SELAMAT DATANG DI BLOG GURU PPKN-GURU PEMBELAJAR SEPANJANG HAYAT-BELAJAR BERBAGI-MERDEKA BELAJAR ABAD 21
Guru PPKN Abad 21


Ada sebuah kisah tentang penciptaan pria & wanita. Pada saat Sang Pencipta telah selesai menciptakan pria. Ia baru menyadari bahwa Ia juga harus menciptakan wanita. Padahal semua bahan untuk menciptakan manusia sudah habis dipakai untuk menciptakan pria. Kemudian Sang Pencipta merenung sejenak, dan kemudian Ia mengambil lingkaran bulan purnama, kelenturan ranting pohon anggur, goyang rumput yang tertiup angin, mekarnya bunga, kelangsingan dari buluh galah, sinar dari matahari, tetes embun dan tiupan angin. Ia juga mengambil rasa takut dari kelinci dan rasa sombong dari merak, kelembutan dari dada burung dan kekerasan dari intan, rasa manis dari madu dan kekejaman dari harimau, panas dari api dan dingin dari salju,keaktifan bicara dari burung kutilang dan nyanyian dari burung bul-bul, kepalsuan dari burung bangau dan kesetiaan Dari induk singa.

Dengan mencampurkannya bahan semua itu, maka Sang Pencipta membentuk wanita dan memberikannya kepada pria. Pria itu merasa senang sekali karena hidupnya tidak merana dan kesepian seorang diri. Setelah satu minggu, pria itu datang kepada Tuhan, katanya: 'Tuhan, ciptaan-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku membuat hidupku tidak bahagia. Ia bicara tiada henti sehingga aku tidak dapat beristirahat. Ia minta selalu untuk diperhatikan. Ia mudah menangis karena hal-hal sepele. Aku datang untuk mengembalikan wanita itu kepada-Mu, karena aku tidak bisa hidup dengannya'. 'Baiklah', kata Sang Pencipta. Dan Ia mengambilnya kembali. Beberapa minggu kemudian, pria itu datang lagi kepada Tuhan,Vdan berkata, 'Tuhan, sejak aku memberikan kembali wanitaVciptaan-Mu,kiniVaku merana kesepian.

Tiada lagi yang memperhatikanku, tiada lagi yangmenyayangiku. Aku selalu memikirkan dia, ke mana pun aku pergi, aku selalu ingat dia. Makan tidak enak, tidur tidak nyenyak. Aku rindu kepadanya. Di kala aku sendirian, kubayangkan wajahnya yang cantik, kubayangkan bagaimana ia menari dan menyanyi. Bagaimana ia melirik aku. Bagaimana ia bercakap-cakap dan manja kepadaku. Ia sangat cantik untuk dipandang, dan sedemikian lembut untuk disentuh. Aku suka akan senyumannya. Tuhan, kembalikan lagi wanita itu kepadaku!'. Sang Pencipta berkata, 'Baiklah'. Ia memberikan wanita itu kembali kepadanya. Tetapi, tiga hari kemudian pria itu dating lagi kepada Tuhan dan berkata, 'Tuhan, aku tidak mengerti. Mengapa dia memberikan lebih banyak lagi kesusahan dari pada kegembiraan.Dia semakin menyebalkan. Aku tidak tahan lagi dengan sikap dan tingkah lakunya. Aku berdoa kepada-Mu. Ambillah kembali wanita itu. Aku tidak dapat lagi hidup dengannya'. Sang Pencipta balik bertanya, 'Kamu tidak dapat hidup lagi dengannya?'. Pria itu tertunduk malu, ia merasa putus asa. Dalam hatinya ia berkata, 'Apa yang harus aku perbuat? Aku tidak dapat hidup dengannya, tetapi aku juga tidak dapat hidup tanpa dia. Tuhan, ajarilah aku untuk mengerti apa arti hidup ini?'.


'Belajarlah untuk memahami perbedaan dan belajarlah untuk berani menerima perbedaan dalam hidupmu! Pahamilah dan usahakanlah apa yang menjadi kebutuhan mendasar dari pasangan hidupmu!', jawab Tuhan. Dan inilah enam kebutuhan mendasar pria dan wanita:

1.    Wanita membutuhkan perhatian, dan pria membutuhkan kepercayaan.
2.    Wanita membutuhkan pengertian, dan pria membutuhkan penerimaan.
3.    Wanita membutuhkan rasa hormat, dan pria membutuhkan penghargaan.
4.    Wanita membutuhkan kesetiaan, dan pria membutuhkan kekaguman.
5.    Wanita membutuhkan penegasan, dan pria membutuhkan persetujuan.
6.    Wanita membutuhkan jaminan, dan pria membutuhkan dorongan.

Untuk itu marilah kita hidup dan belajar untuk saling melengkapi dan mengasihi satu dengan yang lainnya agar tercipta hubungan yang berkenan di hadapan Allah Tuhan Kita yang senantiasa berguna bagi diri,keluarga,bangsa dan negara dan untuk kemualiaan nama Tuhan..


KEMBALI KEPADAMU


Sampaikan semua kebaikan yang bisa engkau lakukan.
Melalui semua sarana yang bisa engkau tampilkan.
Di dalam semua cara yang bisa engkau pergunakan.
Di semua tempat yang bisa engkau temukan.
Di setiap waktu yang bisa engkau sisihkan.
Selama yang bisa engkau jalankan.

—John Wesley (ahli teologi dan pekabar Injil Inggris, 1703-1791)

Sepatah kata memerdekakan kita dari
semua beban dan penderitaan hidup:
Kata itu adalah kasih.

—Sophocles (dramatir Yunani kuno, 496?-406? B.C.)

Lakukanlah sesuatu untuk orang lain
setiap hari yang untuknya anda
tidak menerima bayaran.

—Albert Schweitzer (ahli teologi, ahli filosofi, ahli ilmu musik, tenaga medis pekabar Injil, dan penerima Nobel resmi kelahiran Jerman, 1875-1965)


 Terimah kasih semoga bermanfaat Untuk kita semua Tuhan Yesus memberkati.
salam sejahtera
 



0 Responses

Posting Komentar