra itu tidak lagi bermunculan dengan semarak tetapi lebih sering ada perasaan sayang. Jadi jangan sampai tidak ada lagi perasaan sayang, tidak ada lagi    perasaan mesra.

      Beberapa waktu yang lalu adaseorangsuami berbicara dengan istrinyatentang perasaan mereka, tentang pernikahanmereka. Hal ini yang membuat  mereka sampai sekarang terus saling mencintai. Nah mereka memang  membicarakan beberapa hal -- intinya adalah: merekatidak menyerah, merekai terus berusaha, bekerja; yang perlu mereka poles, mereka poles;   yang perlu dibereskan, mereka bereskan -- dan itu akhirnya mulai membuahkan hasil. Buah yang mereka hasilkan mulai merekai petik, Yaitu Perasaan Sayang. Jadi intinya:

      Dengan kata lain, kita mengasihi dia seolah-olah seperti barang yang berharga. Saya dulu mengasihi dia seperti barang  yang menarik pada masa berpacaran, sekarang sebagai seorang yang berharga, karena memang dia telah menjadi begitu berharga buat kehidupan saya. Pernikahan yang sehat ditandai oleh adanyaperasaan sayang bahwa pasangan kita adalah seseorang yangberharga dalam hidup kita.

PERNIKAHAN DAN MASALAHNYA
   —  Efesus 5:22-33 ,1Korintus 7:3-4
    Filipi 2:3-5 ,1Petrus 3:7

  LATAR BELAKANG

         Ketika dua kehidupan dipersatukan bersama dalam suatu hubungan intim  jangka panjang, sewaktu-waktu akan muncul masalah. Banyak pasangan memasuki pernikahan hanya dengan sedikit persiapan untuk  menghadapinya. Kadang-kadang mereka kurang memiliki kedewasaan  emosional, kemantapan atau keluwesan, yang harus dimiliki dalam  pasangan yang berhasil.

    Apa saja unsur-unsur pembentuk suatu pernikahan yang baik?

  Saling menghormati.

      Saling menghormati berarti masing-masing menerima pasangannya sebagaimana adanya, tidak berusaha memperalat, membantu  pasangannya untuk bertumbuh sesuai rencana Allah dengan tidaK    mementingkan dirinya sendiri, saling menghargai, membedakan antara  yang ideal dan yang merupakan kenyataan, serta tidak menuntut terlalu banyak. "Kasihilah istrimu seperti dirimu sendiri dan  istri hendaklah menghormati suaminya." (Efesus 5:33)

  Penyerahan diri yang tulus.

  Hakekat janji yang diucapkan dalam pemberkatan nikah ialah  penyerahan diri secara tulus, satu kepada yang lain, sambil meninggalkan segala hal lainnya. Alkitab berkata, "Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan  istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging" (Kejadian 2:24)  Waktu dan pengalaman membuktikan bahwa "menjadi satu daging" dalampernikahan, tidak berarti pelepasan kepribadian atau hak-hak  pribadi. Justru penyerahan diri yang memperkaya kepribadian    keduanya.

  Komunikasi yang baik.

  Agar dapat berkomunikasi, harus ada pengertian tentang perbedaan- perbedaan emosional, mental dan jasmani, antara pria dan wanita.  Perlu dikembangkan suasana persahabatan. "Lebih baik bersama teman hidupmu, dari pada dengan orang lain." Harus terjadi percakapan,  bukan saja berdiskusi ketika muncul perbedaan, tetapi pertukaran   informasi yang berarti, baik dalam tingkat intelektual maupun emosional.

  Waktu dan usaha. 

  Kasih harus diberi kesempatan untuk tumbuh dewasa. Suasana untuk   itu, terdapat dalam Firman Tuhan. Ketika perjalanan hidup menjadi berat, pasangan tersebut tidak "membuang cinta" mereka; tetapi    mereka bertahan bersama dan berusaha menyelesaikannya. Mereka  tidak menganggap diri mereka "korban" dari "salah perhitungan",tetapi "teman pewaris kasih karunia". (1Petrus 3:7)
  Masalah dan perbedaan diselesaikan melalui pengampunan "Hendaklah  kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan   saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah  mengampuni kamu." (Efesus 4:32)
  Kalimat-kalimat berikut perlu dihayati oleh pasangan-pasangan yang    ingin agar pernikahannya terpelihara:
  "Aku bersalah",
      "Aku menyesal",
       "Maafkan aku",
     "Aku mengasihimu".

KESATUAN ROHANI.

