Berikut adalah insight esensial dan hal-hal mendasar yang perlu dipegang oleh seorang guru setelah mempelajari pendekatan Pembelajaran Mendalam pada Kurikulum Merdeka agar mampu mengimplementasikan secara efektif dan benar:
1. Fokus pada 8 Profil Lulusan
Pembelajaran mendalam difokuskan pada pencapaian dimensi profil lulusan yang mencakup:
• Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
• Kewargaan.
• Penalaran kritis.
• Kreativitas.
• Kolaborasi.
• Kemandirian.
• Kesehatan.
• Komunikasi.
Guru perlu selalu mengintegrasikan aspek-aspek tersebut dalam setiap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
2. Tiga Prinsip Utama Pembelajaran Mendalam
Guru harus mampu mewujudkan pembelajaran yang memiliki tiga prinsip ini:
Berkesadaran: Murid aktif terlibat dan sadar akan tujuan pembelajaran serta memiliki kemampuan regulasi diri.
Bermakna: Materi pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata murid agar relevan dengan konteks kehidupan pribadi, lokal, maupun global.
Menggembirakan: Murid merasa nyaman, tertantang, senang, dan termotivasi selama proses belajar.
3. Pentingnya Merancang Pengalaman Belajar
Pembelajaran mendalam sangat menekankan pentingnya merancang pengalaman belajar secara eksplisit melalui tiga tahapan utama:
1. Pengalaman Belajar Memahami
Murid membangun pengetahuan secara aktif dan konstruktif, bukan sekadar menerima secara pasif.
Guru menyediakan kegiatan yang mendorong murid menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan sebelumnya, menstimulasi berpikir kritis, dan memahami konsep secara mendalam.
2. Pengalaman Belajar Mengaplikasi
Murid menghubungkan pengetahuan yang dipahami ke dalam konteks nyata dan kehidupan sehari-hari.
Guru harus merancang kegiatan yang mendorong murid untuk mengaplikasikan konsep, menganalisis, memecahkan masalah konkret, dan menghasilkan produk atau karya nyata.
3. Pengalaman Belajar Merefleksi
Murid secara aktif mengevaluasi dan memaknai proses serta hasil dari pengalaman belajar yang dialami.
Guru harus secara sengaja memberi waktu dan ruang bagi murid untuk melakukan refleksi terhadap strategi belajar, hasil belajar, hingga menemukan makna serta relevansi dari materi yang dipelajari untuk konteks yang lebih luas.
Penerapan tiga tahapan ini harus selalu dilakukan secara utuh dan saling berkelanjutan agar tercipta siklus belajar yang mendalam dan autentik bagi murid
4. Asesmen sebagai Siklus Pembelajaran
Guru harus memahami bahwa asesmen merupakan bagian dari siklus pembelajaran yang bertujuan mendukung proses belajar. Terdapat dua jenis asesmen utama:
Asesmen Formatif: Dilakukan di awal dan sepanjang
pembelajaran, bertujuan untuk memberi umpan balik kepada murid dan guru sehingga proses pembelajaran terus disesuaikan agar efektif.
Asesmen Sumatif: Dilakukan di akhir pembelajaran untuk memastikan pencapaian kompetensi murid secara menyeluruh.
Asesmen yang baik harus memenuhi 3 prinsip:
Berkeadilan: Tidak bias oleh latar belakang atau identitas murid.
Objektif: Berdasarkan informasi faktual tentang capaian murid.
Edukatif: Sebagai sarana refleksi dan umpan balik untuk perbaikan pembelajaran.
5. Desain Perencanaan Pembelajaran yang Holistik
Dalam perencanaan, guru harus melakukan tahapan-tahapan penting berikut:
Identifikasi:
Mengetahui kesiapan murid, memahami karakteristik materi, dan menentukan dimensi profil lulusan yang relevan.
Desain Pembelajaran: Menentukan tujuan yang jelas, memilih
kerangka pembelajaran (praktik pedagogis, kemitraan, lingkungan pembelajaran, pemanfaatan teknologi digital).
Pengalaman Belajar: Merancang pengalaman belajar dengan tahapan memahami, mengaplikasi, dan merefleksi.
6. Peran Guru sebagai Aktivator dan Motivator
Guru harus berperan aktif sebagai aktivator pembelajaran yang memantik rasa ingin tahu murid, serta motivator yang selalu mendukung proses eksplorasi dan kreativitas murid secara kolaboratif.
7. Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pembelajaran
Teknologi digital harus dimanfaatkan secara efektif untuk meningkatkan interaktivitas, kolaborasi, dan relevansi pembelajaran. Contohnya melalui e-learning, simulasi digital, platform LMS, dan teknologi asistif lainnya yang membantu murid terlibat aktif dalam pembelajaran.
8. Pembelajaran Terdiferensiasi dan Inklusif
Guru harus mampu mengidentifikasi gaya belajar dan tingkat kesiapan masing-masing murid, sehingga mampu memberikan strategi pembelajaran yang bervariasi sesuai kebutuhan murid. Hal ini penting untuk menciptakan suasana pembelajaran yang inklusif dan memenuhi kebutuhan belajar setiap individu.
Inti Pelajaran Penting bagi Guru:
Setelah mempelajari semua dokumen tersebut, hal paling mendasar yang harus dipegang oleh seorang guru adalah bahwa:
"Pembelajaran Mendalam bukan sekadar transfer pengetahuan, tetapi suatu proses holistik yang berpusat pada murid, di mana guru secara sadar menciptakan pengalaman belajar yang bermakna, relevan, dan menyenangkan, melalui asesmen formatif yang berkelanjutan untuk mendorong pertumbuhan murid secara optimal dalam mencapai profil lulusan."
Guru harus terus melakukan refleksi, menggunakan umpan balik secara efektif, serta adaptif terhadap kebutuhan murid agar pembelajaran mendalam dapat diimplementasikan secara tepat sasaran dan berkesinambungan.