SELAMAT DATANG DI BLOG GURU PPKN-GURU PEMBELAJAR SEPANJANG HAYAT-BELAJAR BERBAGI-MERDEKA BELAJAR ABAD 21
Guru PPKN Abad 21
Visi dan Misi Pembangunan Daerah
Pembangunan Kabupaten Sumba Tengah kurun 2013-2018 didasarkan pada visi sebagai berikut:

Terwujudnya Kabupaten Sumba Tengah yang Sejahtera, Mandiri dan Berkeadilan 

SEJAHTERA,Sejahtera mengandung arti: tingginya mutu Sumber Daya Manusia Sumba Tengah, yang disertai dengan kelayakan tingkat kesejahteraan ekonomi dalam keseimbangan dengan konservasi dan perlingdungan lingkungan hidup serta tingkat kesejahteraan sosial-budaya. Mutu Sumber Daya Manusia yang tinggi ditandai oleh ukuran-ukuran tingkat dan kualitas pendidikan dan kualitas kesehatan penduduk. Tingkat kesejahteraan ekonomi diukur dengan rendahnya tingkat kemiskinan, ketahanan pangan yang mantap, menurunnya tingkat  pengangguran, pendapatan perkapita yang layak dan pertumbuhan ekonomi yang mantap, serta terjaganya kualitas lingkungan hidup. Sedangkan kesejahteraan sosial-budaya dicirikan oleh berkembangnya tingkat kepedulian masyarakat terhadap orang-orang rentan, kemantapan kesehatan rohani, toleransi dalam kehidupan sosial, serta tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
MANDIRI
Mandirimengandung arti: kemampuan untuk terus maju dengan bertumpuh pada kekuatan dan daya inovasi masyarakat dan daerah. Kemampuan dimaksud adalah kemampuan mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan daerah lain yang mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri. Dalam membangun kemandirian ini mutlak harus dibangun kemampuan daya saing daerah. Kemandirian ini tercermin antara lain pada ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan dan kemajuan pembangunan, ketahanan ekonomi wilayah  yang disertai ketahanan lingkungan hidup untuk menunjang pembangunan berkelanjutan, kemampuan aparatur pemerintah dan aparatur penegak hukum dalam menjalankan tugasnya, terus meningkatnya kemampuan pembiayaan pembangunan yang bersumber dari sumber daya lokal sehingga mengurangi ketergantungan sumber daya dari daerah lain, serta kemampuan membangun jaringan kerjasama untuk mendukung peningkatan kemampuan daerah.

BERKEADILAN
Berkeadilan:  mengandung arti adanya kesamaan hak dalam hukum dan pelayanan kemasyarakatan, keadilan dalam kemanfaatan hasil-hasil pembangunan antar wilayah dan golongan penduduk, serta pemerintahan yang jujur, bersih, efisien dan efektif sebagai gambaran dari good governance. Adil juga harus tercermin dalam proses pembentukan, pelaksanaan serta penegakan hukum dan  HAM.  
Berkeadilan juga mencerminkan keterwakilan proses dan substansi agenda-agenda pembangunan sosial, ekonomi dan politik yang dilakukan secara rasional dan objektif dengan mempertimbangkan aspek keterbukaan, partisipasi publik, dan kesetaraan.
Misi Pembangunan Daerah
Berdasarkan visi pembangunan daerah tersebut, dirumuskan misi pembangunan daerah sebagai berikut:
Misi 1:
“Mewujudkan sumber-daya manusia Sumba Tengah yang bermutu, berdaya saing dan bermartabat dengan asas keadilan”.
Ketertinggalan mutu sumber daya manusia Sumba Tengah dalam ranah regional, nasional maupun global memerlukan peran aktif secara berkelanjutan dan berkualitas dari semua elemen masyarakat dan pemerintah. Mutu Sumber daya manusia dimaksud adalah kualitas fisik, intelektual dan spritual manusia Sumba Tengah; sehingga tercermin pada perilaku kehidupan manusia yang produktif, mandiri, berdisiplin dan mampu bersaing dengan menjaga keserasian dan keselarasan hubungannya dengan sesama, alam dan Penciptanya Tuhan yang Maha Esa. Asas keadilan dan kemerataan menjadi sangat penting dalam pembangunan sumberdaya manusia Kabupaten Sumba Tengah, karena masih terjadinya disparitas kemajuan pembangunan mutu SDM Kabupaten Sumba Tengah, baik itu disparitas antar wilayah, antar golongan sosial-ekonomi, antara perkotaan dan perdesaan, serta antar gender.
Untuk mewujudkan misi ini, diperlukan Peran aktif   semua unsur masyarakat dan pemerintah, sehingga pembangunan SDM Sumba Tengah  dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan Pemerintah. Masyarakat adalah pelaku utama pembangunan dan Pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan suasana yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan kegiatan pemerintah saling menunjang, saling mengisi, dan saling melengkapi dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan daerah.
          Pembangunan SDM Sumba Tengah juga harus mengandung asas berkelanjutan, dan berkualitas. Pada tataran masyarakat menekankan bahwa peran aktif masyarakat hendaklah tidak sporadis berdasarkan kepentingan sesaat bagi diri sendiri, suku ataupun golongan. Untuk tataran pemerintah dan aparat birokrasi; peran aktif yang berkualitas bermakna kepada motivasi pengabdian yang hendaklah dilakukan untuk kemajuan semua golongan masyarakat, bekerja secara professional, dan mengelola kepercayaan masyarakat dengan jujur dan adil. Pemerintah dan semua aparat harus memiliki mental, tekad, jiwa, dan semangat pengabdian serta ketaatan dan disiplin yang tinggi dengan lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan/atau golongan.

MISI 2
“Mewujudkan perekonomian daerah yang maju, mandiri dan berdaya saing dengan menjamin pencapaian hasil pembangunan yang  berkeadilan”.
Mengembangkan tatanan perekonomian daerah Sumba Tengah yang maju, mandiri dan berdaya saing serta berkeadilan, melalui optimalisasi potensi pertanian secara umum dan sistem perdagangan yang fair dan adil untuk menopang kemajuan industri, mempromosikan investasi, mengembangkan pariwisata yang tangguh, mengembangkan kemitraan antar-pelaku ekonomi, pemanfaatan sumber daya ekonomi lokal lainnya, melibatkan seluruh masyarakat secara partisipatif dalam kerangka peningkatan pendapatan perkapita masyarakat, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, penyerapan tenaga kerja dan pengurangan penduduk miskin serta ketahanan pangan masyarakat.