  Mengerti dimensi rohani dalam pernikahan akan membawa dampak yang  dalam. Paulus membandingkan pernikahan - kesatuan suami dan istri dengan hubungan kekal antara Kristus dan Gereja   (Lihat Efesus 5:22-33)

10 HUKUM PERNIKAHAN BAHAGIA

  1. Jangan marah pada waktu yang sama. (Efesus 5:1) 
  2.   Jangan berteriak pada waktu yang sama, kecuali rumah kebakara (Matius 5:5)
  3.  Kalau bertengkar cobalah mengalah untuk menang. (Amsal 16:32)
  4.  Tegurlah pasangan Anda dengan kasih. (Yohanes 13:34-35)
  5.   Lupakanlah kesalahan masa lalu. (Yesaya 1:18; Amsal 16:6)
  6.  Boleh lupakan yang lain, tetapi jangan pasangan Anda.(Kidung Agung 3:1-2)
  7.  Jangan menyimpan amarah sampai matahari terbenam. (Efesus 4:26-27)
  8.  Seringlah memberikan pujian kepada pasangan Anda.  (Kidung Agung 4:1-5; 5:9-16)
  1.  Bersedia mengakui kesalahan. (1Yohanes 1:9)
  2.  Dalam pertengkaran,yang paling banyak bicara dialah yang salah.  (Matius 5:9)

RAHASIA/SYARAT2 UNTUK MEMPEROLEH BERKAT

  1. BERKAT BERIBADAH, KEL 23:25-28;15:26;UL 28:1,14; MAT 6:33
  2. BERKAT MEMBARI, KIS 20:35; 2 KOR 9:6-9; KEL 23:14-15; IBR 13:16, AM 3:9; 11:34-35; 9:17; MAT 25:34-40
  3. BERKAT MENGEMBALIKAN MILIK TUHAN,  MAL  3:8-11; LUK 20:25; ROM 13:7
  4. JANJI TUHAN KEPADA ORANG YANG MELAKUKAN KEHENDAKNYA : YES 43:18-19; MAZ 1:1-3; 119:165
  5. PENGAKUAN DOSA : 1 YOH 1:7-9; MAZ 50:1-5.

APA TUJUAN KELUARGA?

Allah membentuk serta menabiskan keluarga bukannya tanpa tujuan atau pola. Allah mengukuhkan keluarga selaku konteks dimana manusia mau tak mau akan menyadari tujuan kekal dari citra ilahi serta penguasaan, untuk mana ia diciptakan (kej 1:26-28). Itu sebabnya keluarga adalah konteks yang dikukuhkan oleh allah sendiri guna terbentuknya serta berkembangnya :

1.       Hubungan & persekutuan yang berpusat pada allah.
2.       Watak yang serupa dengan watak allah
3.       Pelayanan & kegiatan yang dikukuhkan oleh allah sendiri
4.       Pengembangbiakan,  baik jasmani maupun rohani
5.       Penguasaan rohani & alami

Dalam lingkungan keluarga prinsip-prinsip sejati dari hubungan (kita) dengan allah & dengan sesama manusia mula-mula diletakkan. Lingkungan keluarga pula yang akan “melahirkan” karakter yang serupa dengan karakter allah (2 tim 1:5) dalam keluarga juga segala bentuk pelayanan & kegiatan akan teruji & terbukti ( 1 tim 3:3:4,5;5:4;tit 2:5 ). Melalui penyanan yag dilakukan oleh keluarga maka keluarga allah akan berkembang & menjadi besar.
Jadi, apa definisi “keluarga” yang bisa kita pegang
     Keluarga   adalah unit dasar dari masyarakat, yang dikukuhkan oleh allah sendiri, dengan orang tua selaku kepala & pengajar disiplin. Tujuan dibentuknya keluarga adalah demi terbinanya kehidupan bersama melalui, memberi perhatian, serta melayani tuhan, sesama& (seluruh anggota) keluarga itu sendiri.

PENGOLAAN KEUANGAN DALAM RUMAH TANGGA

Ø  Misalnya anda punya penghasilan rp.1 jt
Ø  Kita diajar untuk mengemalikan milik tuhan 10%
Ø  Uang yang ada untuk dikelolah rp.900.000
Ø  Kebutuhan 1 bulan misal rp.500.000
Ø  Tabungan rp.200.000
Ø  Biaya tak terduga rp.100.000
Ø  Simpanan di rumah rp.100.000


SEKIAN...Semoga bermanfaat,Tuhan Yesus Memberkati