MISI 3
“Mewujudkan pendayagunaan sumberdaya alam dan perlindungan fungsi lingkungan hidup secara berkelanjutan dan berkeadilan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat”.
Misi ini mengandung makna bahwa pemanfaatan SDA bagi kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Sumba Tengah harus dilaksanakan secara lestari untuk menjamin tersedianya SDA yang berkelanjutan. Penyelenggaraan pembangunan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Sumba Tengah harus dilakukan dengan tetap memperhatikan aspek pelestarian fungsi lingkungan hidup.  Dengan demikian hasil pembangunan yang dicapai tidak saja dapat dinikamti oleh generasi sekarang tetapi dapat pula dinikmati oleh generasi yang akan datang. Penerapan prinsip-prinsip pembangunan secara konsisten dan berkelanjutan di seluruh sektor dan wilayah menjadi prasyarat utama dalam pelaksanaan berbagai kegiatan pembangunan. Setiap kegiatan pembangunan yang memanfaatkan SDA dan upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup harus melibatkan masyarakat karena masyarakat mempunyai hak untuk mengelola sekaligus kewajiban untuk memelihara, mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup sesuai UU RI No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

MISI 4
 “Mewujudkan sistem pemerintahan yang baik, bersih dan akuntabel dan didukung oleh sistem politik yang demokratis”.
Mewujudkan tata  kepemerintahan yang bersih dan akuntabel yang didukung dengan sistem politik yang demokratis dilakukan melalui reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi diterapkan untuk menciptakan good governance yang mengedepankan prinsip-prinsip: keterbukaan, akuntabilitas, efektif, efisien, menjunjung tinggi supremasi hukum, demokratisasi dan membuka partisipasi masyarakat. Pelakasanaan prinsip-prinsip ini ditujukan untuk menjamin kelancaran, keserasian, dan keterpaduan tugas serta fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Untuk menerapkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik, dibutuhkan langkah-langkah strategis seperti: penataan kelembagaan dan sistem ketatalaksanaan, peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) yang didukung dengan sistem renumerasi yang layak untuk memenuhi kebutuhan hidup minimal serta terlaksananya sistem pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan yang efisien dan efektif.

MISI 5
“Mewujudkan  supremasi hukum, penegakan hak asasi manusia dan ketertiban umum yang didukung oleh sistem hukum”.
Masyarakat yang maju dan bermartabat dicirikan juga oleh berlakunya hukum yang adil, penghargaan terhadap supremasi hukum dan hak asasi manusia, dan didukung oleh penegakan hukum (law enforcement) yang efektif. Dengan demikian, pembangunan hukum dan HAM dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan kepastian dan perlindungan hukum yang berintikan keadilan, kebenaran, dan ketertiban dalam rangka mewujudkan kondisi masyarakat kabupaten Sumba Tengah yang maju dan bermartabat.

MISI 6
 “Meningkatkan kapasitas infrastruktur dalam mendukung pembangunan wilayah di segala bidang”.
Ketersedian infrastruktur di Kabupaten Sumba Tengah secara umum masih terbatas, baik dari segi kuantitas dan kualitas maupun pemerataanya dalam mendukung pembangunan daerah menuju kemandirian yang berdaya saing dan bermartabat. Pembangunan di Kabupaten Sumba Tengah 20 tahun kedepan diperlukan dukungan infrastruktur yang merata dan memadai di segala bidang melalui : pembangunan transportasi dan perhubungan; pembangunan prasarana ekonomi dan sosial budaya serta prasarana dasar lainnya guna menyediakanaksesibilitas yang sama bagi masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial budaya, politik dan ekonomi. Pembangunan bidang transportasi dan perhubungan meliputi pembangunan jalan dan jembatan, pembangunan perhubungan darat, laut dan udara untuk menunjang distribusi barang dan jasa serta mobilitas masyarakat termasuk akses terhadap wilayah lainnya melalui laut dan udara. Pembangunan prasarana dan sarana ekonomi untuk menunjang pertanian, perdagangan dan pariwisata serta prasarana sosial budaya untuk menunjang pelayanan pendidikan dan kesehatan termasuk pelayanan sosial lainnya. Pembangunan prasarana dasar untuk mewujudkan terpenuhinya pasokan energi listrik, sumberdaya air baku dan air bersih serta kelayakan perumahan dan pemukiman masyarakat secara merata.

MISI 7
“Mewujudkan peran dan tanggungjawab pemerintah dan masyarakat secara lebih baik dalam mengatasi persoalan kesejahteraan sosial”.
Perlindungan dan kesejahteraan sosial merupakan hal-hal yang berkaitan dengan keterlantaran baik anak maupun lanjut usia, kecacatan, ketunasusilaan, dan bencana alam, serta bencana sosial. Hal ini sesuai dengan yang diamanatkan oleh Pasal 28 ayat (1), (2), dan (3) Perubahan Kedua dan Pasal 34 ayat (1) dan (2) Perubahan Keempat UUD 1945. Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) khususnya fakir miskin apabila tidak dilakukan secara tepat akan berakibat pada kesenjangan sosial yang semakin meluas, dan berdampak pada melemahnya ketahanan sosial masyarakat, serta dapat mendorong terjadinya konflik sosial, terutama bagi kelompok masyarakat yang tinggal di daerah terpencil.
Tujuan Pembangunan Daerah
Tujuan pembangunan daerah 5 (lima) tahun pertama adalah meletakkan dasar yang kuat dalam rangka mewujudkan masyarakat dan wilayah Sumba Tengah yang mampu memenuhi kebutuhan dasar dan rasa aman dalam ikut aktif mengelola pembangunan menuju masyarakat yang maju, mandiri, sejahtera dan berkeadilan melalui pengelolaan sumberdaya secara bertahap dan berkelanjutan.
Nilai-Nilai Dasar
Nilai-nilai dasar adalah hal-hal yang dijunjung tinggi dan ditaati sebagai pegangan dalam berpikir, bersikap dan berbuat. Nilai-nilai dasar dalam pemahaman seperti ini berfungsi memberi batasan dan tuntunan dalam memilih cara-cara yang ditempuh untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan pembangunan daerah.
Untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan pembangunan daerah, nilai-nilai dasar yang dijadikan pedoman adalah kebersamaan, keterbukaan, kejujuran, keadilan, demokratis dan berbudaya. Nilai-nilai dasar ini harus menjadi landasan bagi berjalannya fungsi penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat untuk mewujudkan masyarakat Sumba Tengah yang maju, mandiri, sejahtera dan berkeadilan.
  1. Kebersamaan; menunjuk pada tumbuh dan berkembangnya tanggungjawab kolektif (pemerintah, masyarakat dan dunia usaha) sebagai dasar untuk berpikir, bersikap dan bertindak dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan pembangunan daerah. Substansi kebersamaan yang dimaksud, secara teknis harus terjelma di dalam proses perencanaan, perumusan kebijakan, implementasi dan evaluasi terhadap keseluruhan pelaksanaan pembangunan; dan secara psikologis, substansi kebersamaan tersebut harus menjiwai relasi-relasi yang dibangun antara pemerintah (eksekutif dan legislatif), masyarakat dan dunia usaha.
  2. Keterbukaan; menunjuk pada kemampuan pemerintah untuk menciptakan ruang bagi publik untuk mendapatkan informasi yang benar tentang penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Untuk kepentingan tersebut, keterbukaan harus diciptakan berdasarkan kehendak pemerintah, masyarakat dan dunia usaha untuk saling belajar, mengawasi dan melaksanakan berbagai keputusan yang telah dibuat sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya.
  3. Kejujuran; adalah kewajiban untuk memberi pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan proses dan hasil dari berbagai kebijakan dan pelaksanaan fungsi-fungsi pemerintahan kepada publik. Kejujuran adalah dasar dari akuntabilitas dan dibangun berdasarkan niat baik (goodwill) dan ketaatan terhadap aturan yang berlaku dan hal ini berlaku bagi seluruh jajaran pemerintahan yang memberi pertanggungjawaban maupun elemen masyarakat dan dunia usaha yang meminta pertanggungjawaban.
  4. Keadilan; menunjuk pada cara berpikir, bersikap dan bertindak yang tidak membedakan warga masyarakat berdasarkan asal-usul, status sosial dan tingkatan ekonominya. Prinsip utama yang dijunjung adalah semua pihak harus mendapatkan perlakuan yang sama secara hukum maupan dalam memanfaatkan dan menikmati hasil pembangunan.
  5. Demokratis; menunjuk pada kemampuan pemerintah untuk mengartikulasi dengan baik aspirasi warga masyarakat dalam berbagai kebijakan dan program pembangunan serta pelaksanaan dan evaluasinya. Prinsip utama yang dijunjung adalah kesediaan pemerintah, masyarakat dan dunia usaha untuk menerima perbedaan dan taat terhadap keputusan bersama yang telah ditetapkan.
  6. Berbudaya; menunjuk pada cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menempatkan setiap manusia dan seperangkat nilai yang dianutnya sebagai kekuatan untuk membentuk pemerintahan, masyarakat dan dunia usaha yang mampu mengembangkan jatidirinya berhadap-hadapan dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.



Sumber: website Sumba Tengah
Guru PPKN Abad 21




Inilah rombongan kami yang tergabung dalam sebuah komunitas PANGERAN 06,07 Dan 08 yang saat ini sedang mengikuti program PPG SM3T angkatan kedua tahun 2014 di Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA).

semoga bermanfaat bagi teman-teman sekalian dan inilah sepenggal kisah kami dalam memperjuangkan masa depan yang masih redup-redup...hehehhe kehabisan kata-kata.

berawal dari sebuah mimpi yang tak terlintas sedikitpun maka saat inipun saya pribadi menyadarinya bahwa kita sebagai makluk ciptaan yang paling sempurna dari makluk ciptaan lainnya kita patut menaikan syukur hanya kepada Tuhan Yang maha Kuasa,hanya oleh karena-Nya yang telah memberikan nafas kehidupan dan kesehatan sehingga kita masih menikmati berkatNya yang berkelimpahan.

berawal dari sebuah perjalan yang tak menentu setelah menempuh pendidikan akhir di sebuah Universitas dari awal masuk untuk memulai kuliah dengan berbagai kisah yang menyeramkan di saat-saat masih berstatus mahasiswa dengan suka dukanya sebagai mahasiswa bahkan berbagai cerita-cerita konyol saat bersama dengan teman-teman.setelah berakhirnya satatus itu sebagai mahasiswa dan rasa kelegaanpun terasa saat diwesudakan tanpa memikirkan dunia luar atau dunia kerja yang begitu sulit demi memperbaiki hidup yang lebih baik. walau sebagai manusia yang kadang senang dan kadangkala ada ada saatnya untuk kita jatuh dalam sebuah situasi yang sangat menegangkan ya...itulah roda kehidupan dan kita tidak bisa tenggelam dan pasrah oleh siatuasi yang semacam itu.

kita menyadari bahwa keterpanggilan kita sebagai makluk didunia ini adalah sebuah anugerah terindah dan Tuhan punya maksud bagi setiap kita yang menyadarinya. dan tergantung pada setiap respon kita dalam setiap menghadapi keadaan.kita tahu bahwa kehadiran kita juga akan membawa dampak atas tanggungjawab sebagai makluk sosial yakni makluk yang selalu hidup berdampingan dan semuanya itu akan membawa sebuah kesejukan bagi orang-orang yang mengerti akan kehadirannya.

saat kita masih dibangku kuliah mungkin kita pernah merasa bangga bahwa kita adalah yang terbaik bahkan yang terhebat tetapi mungkin kita tidak menyadarinya bagaimana kehidupan diluar sana setelah kita keluar dari komunitas itu.kadang kala kita tenggelam dalam sebuah zona yang menurut kita nyaman dan kita merasa itulah yang terbaik padahal sesungguhnya kehidupan bukan hanya sebatas itu bukan?

setiap pribadi kita mempunyai panggilan masing-masing artinya kita memiliki fungsi dan perannya masing-masing tetapi dengan tidak membenci sesama kita,mengapa demikian? karena hal itu adalah sesuatu yang bertentangan dengan norma-norma kehidupan dan tidak akan ada kedaiamai dan kenyamanan dalam kehidupan ini, banyak hal yang kita lihat saat ini, banyak kejadian yang tidak sesuai lagi dengan norma dan enta apa penyebabnya..mari kita intrisfeksi diri......

terkadang perbedaan menjadi dasar kesimpang siuran dan bahkan menjadi perpecahan padahal justru perbedaanlah yang membuat semuanya itu indah jika kita memupuknya dengan jiwa keteleransi dan keharmonisan. 

tugas seorang pendidik atau seorang guru tidaklah mudah, dewasa ini dengan pesatnya teknologi dan ilmu pengetahuan guru semakin di tantang dengan keadaan yang semakin sulit, dengan profesinya yang sangat mulia itu terkadang seorang guru juga hanya bisa pasarah dengan tugas yang diembannya oleh tekanan-tekanan yang menyergapnya hingga tidak bisa menikmati kebahagiaaanya dengan keluarga.

oleh sebab itu apapun profesi kita saat ini mari kita jalani semua itu sesuai hati nurani dan semoga apapun yang menjadi tujuan kita dapat tercapai demi kesejahteraan kita semua generasi bangsa.

samapai disini dulu ya...nantikan lanjutannya........
Guru PPKN Abad 21
20 berkat Tuhan
  1.  Mengapa saya berkata "Saya tidak bisa" jika Alkitab mengatakan bahwa saya bisa melakukan segala sesuatu di dalam Dia yang memberi kekuatan kepada saya (Fil 4:13)?
  2. Mengapa saya merasa kurang jika saya tahu bahwa
    Allah akan memenuhi segala keperluan saya menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus (Fil 4:19)?
  3.  Mengapa saya harus merasa takut jika Alkitab berkata bahwa Tuhan tidak memberi saya roh ketakutan, melainkan roh yang
    membangkitkan kekuatan, kasih, ketertiban (2 Tim 1:7)?
  4. Mengapa saya harus merasa kurang iman jika saya
    tahu bahwa Allah telah mengaruniakan kepada saya ukuran iman tertentu (Rom 12:3)?
  5. Mengapa saya menjadi lemah jika Alkitab berkata
    bahwa Allah adalah terang dan keselamatan saya dan bahwa saya akan tetap kuat dan akan bertindak (Maz 27:1, Dan 11:32)?
  6. Mengapa saya harus membiarkan iblis menang atas hidup saya jika Roh yang ada di dalam saya lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia (1 Yoh 4:4)?
  7. Mengapa saya harus pasrah kalah jika Alkitab berkata bahwa Allah dalam Kristus selalu membawa kita di jalan kemenanganNya (2 Kor 2:14)?
  8. Mengapa saya harus kekurangan hikmat jika Kristus sendiri telah menjadi hikmat bagi saya dan Allah akan memberi hikmat jika saya minta padaNya (1 Kor 1:30; Yak 1:5)?
  9. Mengapa saya harus depresi jika saya dapat mengingat bahwa saya dapat berharap pada Allah yang kasih setiaNya tidak habis-habisNya setiap pagi (Rat 3:21-23)?
  10. Mengapa saya harus kuatir, resah, dan rewel jika saya dapat menyerahkan segala kekuatiran saya pada Tuhan yang memelihara saya (1Pet 5:7)?
  11. Mengapa saya harus selalu hidup dalam beban jika saya tahu bahwa di mana ada Roh Allah, ada kemerdekaan, dan Kristus telah memerdekakan kita (2 Kor 3:17; Gal 5:1) ?
  12. Mengapa saya harus merasa terhukum jika Alkitab berkata bahwa saya tidak ada lagi di bawah penghukuman sebab saya di dalam Kristus (Rom 8:1) ?
  13. Mengapa saya harus merasa sendirian jika Yesus
    berkata Ia akan selalu menyertai saya, tidak akan membiarkan dan tak akan meninggalkan saya (Mat 28:20; Ibr 13:5)?
  14. Mengapa saya harus merasa terkutuk atau merasa
    saya menjadi korban nasib sial jika Alkitab berkata bahwa Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum taurat sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu (Gal 3:13-14) ?
  15. Mengapa saya harus merasa tidak puas dalam hidup
    ini jika saya,seperti Paulus, bisa belajar untuk menjadi puas
    dalam segala keadaan (Fil 4:11) ?
  16. Mengapa saya harus merasa tidak layak jika Kristus
    telah dibuat menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah (2 Kor 5:21) ?
  17. Mengapa saya merasa takut disiksa orang jika saya tahu bahwa jika Allah di pihak saya tidak ada yang akan melawan saya (Rom 8:31) ?
  18. Mengapa saya harus bingung jika Allah adalah Raja Damai dan Ia memberi saya pengetahuan melalui RohNya yang diam didalam kita (1 Kor 14:33;2:12)
  19. Mengapa saya harus terus-menerus gagal dan jatuh jika Alkitab berkata bahwa sebagai anak Allah saya lebih daripada orang-orang yang menang dalam segala hal, oleh Dia yang telah mengasihi saya (Rom 8:37)?
  20. Mengapa saya harus membiarkan tekanan hidup mengganggu saya jika saya dapat punya keberanian karena tahu Tuhan Yesus telah menang atas dunia dan penderitaan (Yoh 16:33)? " Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah ! " (Mazmur 46:11a)
Guru PPKN Abad 21

 BUDAYA BANGSA INDONESIA DI TENGAH MODERNISASI

Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan dasar sebab tanpa pendidikan tak ada perubahan....hal ini juga menguatkan tentang pemahaman kita tentang apa dan seberapa jauh pendidikan itu sebagai kebutuhan dasar manusia.
Negara Republik Indonsia adalah negara yang sedang berkembang,baik teknologi dan berbagai bidang laiannya,dalam menghadapi arus perubahan kitapun di perhadapakan dengan berbagai tantangan baik dari dalam maupun dari luar.dan arus perubahan tersebut akan terus merambat hingga ke daerah marjinal atau pelosok-pelosok tanah air.dari hal tersebut di atas apakah kita sebagai warga negara yang  baik masihkah kita mempertahankan budataya bangsa asli karena budaya bangsa merupakan identitas bangsa Indonesia ataukah kita semakin tenggelam dengan modernisasi dan menjadi budak di negeri kita sendiri.

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa setiap warga negara mempunyai tugas dan fungsinya masing-masing untuk mengemban sesuai dengan bidang keahlian demi kesejahteraan anak cucu,tapi apa di kata para pembuat keputusan dan kebijakan telah lalai dan gagal KENAPA? seperti yang kita lihat dan ketahui bahwa akhir-akhir ini telah terjadi penyimpangan-penyimpangan dusta,kebohongan,janji palsu dan masih banyak lagi.di negeri ini telah lahir penjilat-penjilat seperti lintah darat.sehingga negeri ini terlihat bagaikan sebuah neraka, yang seharusnya di pertiwi kekayaan alamnya berkelimpahan dan ragam sukunya yang selalu membuat suatu keindahan   tetapi nyatanya banyak penindasan.diskriminasi, pencabulan, pemerkosaan, pencurian dan lain sebagainya.

Berangkat dari pemikiran tersebut di atas disinilah peran pendidikan memperkokoh keteladan dan ilmu pengetahun,sikap dan keterampilan sehingga tercipta generasi-generasi yang unggul dan berbudaya sesuai dengan keberadaan bangsa ini.sebagaimana yang telah di amanantkan oleh UU dan UU di buat untuk kita laksanakan tanpa memandang perbedaan. disinilah peran para agen of change untuk membentuk watak dan karakter karena pendidikan bukan hanya sekedar menerima mata pelajaran yang diberikan,mengerjakan PR,lalu pulang,namun jauh dari itu yang lebih penting menurut saya adalah pembentukan sikap atau watak/karakter setiap anak didik untuk memiliki kepribadian yang utuh dan bertanggungjawab serta berjiwa patriot dan menjunjung tinggi rasa persatuan kesatuan integritas dan nasionalisme yang tinggi.

Berbicara tentang pendidikan tidaklah mudah,untuk itu kita semua dituntut untuk bekerja lebih giat, tekun, serta loyal dengan bidang yang kkita embang sebagai tugas panggilan untuk melayani, dan hal itu seorang pendidik pun pada zaman ini terus dituntut untuk menjadi pendidik yang lebih tangguh sebagaimana yang telah diamanatkan dalam UU guru dan dosen.

Kamajuan suatu bangsa adalah kemakmuran kita semua masyarakat dan bukan untuk kepentingan golongan untuk itu hargai setiap jasa pahlawan agar kita menjadi bangsa yang besar. dengan kata lain kita harus memiliki kesadaran dan tanggungjawab penuh terhadap kelestarian dan nilai-nilai budaya bangsa karena nilai budaya bangsa merupakan identitas bangsa dan jika kita sudah kehilangan nilai-nilai budaya itu apakah kita masih memiliki identitas yang di segani dan dihormati? ataukah kita akan semakin dilecehkan dari pergaulan dunia yang semakin pesat.

Untuk itu kita semua mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk membangun sebuah perubahan, mulai dari keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara. 

Pendidikan adalah inti perubahan dan kita harus memberikan pandangan yang cermat dan cerdik kepada semua elemen, dan terus meningkatkan nilai-nilai pancasila, karena PANCASILA merupakan dasar bangsa Indonesia dan lambang Burung Garuda dengan semboyan Bhineke Tunggal Ika. berikut adalah butir-butir pancasila yang terdiri dari 45 butir.
Guru PPKN Abad 21


Perjalan SM3T
 
Inilah ceritaku tentang di daerah 3T kabupaten malinau kalimantan timur, saya adalah salah satu peserta SM3T asal LPTK UNDANA Kupang angkatan ke-2. Merupakan sebuah rasa  syukur saya yang sangat mendalam dalam menjalankan tugas mulia ini sebagai pendidik di daearah terdepan, terluar dan tertinggal untuk itu saya bisa menjalaninya dengan penuh suka cita dan merupakan sebuah kebanggaan untuk melayani mereka yang sangat membutuhkan khususnya dalam dunia pendidikan.
Ini hanyalah sebuah ringkasan-ringkasan kecilku yang sengaja ku rangkum dalam sebuah catatan kecil dan semoga bisa bermanfaat bagi kita semua,dan catatan inipun masih jauh dari kesempurnaan ini hanyalah sebuah catatan harian yang sengaja ku rangkum sebagai catatan khusus.
Program sarjana mendidik daerah terdepan,terluar dan tertinggal (SM-3T) adalah program mencerdaskan Indonesia oleh pemerintah pusat dalam hal ini kemendikbud dengan tujuan pemerataan dan percepatan  pendidikan untuk mencerdaskan bangsa, mungkin itulah penjelasan singkatnya. berawal dari sebuah keragu-raguan akupun mulai memahami dan akhirnya menjadi sebuah cerita. Inilah sebuah kisahku di tanah perantaun di tanah intimung kabupaten Malinau Kalimantan Timur dan semoga bermanfaat.
Bulan oktober 2012 perjalanan dari kupang di bandara Eltari menuju bandara Juanda Surabaya dan dari Surabaya ke bandara Soekarno Hatta Jakarta dan dari Jakarta ke Balik Papan,Balik Papan ke Tarakan, setibanya kami di Tarakan waktu itu kami masih menginap semalam di kota itu dan keesokan harinya baru kami memulai perjalanan menuju daerah sasaran SM3T yaitu di kota Malinau Kalimantan Timur dengan menggunakan jasa transportasi sungai speat boat.
Adalah sebuah kenyataan yang tidak bisa ku pungkiri bahwa dalam ketidaktahuanku seolah-olah aku bagaikan terbangun dari sebuah mimpi, Malinau yang selama ini tidak pernah ada dalam benakku ternyata sudah ku lihat dengan mata terbuka dan keindahannyapun tidak bisa lagi kuungkapkan dengan kata-kata, Malinau atau sering disebut tanah intimung dengan keelokan hutan yang masih alami akupun terkesan, dan rasa kelelahanpun tak terasa. pelan sang mentaripun mulai tenggelam dan sekitar jam 8 kami tiba di pelabuhan malinau dengan segala perlengkapan yang kami bawah, sesaat kemudian kami di jemput oleh pemerintah setempat dalam hal ini pemkab dinas pemuda dan olahraga dan kami di bawa ke penginapan chery, setelah makan malam kamipun melepaskan kelelahan kami di tempat tidur dengan segala syukur dan harapan kamipun terlelap.
Pagi mulai tiba kamipun terjaga dengan segala harapan pelan mulai ku terbangun dan ku dengar kicauan burung mengingatkanku tentang kampung halamanku dan membawa sebuah rasa kerinduan yang mendalam, sedih saat saat ku ingat kamapung halamanku, tapi hanya sekejab saja. Karena aku tidak ingin tenggelam dalam rasa yang seolah separuh jiwa telah hilang. ku pandang tanah intimung dengan keasliannya jiwa terasa termotivasi oleh keindahan yang sang pencipta berikan dan mulai kunaikan segala puji dan syukur dalam hati dan mulai bertanya, apakah memang kehadiranku di tanah ini benar-benar membutuhkanku dan aku mulai berpikir tentang apa yang akan kuberikan bagi generasi ini agar kelak saat ku meninggalkan daerah ini aku bisa di kenang oleh anak-anak negeri ini tetapi kesimpimpulamku biarlah cakrawala yang bercerita tentang hari esok dan saya lakukan yang bisa saya lakukan untuk hari ini. Tugas sebagai seorang pendidik mencerdaskan bangsa memang tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan, tapi sebagai pendidik dengan tugas yang diemban harus penuh tanggung jawab biarlah seiring dengan berjalannya waktu ku ukir perjalanku di tanah intimung dan biarlah mereka yang sedang menagis bercerita tentang fajar.
Setelah acara penyambutan di kantor SLB kota malianau sekaligus pembagian tempat tugas mengajar dan waktu itupun saya di tugaskan untuk mengajar di SMAN 8 Malinau barat, waktu itu gedung sekolahnya belum ada, bukan tidak ada tapi belum di gunakan dan fasilitasnyapun belum ada jadi waktu itu kami sekolahnya pada sore hari di gedung SMAN 1 Malinau dari jam 2 sampai jam 6. dan saat itupun kami tidak ada penginapan jadi untuk sementara kami mencari rumah kontrakan atau kos, keadaan rumah kos pun sangat memprihatinkan dengan ukuran kamar 3x4cm rumah papan dan di bawah kolongnya berawa-rawa dengan air sampah yang berbau busuk, di sinilah kami bertahan selama semester dan paginya kami mengisi waktu dengan bekerja mencari uang tambahan yaitu bekerja sebagai tukang galon/pengantar air minum dan dari sinilah kami bisa mulai mengenal masyarakat setempat.
Berbicara tentang dunia pendidikan memang sangat prihatinkan, tapi itulah tugas seorang guru sebagai pendidik, dengan tanggung jawab yang di emban seorang guru haruslah ia mampu dan terus tegar dalam segala keadaan dan percaya bahwa ia mampu mengubah seseorang (generasi bangsa) menjadi baik untuk membawa terang bagi mereka yang membutuhkan agar bangsa ini tetap pada tujuan yang ingin di capai sebagaimanan telah di amanatkan dalam undang-undang dasar 1945. saat ini memang dunia semakin pesat dan kita seakan-akan di tuntut untuk bersaing dengan dunia luar tapi yang menjadi pertanyaan adalah mampuhkah kita membawa sebuah perubahan sedangkan negara ini makin di kecam oleh setan-setan korupsi. sedangkan dunia pendidikan kita semakin tenggelam, masih banyak yang tidak mendapat keadilan, kekerasan, bentrokan dan masih banyak lagi yang terjadi di negeri ini.
Kalimantan Timur, Kabupaten Malinau merupakan wilayah NKRI yang sangat potensial, dengan kekayan alam yang sangat luar biasa, namun kalau di lihat dari segi pendidikan menurut pengamatan saya masih sangat rendah/teringgal dari daerah-daerah lain yang ada di Indonesia, dan sangat tepat sekali bahwa pemerintah menghadirkan tenaga pendidik yaitu guru SM3T untuk membantu dan mencerdaskan bangsa tapi itupun tidak cukup dengan hanya mengirim .tenaga pendidik, karena di sini dari segi fasilitas boleh di katakan belum tersentuh dan bahkan di setiap sekolah tidak ada penunjang untuk proses belajar mengajar, bahkan toko buku pun tidak ada apa lagi di malinau yang penduduknya berada di pedalaman yang sulit untuk di jangkau. pendidikan pun mereka belum tersentuh.
Waktu demi waktu yang terus bergulir tak terasa satu semester telah berakhir kami belajar di gedung SMAN 1 malinau, dan pada bulan desember kami pun merayakan natal bersama digedung sekolah SMAN 8, dengan segala kekurangan fasilitas tidak membuat para panitia natal menyerah. untuk mensukseskan acara perayaan natal itu. dan akahirnya sukses, di sinilah kami menjalali kebersamaan bersama rekan-rekan guru, siswa-siswi maupun para undangan, awal tahun bulan januari kami sudah mulai menggunakan gedung sekolah SMAN 8 tepatnya di desa kuala lapang kecamatan malinau barat kurang lebih 7 km dari pusat kota malinau. SMAN 8 yang tak kunjung selesai pembuatan gedungnya apalagi fasilitasnya, tapi kami terus bersemangat bersama anak didik kami mulai dari kebersihan halamannya, ruangannya, jalannya, dll. dan saya lihat betapa anak-anak bersemangat bekerja walaupun kegiatan belajar mengajarnya tidak cukup, setelah semuanya sudah agak bersih kami sudah bisa belajar dengan tenang dengan apa adanya, bulan pebruari sekitar pertengahan kami pindah ke mes SMAN 8 dengan menggunakan transportasi angkutan kota untuk mengangkut barang-barang kami dari kontarakan dekat SMAN 1 malinau ke SMAN 8 di desa kuala lapang, kurang lebih 30 menit perjalan dan kamipun tiba di mes itu dengan keadaan gelap karena waktu itu listriknya belum ada jadi kami hanya memakai lilin dan kadang-kadang jika saat bulan purnama kami hanya duduk di luar bahkan makan di luar. Tapi itu saya tidak mengatakan bahwa itu adalah sebuah penderitaan bagi saya itu adalah sebuah kisah yang berharga karena saya bisa menikmati  dengan segala kebahagiaan saya bisa berada dalam keadaan itu dan memberikan suatu keistimewaan yaitu bisa menjadi sebuah cerita atau pengalaman yang berharga.

                                               Bersama teman - teman Di bandara Juanda
SUKA DUKA
Suka duka yang saya maksudkan di sini bukanalah suatu penderitaan fisik atau derita karena kekuarang makanan, tetapi yang saya maksudkan dengan suka duka di sini adalah dalam proses mendidik anak bangsa untuk menjadi cerdas dalam segala aspek kehidupannya menjadi manusia yang seutuhnya, tugas sebagai seorang guru memang berat dengan menghadapi berbagai macam karakter anak didik, terkadang kita menangis tanpa air mata, dan kadang saat kita tertawa pun ada rasa sakit, mungkin seperti itulah penjelasannya saya tidak bisa menjelaskan lagi. tugas sebagai pendidik tidaklah semudah apa yang kita pikirkan karena apapun yang kita pikir dan perbuat ini menentukan kesuksesan anak didik kita. di kabupaten malinau-kalimantan timur khususnya di SMAN 8 tempat saya mengajar dengan segala kekurangan dan kelemahan saya tetap mencoba memaksimalkan dan menjadikan segala kekkurangan dan kelemahan itu sebagai kekuatan. tetapi semua itu harus di dukung dengan hati yang ikhlas, lemah lembut dan kesabaran yang tidak bisa di ukur dengan apapun, bertolak dari itu maka saya  merasa dan berpikir bahwa “tugas itu adalah hidupku” dengan keterpanggilan yang menjiwai segala aspek perjalanan hidupku, maka semua pintu akan terbuka lebar. tugas guru bukan hanya terletak pada bagaimana ia mengajar tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kita mendidik anak untuk menjadi unggul sehingga menjadi generasi yang di andalkan untuk itu guru harus harus menjadi teladan bagai anak didiknya. Seorang guru percaya bahwa ia mampu mengubah seseorang menjadi baik, maka sebelum ia menjadi teladan ia harus mampu menjadi teladan dirinya sendiri. 
Menjalani tugas sebagai pendidik tidak terlepas dari berbagai tantangan dan hambatan, dan itu bukanlah sesuatu hal atau alasan untuk membuat kita berhenti dan menyerah, tantangan dan hambatan yang saya maksudkan di sini adalah bagaimana kita mampu mengubah dunia pendidikan itu dari kekurangannya untuk menjadi pendidikan yang kita harapkan. di daerah terdepan, terluar dan tertinggal khususnya di malinau sebenarnya masih  banyak yang harus di benahi dan yang harus di ubah baik dari pola kehidupan masyarakat maupun kekurangan akan fasilitas itu sebenarnaya harus di perlengkapi, kesadaran masyarakat tentang dunia pendidikan di malinau ini menurut saya masih sangat rendah, sesuai pengamatan saya selama di daerah ini sangat memprihatinkan karena sebagian besar masyarakat malinau bermata pencaharian sebagai pekerja batu bara,dan petani jadi menurut pandangan masyarakat setempat sudah cukup untuk biaya hidup, karena pendapatan mereka sangat besar dari pekerjaan  itu, jadi kesadaran akan dunia pendidikan sangat rendah sehingga menyebabkan rasa kepedulian terhadap anaknya tidak ada untuk dunia pendidikan.
Dari keadaan yang semacam itu bisa di simpulkan bahwa di Malinau merupakan daerah yang maju untuk sumber daya alam untuk itu perlu adanya perhatian khusu bagi pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang bersinergi agar tetap terjaga dan terus dilestarikan demi pencapaian multi sumber yang bermanfaat bagi daerah maupun bangsa dan negara. saya sebagai peserta SM3T dari NTT sangat kangum akan kekayaan alam namun disisi laian masih banyak kekuarangan yang seharusnya butuh perhatian khusus untuk malinau  seperti sarana transportasi dan jalur perhubungan, selain itu juga dilihata dari segi kapasitas pendidikan di malinau sangat kurang baik sarana gedung maupun perangkat atau penunjang laiannya seperti buku atau sumber belajar laiannya, memang sangat memprihatinkan untuk pendidikan hal ini disebabkan juga oleh sistem transportasi yang telah diuraikan diatas memang yang sangat sulit.
Berikut adalah fose bersama dengan rekan guru dan siswa/siswi se SMAN 8 Malinau-kaltim

                                                 civitas akademika SMA Negeri 8 malinau barat


ANTARA KEKAYAAN ALAM DAN DUNIA PENDIDIKAN
Berbicara tentang kekayaan alam atau sumber daya alam khususnya di malinau menurut saya malinau merupakan daerah potensial bahkan kalau di lihat dari segi alamnya masih terlalu alami jadi di dalamnya masih terdapat kekayaan alam yang snagat luar biasa, salah satu kekayaan alam di malinau yang dapat di ketahui seperti batu bara, kelapa sawit, kopi, coklat dll. Mengapa antara kekayaan alam dan dunia pendidikan? Pertanyaan ini memang menjadi sebuah tanya yang penulis sendiri tidak mengerti, tetapi saya terus mencoba untuk menemukan pemecahan permasalahan ini dalam hal ketidaktahuan saya sebagai bahan berpikir untuk kita semua. Kekayaan alam dan kekayaan akan ilmu pengetahuan sangatlah berbeda jauh tetapi semua manusia memiliki pilihan untuk menentukan sebuah pilihan itu. Kurangnya kesadaran dan ilmu pengetahuan maka harta kekayaan alam dapat memperhamba, jadi menurut saya butuh keseimbangan, agar semua berjalan sesuai dengan koridor dan harapan dengan perkembangan yang semakin pesat. Agar kita tidak menjadi penonton di negeri sendiri.
Pendidikan merupakan pemeran utama dalam pembentukan karakter bangsa oleh sebab itu perlu pembenahan yang  menitikberatkan pada lembaga pendidikan,karena lembaga pendidikan yang mempunyai peran dan tanggung jawab penuh untuk mendidik dan mengembangkan nilai-nilai budaya bangsa.untuk bisa menciptakan generasi bangsa yang dapat bertanggung jawab dan dapat meneruskan cita-cita bangsa sebagaimana di amanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyrakat khususnya di Indonesia yang di tandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna terus mencari kurikulum, sistem pendidikan, dan metode pengajaran yang efektif dan efisien.
Berbicara tentang pendidikan berarti berbicara tentang manusia dengan segala aspeknya. Nilai suatu bangsa terletak pada diri sumber daya manusia yang menjadi warga negara.semakin baik kualitas manusianya,bangsa tersebut semakin memiliki peluang besar menuju kemakmuran dan kemajuan .
Dalam rangka mencapai tujuan nasional khususnya dalam bidang pendidikan yang berupaya mencapai masyarakat adil dan makmur baik jasmani maupun rohani, perlu adanya usaha untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas guna memenuhi kebutuhan pembangunan dewasa ini dan masa yang akan datang.
Untuk mencapai hal tersebut di atas, perlu  di tumbuhkan motivasi yang kuat untuk meraih sesuatu yang di cita-citakan. Motivasi yang tumbuh baik secara internal maupun secara eksternal dengan motivasi yang kuat di harapkan dapat memacu meningkatkan kualitas dan potensi sumber daya manusia. Khususnya di bidang pendidikan, sebagaimana di tegaskan dalam pasal 4 UU No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menyebutkan;
Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, serta berakhlak mulia,sehat, berilmu,cakap,kreatif,mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertangung jawab.
Sumber daya manusia yang memiliki kecerdasan tinggi, yang di tunjang oleh adanya sikap dan perilaku yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berbudi pekerti luhur sangat di harapkan dalam mencapai tujuan nasional. Disisi lain adanya pengetahuan dan keterampilan,serta pola kepribadian yang mantap dan dinamis, juga dapat membantu tercapainya tujuan nasional yaitu: “ Membentuk manusia yang bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa”.
Adapun langkah yang harus di tempuh dalam upaya membantu mewujudkan tujuan di atas adalah dengan menumbuhkan dan membina motivasi kepada para peserta didik yang merupakan harapan bangsa untuk memacu prestasi dalam segala bidang agar menjadi generasi-generasi yang siap dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa yang akan datang.
Masih banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah dan mengecewakan, hal tersebut di duga karena salah satu faktor penyebabnya adalah motivasi belajar mereka yang masih lemah dan kurang tidak adanya tanggung jawab.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan sumber daya alam tetapi pertanyaannya apakah bangsa Indonesia kaya akan sumber daya manusia? Dan jika jawabannya ya, seperti apa bangsa Indonesia sekarang. Mengapa masih ada isu-isu bahwa sumber kekayaan alam yang ada di negeri ini banyak di kelola oleh sektor asing, dimanakah orang-orang pribumi?

Apakah Bangsa indonesia,bangsa yang berbudaya? Jika ya, bangaimana kondisi tata etikanya dalam kehidupan yang semakin pesat. Mengapa banyak budaya-budaya atau gaya-gaya anak bangsa seperti berbudaya barat. Dan masih banyak lagi.

Untuk itu sebagai generasi bangsa yang masih mempunyai kesadaran akan kondisi ini, dan selagi masih ada kesempatan, tunjukan bahwa kita bisa dan bisa menjadi lebih baik dan terbaik, untuk Indonesia maju bersama mencerdaskan Indonesia.


PENGALAMAN  DI DAERAH 3T
Berbicara tentang pengalaman selama di daerah 3T tidak terlepas dari apa yang kita buat dan yang kita dapatkan, jadi tidak heran banyak orang yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Maka dari apa yang buat maka dengan dengan sendirinya menentukan tentang apa yang kita dapatkan atau yang kita peroleh, yang diperoleh yang saya maksudkan disini adalah bukan  sesuatu yang bersifat materil, tetapi yang saya maksudkan tentang yang kita peroleh dari pengalaman itu adalah ilmu pengetahuan sehingga menambah wawasan dan cakrawala berpikir kita tentang dunia pendidikan. Selama saya berada di daerah 3T di kabupaten Malinau-kalimantan Timur mungkin apa yang saya tuliskan ini belum cukup untuk saya ceritakan tetapi mungkin apa yang saya pikirkan tentang pengalaman itu ada. Selama kita berpikir dan berjuang untuk mendapatkan pengalaman maka Pengalaman itu tidak akan pernah cukup dan mungkin tidak akan pernah habis, pengalaman itu cukup mungkin jika pengalaman itu sendiri telah habis. Selama mengikuti program mencerdaskan bangsa atau yang sering di sebut SM3T, pengalaman yang saya dapat bahwa yang pertama bagi saya adalah bahwa keragaman kultur/budaya, bahasa, adat istiadat, dan lain-lain membuat saya terkesan bahwa betapa uniknya bangsa Indonesia, sehingga selama saya disana masih butuh penyesuaian, Dan dalam satu kabupaten itu masih terdapat beragam etnis dan budaya yang berbeda pula tetapi sikap toleransinya sangat tinggi.
Pengalaman saya dalam bidang pendidikan selama di daearah 3T di kabupaten malinau seperti apa yang telah saya paparkan diatas ada sedikit rumit dalam proses belajar mengajar disisi lain kurangnya kesadaran masyarakat akan dunia pendidikan mengakibatkan turunnya rasa keingintahuan anak untuk mengikuti proses belajar mengajar sehingga menimbulkan kemalasan didalam kelas disisi lain kurangnya fasialitas-fasilitas penunjang seperti buku-buku, perpustakaan, internet dll mengakibatkan kurangnya pengetahuan akan dunia luar dan pendidikan itu sendiri, sehingga terkadang hanya guru yang menjadi sumber belajar bagi siswa. Jadi solusi yang saya tempuh dalam hal keadaan seperti itu adalah meningkatkan motivasi siswa akan pentingnya belajar sehingga siswa memiliki kesadaran untuk belajar, mengerti dan memahami menurut karakter sisiwa dan memperlakukan mereka sebagai sahabat dan memberikan pemahaman tentang pendidikan.
Setahun selama pengabdian tidaklah cukup untuk memberikan apa yang kita berikan tetapi yang sangat penting adalah apa yang telah kita lakukan selama setahun itu sehingga menjadi cerita hari ini. waktu terus berjalan musim terus berganti, satu kebaikan yang kita buat hari ini mungkin tidaklah cukup untuk hari esok tapi kita jangan mengkhatirkannya.  MAJU BERSAMA MENCERDASKAN BANGSA.


DATANGLAH KEAKRABAN DI SIMPANG PERPISAHAN
 

Kini tibalah waktunya bagi kami peserta SM3T untuk kembali ke daerah asal kami, setelah setahun mengabdi di daerah 3T karena memang waktunya telah habis,tepat di bulan oktober 2013 di SMAN 8 Malinau tempat saya mengabdi terlihatlah hari-hari yang melelahkan dan bagaikan merpati bersayap satu, hatipun terasa berat, dan langkahpun terasa lelah karena tinggal menghitung hari.untuk meninggal daerah yang selama ini telah menjadi momen terindah bagi saya dan teman-teman untuk berbagi dengan mereka.
Sejenak aku berpikir tentang arti kehadiranku dan memang berat rasanya,hingga aku berkesimpulan bahwa  bukan bagaimana cara saya supaya tidak berpisah dengan mereka melainkan bagaimana caranya supaya ketika perpisahan datang bukan kenangan pahit yang harus di pendam
Aku menyadarinya bahwa setiap yang hidup tentu akan mengalami pertemuan-pertemuan dan tentu saja pada saatnya akan berpisah dan memang perpisahan selalu menimbulkan rasa sedih dan ketidaknyamanan dan selalu diiringi dengan air mata…ku maknai sebuah perpisahan itu tanpa harus menyalah siapa-siapa apalagi meninggalkan dendam dan kebencian dan kunaikan rasa bangga bahwa tanpa sebuah perpisahan saya tidak pernah tahu tentang arti kehadiranku, perpisahan juga mengajarkan bagaimana cara memaafkan dan melupakan,Tuhan menciptakan pertemuan sebagai bekal untuk ibadah saat berpisah dan terkadang aku berpikir dan seakan masih perlu waktu berpisah supaya belajar lagi bahwa betapa berharganya saat bersama mereka..
Hati terasa berat saat acara perpisahan di ruang aula SMAN 8 malianu tepatnya pada tanggal 18 oktober 2013 sekaligu acara sambutan guru SM3T angkatan ke 3 (pengganti)dari jogja dan malang, dari kelima orang guru SM3T terasa bagaikan kehilangan arah tanpa tujuan saat acara berlangsung dan anak-anak didik yang di geluti rasa kesedihan yang mendalam, saya menyadarinya bahwa keikhlasan mereka adalah beban nagi saya bahwa hari-harinya saya sering menemani mereka baik saat-saat senang maupun kecewa,,,,teringatlah mereka bagaikan sahabat dan merekapun demikian sebagaimana kami perbuat sebagai adik, dan selalu memberikan semangat untuk mereka tetap belajar……

Berikut adalah fose bersama disaat acara perpisahan……………………….

 Peserta SM3T angkatan berikutnya di SMA Negeri 8 malianu barat..bersama kepala sekolah dalam acara perpisahan dan penerimaan SM3T di SMA Negeri 8 malinau Barat kalimantan Timur
saya bersama teman-teman dari Jogya dan Malang saat acara perpisahan di gedung aula SMA Negeri 8 malinau Barat.
 
Siswa Siswi SMA Negeri 8 membawakan persembahan lagu Himne guru dan lain-lain.










inilah wajah-wajah kami beserta rekan-rekan guru SM3T dan guru-guru SMA Negeri 8 malinau saat acara penrimaan dan pelepasan guru-guru SM3T yang sangat mengharukan..hehehe,Tapi biarlah dengan segala hormat harapanku kepada anak-anak didik saya teruslah berjuang jangan patah semangat, bangkitlah dan tunjukan kepada dunia bahwa SMAN 8 bisa……!!!!!!!
kira apa yang telah kami berikan menjadi benih yang berharga dan kita terus maju bersama demi bangsa dan Negara yang kita cintai..jangan nyerah teruslah berkarya…,,,,,,,,,,,,,,,,

Hanya penderitaan ketika berpisah yang dapat membuat kita mengetahui kedalaman arti persahabatan, manusia tidak dapat menuai cinta hingga ia dapat merasakan perpisahan yang menyedihkan dan mampu membuka pikiranny, serta merasakan kesabaran yang pahit dan kesulitan yang sangat menyedihkan,,berpisah dengan orang yang di benci adalah kesenangan, tetapi berpisah dengan orang yang sangat di sayangi merupakan hal yang sangat menyiksa, jika pertemuan adalah awal dari sebuah perpisahan, maka perpisahan adalah awal dari sebuah keindahan untuk pertemuan selanjutnya.
Perpisahan tidak lebih hanya dari sebuah lambaian tangan dan setitik air mata, karena setelahnya akan selalu ada hati yang terpaut antara satu sama lain, terimah kenyataan kuatkan niat dan juga tujuan sebagai pondasi menghadapi rasa keterpurukan akan sebuah perpisahan, perpisahan bukan berarti berhenti untuk menyatukan hati meski tidak ada lagi di satu tempat,
Jika dengan menangis akan merubah segalanya, maka lakukanlah karena kamu adalah kamu dan orang lain belum tentu meraskan apa yang kamu rasakan saat ini, pertemuan boleh berujung dengan perpisahan tapi cinta adalah lingkaran yang tak berujung,,,perasaan rindu yang terlalu dalam tentang sebuah kenangan abadi di masa lalu akan tetap abadi meskipun pertemuan hanyaakan terkenang dalam hati,,
Manusia merencanakan pertemuan tapi Tuhan yang menentukan jika akhirnya harus ada perpisahan, tak ada yang harus di sesali, saat sebuah pertemuan berawal dari kebaikan maka akhirilah sebuah pertemuan dengan perpisahan yang memiliki kenangan terindah,,
Persahabatan merupakan sebuah ikatan yang sangat suci terutama dengan seseorang yang sangat berarti namun saat perpisahan datang menghampiri semua seakan sedang beradadi dalam mimpi. boleh jadi perpisahan akan menyedihkan pada awalnya tapi kemudian akan Nampak kebaikan dirinya dari kejauhan,
Tahan air mata ketika akan jatuh dan basahi pipi karena hal tersebut akan membuat sebuah perpisahan menjadi lebih berat untuk diikhlaskan, hidup yang penuh dengan berbagai warna dan juga keindahan terkadang menjelma di dalam kehidupan yang di awali oleh sebuah perpisahan,,,,
Mutiara akan  bertebaran di pelupuk mata ketika hati menyadari akan arti dari sebuah perpisahan,,,perpisahan tercipta karena aka ada sebuah pertemuan selanjutnya yang akan lebih indah……ketika saat berpisah memang pasti akansangat menyedihkan tapi akan lebih sedih jika ia tidak mengingat kembali di saat terulangnya sebuah pertemuan,,,
Mungkin itu saja yang dapat saya ceritakan….untuk itu mari kita simak tentang peran keluarga karena menurut saya sangat erat hubungannya denga dunia pendidikan dimana seorang anak dapat berhasil atau sukses bukan saja dalam dunia pendidikan tapi saya berharap bahwa anak sebagai anugerah yang Tuhan titipkan kepada orang tua dan keluarga dapat menemukan jati dirinya yang sesungguhnya untuk sukses dalam berbagai hal dan di balik kesuksesan seorang anak adalah kebanggaan orang tua……..okeyy…

saya ucapkan terimah kasih buat;

Teman-teman SM3T angkatan pertama SMA Negeri 8 Malinau Barat buat pak Ryan,pak bisri,Bu aning dan pak umar selamat berkarya dan sukses.

Buat guru-guru SMA Negeri 8 Malinau Barat yang telah memberikan bimbingan dan bantuannya.
semau siswa/i SMA Negeri 8 Malinau Barat,tetap semangat dan sukses.